Mahasiswa KKL Harus Menjadi Duta IAIN Pontianak

KKL Integratif

Kegiatan KKL Integratif IAIN Pontianak yang sedang dilaksanakam di dua daerah menyedot antusiasme yang tinggi dari peserta. Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag., mengatakan, mahasiswa KKL Integratif harus mewakili kampus dalam upaya mempromosikan potensi akademik, dan menjadi sosok mahasiswa yang kreatif, inovatif, dan unggul selama mengabdikan diri kepada masyarakat.

Menurutnya, hal itu perlu ditunjang dengan penampilan yang simpatik, santun, dan berdedikasi dalam mensukseskan KKL Integratif 2015. Penyelenggaraan KKL merupakan bagian integral dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini menyangkut perpaduan terbaik dari aspek-aspek yang mencakup pengetahuan umum, pengetahuan akademik, pegabdian, wawasan bermasyarakat dan pengembangan diri.

Melalui kegiatan KKL Integratif, Hamka menegaskan, mahasiswa harus menjadi duta IAIN Pontianak. mahasiswa harus meningkatkan disiplin, dedikasi, dan tanggung jawab yang tinggi untuk membantu dan mengabdi kepada masyarakat.

Dengan bagitu, lanjut dia, sebagai duta, selain harus mampu mempromosikan IAIN Pontianak, juga harus mampu membantu masyarakat di daerah, menjadi inspirator dan motivator dalam menjalankan peran dan fungsinya di masyarakat.

Ada beberapa prinsip yang menjadi paradigma dari KKL Integratif, diantaranya; mengintegrasikan ketiga aspek tri dharma perguruan tinggi menjadi satu kesatuan yang utuh dan menopang satu sama lain; penguatan kompentensi masing-masing jurusan dan prodi, dimana mahasiswa berusaha menterjemahkan nilai kompetensi studi dalam bentuk kegiatan dimasyarakat; bersifat interdisipliner-kolaboratif, kegiatan dilakukan dengan lintas jurusan dan program studi; kontekstual, implementasi KKL harus melihat persoalan dan kecenderungan sosial yang ril dihadapi masyarakat, kemampuan merespon dan mencermati kondisi ril di lapangan menjadi pra syarat penting; dan tangiblemeasurable, dalam membuat pencapaian program dapat dilihat dan dirasakan masyarakat manfaatnya.

Dalam mengaplikasikan pengabdian kepada masyarakat, KKL Integratif memberikan penekanan pada pengembangan aspek kemandirian, kemampuan  pemecahan masalah (problem solving), tanggung jawab sosial (social responsibility) dan keterampilan hidup (live skill).

KKL Integratif menguatkan kompetensi akademik mahasiswa, hal ini dimaksud kan agar mahasiswa dapat mengembangkan dan mengkontekstualisasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh selama dibangku perkuliahan.

Mahasiswa harus mengembangkan kemampuan dan keterampilan akademik selama kegiatan KKL Integratif, yakni dengan melakukan observasi dan diskusi tentang masalah yang ril dalam masyarakat, dan dapat menemukan solusi bagi persoalan kelompok. Dengan demikian, mahasiswa dapat menginventarisir segala keluhan dan keinginan masyarakat. Selanjutnya diformulasikan dalam bentuk berbagai kegiatan.

Sebanyak 425 Mahasiswa IAIN Pontianak yang melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tahun 2015 di dua lokasi yaitu, Kabupaten Sambas dan Bengkayang. Kegiatan ini berlangsung selama 40 hari dimulai pada tanggal 31 Juli sampai dengan 7 September 2015. Peserta KKL Integratif dibagi sebanyak 30 kelompok, 7 kelompok ditempatkan di kecamatan Sei Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang, dan 23 Kelompok di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas.

Ketua panitia KKL Integratif, Drs. Marsih Muhammad, M.Ag, juga menegaskan kepada mahasiswa untuk melaksanakan KKL Integratif dengan sebaik-baiknya dan mempersiapkan diri baik fisik maupun mental serta persediaan dana yang cukup.

Dia menuturkan, KKL Integratif akan menekankan pada penguatan kompetensi akademik mahasiswa, hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengembangkan dan mengkontekstualisasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh selama dibangku perkuliahan.

“Mahasiswa harus mengembangkan kemampuan dan keterampilan akademik selama kegiatan KKL Integratif, yakni dengan melakukan observasi dan diskusi tentang masalah yang ril dalam masyarakat, dan dapat menemukan solusi bagi persoalan kelompok”, lanjutnya.

Selain itu, kepada peserta, dia mengingatkan, agar mahasiswa selama menjalankan kegiatan KKL, hendaknya dapat menjaga nama baik, dengan sering melakukan koordinasi sesama anggota maupun tokoh masyarakat setempat. Untuk itu, ketua kelompok berperan penting untuk menjaga kekompakan anggotanya.

Print Friendly, PDF & Email