Optimis Sukses, IAIN Pontianak Laksanakan SSE UM-PTKIN dengan Prokes Ketat
Pontianak, (iainptk.ac.id) – Calon Mahasiswa Baru IAIN Pontianak sudah masuk ke tahap tes Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN). Seperti tahun sebelumnya, tes UM-PTKIN dilakukan secara online menggunakan Sistem Seleksi Elektronik (SSE). Tes yang diawasi tetat oleh para panitia lokal (red: internal IAIN Pontianak) maupun pusat (Ditjen. Pendis) ini akan berlangsung dari tanggal 24-27 Mei 2021.
Ketua Panitia Lokal UM-PTKIN, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum yang juga merupakan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga menyampaikan “Tes UM-PTKIN tahun ini, kita lebih memperketat protokol kesehatan (red: pencegahan COVID19). Oleh sebab itulah, tes tahun ini masih mengguankan Sistem Seleksi Elektronik, dengan begitu kita berharap peserta tes bisa taat asas, bisa ikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh panitia. Karena kita menginginkan melalui seleksi UM-PTKIN ini, kita dapat memperoleh mahasiswa yang berkualitas. kualitas dari segi keilmuan dan kualitas dari segi perilaku.”
Sekretaris Panitia Lokal UM-PTKIN. Suyati, S.Ag yang juga merupakan Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, menambahkan “Pada prinsipnya UM-PTKIN Tahun ini sama dengan UM-PTKIN tahun lalu. Hanya saja, pelaksanaan SSE tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Karena pada tahun 2020 adalah tahun pertama tes secara daring menggunakan SSE. Sehingga beberapa kendala pada tahun tersebut dapat kita perbaiki ditahun ini.”
Dikesempatan terpisah, Kasubbag Administrasi Akademik, Syarif Akhmad Fauzi, ST pada kepanitiaan ini menjabat sebagai Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi menjelaskan “Jumlah Peserta UM-PTKIN tahun ini mencapai 1.024 peserta. Adapun jumlah sesi yang kita laksanakan sebanyak 7 sesi dengan jumlah panitia 48 orang. Kita membatasi maksimal 25 orang yang berada di dalam ruang pengawas. Tentu dengan standar protokol kesehatan yang sudah kita tetapkan di dalam kepanitiaan.”
Beliau menambahkan “Terkait Sistem Seleksi Elektronik pada tahun ini, panitia nasional melakukan inovasi tambahan untuk tes baca tulis Al-Quran di soal ujian. Jadi ada beberapa soal berkaitan baca tulis Al-Quran yang harus peserta selesaikan. Soal tambahan seperti ini untuk memetakan berapa banyak siswa yang lemah di baca tulis Al-Quran. Tentu hal ini selaras dengan program Mahad Al-Jamiah yang digagas oleh IAIN Pontianak.”
Sementara itu Koordinator SSE, Sumin, M.Si berkaitan dengan keunggulan SSE ini mengatakan “Pada masa pandemi seperti ini, SSE cocok untuk calon mahasiswa karena bisa physicial distancing. Panitia yang berada di lokasi juga tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain itu dengan menggunakan SSE bisa lebih efisien dan efektif. Sehingga para seperta tidak disibukkan dengan proses administrasi yang rumit dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk datang ke kampus. Peserta juga bisa menggunakan perangkatnya sendiri tidak juga harus berada di laboratorium tertentu.”
Beliau melanjutkan “Kita dari panitia lokal sudah mempersiapkan diri dari 2 minggu yang lalu. Tepatnya tanggal 17-19 Mei kita sudah melakukan uji coba. Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan rata-rata peserta diatas 90% yang login. Walaupun tes ini dilaksanakan secara online, tetapi tidak mengurangi kualitas. Karena sistem pengawasan juga dipantau menggunakan kamera secara real time. Serta aturan dan sangsi yang ketat juga sudah disampaikan kepada peserta untuk ditaati.
Beliau memaparkan data “Alhamdulillah, proses SSE berjalan dengan lancer. Adapun kendala tidak siknifikan, hanya ada beberapa kendala seperti persoalan jaringan/ tidak adanya jaringan calon mahasiswa baru. Kemungkinan besar calon mahasiswa berada di lokasi yang sinyalnya lemah. Ada 1 orang peserta yang salah masuk sesi. Totalnya 14 peserta/ 9% yang mengalami masalah dari 160 peserta pada sesi 1.”
Oleh : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar