Membangun Kesadaran Budaya Mutu

Budaya Mutu

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak mengawali dari serangkaian kegiatan yang telah direncanakan, dengan menggelar kegiatan seminar bertema “Membangun Budaya Mutu.” Kegiatan tersebut dihadiri para pejabat, dosen, dan melibatkan perwakilan mahasiswa IAIN Pontianak, pada hari Selasa, 16 Juni 2015, di Ruang Teater Gedung Biro AUAK.

Ketua LPM IAIN Pontianak, Sapendi, M.Pd, mengatakan, seminar Membangun Budaya Mutu tersebut, bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap budaya mutu dan mengembangkan mutu pendidikan tinggi baik pada tahapan input, proses, output dan outcomenya.

Membangun budaya mutu sudah diamanatkan oleh Undang-undang. Sapendi berharap, seminar yang diselenggarakan dapat memberikan tambahan wawasan tentang mutu, sehingga seluruh komponen yang ada di IAIN Pontianak memiliki kesadaran bersama dalam membangun budaya mutu.

Menurut Sapendi, LPM sebagai lembaga bukan hanya memberikan penjaminan mutu, akan tetapi penjamin mutu terselenggaranya pendidikan di IAIN Pontianak melekat pada semua publik internal secara keseluruhan, mulai dari unsur pimpinan, dosen, tenaga administrasi,  dan mahasiswa.

Wakil Rektor I bidang Akademik, Dr. H. Hermansyah, M.Ag, membuka secara resmi kegiatan tersebut. Warek I dalam sambutannya menekankan sikap disiplin sebagai bagian dari kesadaran budaya mutu IAIN Pontianak. Mutu harus memiliki standarisasi, dan harus dimulai dari hal yang terkecil.

Hermansyah, berkeinginan menjadikan IAIN Pontianak sebagai lembaga yang besar dan bermutu. Saat ini semua jurusan sudah terakreditasi dan rata-rata dengan akreditasi B, sementara akreditasi lembaga masih dalam proses.

“Dari jumlah mahasiswa pun, IAIN Pontianak terus mengalami perkembangan dari sebelumnya hanya menerima sekitar 300 mahasiswa menjadi 1000 mahasiswa baru setiap tahunnya”, terangnya.

Dia menegaskan, jumlah tersebut harus diimbangi dengan mutu pendidikan yang baik, jika tidak secara perlahan akan ditinggalkan atau jika itu berlanjut maka akan melahirkan orang-orang yang tidak bermutu dan menjadi masalah di tengah masyarakat, yaitu pengangguran yang terdidik.

Namun begitu, Hermansyah  mengingatkan mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut, mutu bukan semata-mata urusan Rektor, Ketua LPM, Kabiro AUAK, atau Dekan Fakultas, tetapi itu menjadi urusan kita semua dalam hal menjaga dan meningkatkan mutu yang sudah ada.

“Seminar ini terselenggara mudah-mudahan dapat memunculkan kesadaran kita semua, bahwa mutu dan budaya mutu di lingkungan pendidikan IAIN Pontianak itu penting. Kita boleh bangga dengan status lembaga sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Kalbar, tetapi tidak cukup untuk berhenti disitu, dan jauh lebih penting semua yang ada disini berkualitas”, tutup Hermansyah.

Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut adalah Ir. Abubakar Alwi, MT., Ph.D. (Wakil Rektor I Universitas Tanjungpura), Dr. H. Hermansyah, M.Ag. (Wakil Rektor I IAIN Pontianak), H. Khairunas, SH. MH., (Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak) dan Sapendi, M.Pd. (Ketua LPM IAIN Pontianak).

Print Friendly, PDF & Email