Rektor IAIN Pontianak Ajak Pahami Moderasi Beragama

Pontianak (iainptk.ac.id)– Rektor IAIN Pontianak mengajak untuk menjadi muslim yang moderat. Muslim yang paham akan agama dan mengamalkan ajaran moderasi beragama.

“Mari kita menjadi juru damai. Agama itu memiliki porsi yang sangat tinggi. Dalam mempengaruhi sikap sosial jangan basi-basi karena hidup itu tidak lama. Dan kita harus kembali, jangan menjadi juru makar, juru caci maki” tuturnya.

Rektor Syarif menegaskan, “Jangan terlalu merasa menjadi orang paling benar. Jangan terlalu mudah memaki orang, mengkafirkan orang” sambungnya.

Pernyataan itu dilontarkan Rektor Syarif ketika memberikan kata sambutan yang di inisiasi oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat bekerjasama dengan Prodi Studi Agama-Agama. Tema yang digagas adalah “Kampus Pengusung Moderasi Beragama Sinergi Damai dari Kalbar untuk Indonesia”, Sabtu, (16/11/2019).

“Kita harus memiliki komiten untuk menjaga kedamaian Kalbar untuk Indonesia, melalui pemikiran, karya, program mengarah kepada perdamaian. IAIN Pontianak, telah memulai dari mahasiswa baru dengan membekali wawasan kebangsaan” tuturnya.

“Kita harus bersama, komitmen harus ada instrument yang perlu diperbaiki. Ada akar ketidak-adilan, akar dari kebijakan ekonomi, ada akar ketidak baikan politik. Kita jangan polos amat. Jangan menggiring masyarakat, bersama semua ummat agama” sambungnya.

Lebih lanjut Rektor IAIN Pontianak menyampaikan, “Saya memiliki keyakinan ketika mereka membunuh orang lain, seperti tragedy yang terbaru terjadinya kasus bom bunuh diri di Medan itu, bisa dipastikan bukan ummat beragama. Dia tidak paham agama. Beragama sebatas Identitas KTP” ungkapnya.

’’Moderasi beragama itu adalah muslim yang moderat paham akan agama, mengamalkan ajaran agamanya, dan rela Ikhlas. Semoga kegiatan ini mendapatkan ridho Tuhan dan mendaptakan kebaikan di hati kita’’ tutupnya mengakhiri sambutan.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Madura dan Rektor IAIN Pontianak Jalin Kerjasama

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–IAIN Pontianak melaksanakan kerjasama dengan IAIN Madura. Penanda tanganan kerjasama ini berlangsung di ruang kerja Rektor IAIN Pontianak, Jum’at (15/11/2019).

Dalam Nota Kesepakatan yang ditandatangani, kerjasama yang akan dilakukan seputar pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan manajemen jurnal ilmiah. Nota kesepakatan ini berlaku hingga 5 tahun kedepan.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA mengatakan “Bagi mahasiswa kita yang ingin KKL di Madura,– seperti mahasiswa kita tahun ini ada yang KKL di Purwokerto dan lain-lain– bisa diwujudkan. Mahasiswa IAIN Madura juga bisa ikut kita KKL di Sarawak, Malaysia. Dalam bentuk kerjasama lebih luas kita bisa joint Research dalam tema-tema tertentu. Madura punya potensi misalnya sudah banyak memiliki jurnal terakreditasi nasional, bahkan sudah siap ke scopus. Kerjasama berupa workshop dan lain-lain bisa kita wujudkan kedepan.” jelasnya.

Sementara itu Rektor IAIN Madura Jawa Timur, Dr. Muhammad Kosim, M.Ag., menuturkan “Tujuan kami ke IAIN Pontianak pertama bersilaturahim. Kedua ingin membangun kerjasama dalam banyak hal, tentang pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi. Termasuk pengabdian kepada masyarakat yang salah satunya dilakukan oleh IAIN Pontianak ke Sarawak, Malaysia. Kerjasama pula di penerbitan jurnal.”paparnya.

Rektor IAIN Masura menambahkan, “Kelebihan dari IAIN Pontianak, sudah bermitra dengan negara tetangga berupa KKN Internasional. Saya juga lihat Pak Rektor IAIN Pontianak sangat kreatif untuk mengembangkan lembaganya.” sambungnya.

“Tindak lanjut dari kerjasama ini, kami bisa mengutus mahasiswa dari IAIN Madura untuk mengikuti KKN Internasional. Juga di bidang research kita bisa berkolaborasi, antara dosen di sini dan dosen di IAIN Madura. Bahkan kerjasama bisa juga dilakukan di penerbitan jurnal ilmiah.” pungkasnya menutup pembicaraan.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Sediakan 39 Kursi CPNS

Pontianak (iainptk.ac.id)– Kabar gembira. Tersedia 39 kursi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di IAIN Pontianak. Terdiri dari 35 untuk Calon Dosen dan 4 formasi untuk tenaga administrasi, terdiri dari 3 formasi umum dan 1 formasi khusus penyandang disabilitas.

Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, MA mengatakan “Kami berharap formasi 39 kursi CPNS untuk IAIN Pontianak ini bisa terisi semua. Semoga yang lulus nanti melahirkan Sumber Daya Manusia yang handal untuk memperkuat IAIN Pontianak” ujarnya.

Rektor Syarif melanjutkan, “Agak spesial, tahun ini kita diberikan kesempatan untuk merekrut calon dosen Bahasa Cina. Hal ini sebagai langkah awal membuka program studi baru Bahasa Mandarin” pungkasnya.

Untuk mengetahui detail tata cara pendaftaran online dan formasi rinci CPNS Kementerian Agama Tahun 2019 di link berikut ini.

https://kemenag.go.id/home/artikel/43266/tata-cara-pendaftaran-online-dan-formasi-rinci-cpns-kementerian-agama-tahun-2019

Penulis: Ishak
Editor: Aspari Ismail




Peserta Latsar, Gelar Launching Buku

Pontianak (www.iainptk.ac.id) Gazebo IAIN Pontianak dipadati oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Mereka menyiapkan diri untuk meresmikan peluncuran buku karya mereka hasil Bimbingan Karya Tulis yang dilakukan oleh Peserta Latsar Angkatan XIV Kementerian Agama, atas nama Farninda Aditya, Kamis (14/11/2019).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil bimbingan yang dilakukan pada Sabtu (26/10/2019), yang selanjutnya dilakukan bimbingan intensif setiap pertemuan, Grup WA, dan bimbingan langsung terkait produksi buku.

Farninda mengatakan bahwa, Bimbingan Karya Tulis yang dilakukanya berdasarkan Buku Panduan yang ia susun, yakni Buku Panduan Menulis Kreatif.

“Saya menyusun Buku Panduan Menulis Kreatif, bahan menulis berdasarkan konten PAI dan juga diskusi dengan penulis lokal”, ceritanya setelah acara launching.

Selain menyusun buku panduan Farninda juga membuat blog khusus untuk karya tulis mahasiswa, dengan alamat aksaraftik.blog.home.

Calon Dosen Bahasa Indonesia ini mempertimbangkan media publikasi untuk karya tulis mahasiswa. Menurutnya media cetak dan media daring harus seimbang, terutama membangun kepercayaan diri mahasiswa berkarya dan memuplikasikanya.

Berikut buku-buku yang dilaunching:
1. BAHASA-BAHASA DI KALIMANTAN BARAT, Kisah Pengalaman Bahasa Mahasiswa PAI/1B FTIK IAIN PONTIANAK tahun 2019, editor : Rifa A’tul Mahmudah;

2. ANTARA MAHASISWA DAN BAHASA, Sebuah Cerita Pengalaman Bahasa Mahasiswa PAI/1C , Editor: Nova Tania;

3. TANPA TANPA JASA, Kumpulan Cerita Guru Favorit Mahasiswa PAI FTIK IAIN PONTIANAK Tahun 2019, editor : Rossanti, dkk.;

4. GERBANG MENUJU PENDIDIKAN ISLAM, Kisah Pengalaman PBAK Mahasiswa PAI/1D FTIK IAIN PONTIANAK TAHUN 2019, Editor : Sulastri

5. BAHASA DAERAH NEGERIKU KALIMANTAN BARAT, Editor : Santi Aprilia Wati;

6. Pengalaman PBAK karya Mahasiswa PAI C. Editor: Achmad Juliansyah dan Ahmad Aldi.

Achmad Juliansyah, Editor kelas PAI 1/C mengatakan bahwa sebelumnya, ia pribadi tidak memikirkan bisa menerbitkan buku. Bimbingan yang diberikan oleh dosen pengampu membuatnya dirinya termotivasi untuk menerbitkan buku lagi.

Penulis: Heriansyah
Editor:Aspari Ismail




LPM IAIN Pontianak Adakan Bimtek Penyiapan Data Online Akreditasi

PONTIANAK (iainptk.ac.id)– Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Bimtek Penyiapan Data Online Akreditasi Perguruan Tinggi Keagamaan se-Kalimantan Barat pada tanggal 12-14 November 2019.

Kegiatan ini berlangsung di Red Blossom Jl. Media Pontianak. Adapun narasumber dari kegiatan ini adalah Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., Ketua LPM, Dr. Muhammad Edi Kurnanto, M.Pd., M. Hajianto, Sumin, dan Ibnu Qayyim.

Peserta yang hadir terdiri dari Kaprodi dan Staf IT Fakultas di IAIN Pontianak serta dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Barat, seperti STAIS Syarif Abdurrahman Pontianak, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Universitas Nahdlatul Ulama Kalbar, STAI Mempawah, STIT Syarif Abdurrahman Singkawang, STAI Al-Haudl Ketapang, IAIS Sultan M. Syafi’uddin Sambas, STAI Ma’arif Sintang, STIT Iqra’ Kapuas Hulu, STITDAR Kuburaya, dan STAKatN Pontianak. Semua peserta berjumlah 50 orang.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif menyampaikan “Bapak dan ibu harus menyiapkan diri, dengan 9 kriteria penilaian akreditasi. Baik pemenuhan rasio dosen dengan mahasiswa dan lain-lainnya. IAIN Pontianak Insyaallah, beberapa instrumen terkait sudah akan rampung pada bulan Desember ini. Tahun 2020 kita juga sudah menyiapkan anggaran untuk aplikasi-aplikasi penunjang akreditasi” tuturnya mengingatkan.

“Guna memudahkan dalam akreditasi, kita semua harus mendokumentasikan apa yang dikerjakan serta kita onlinekan. Jangan menunggu tahun depan baru dionlinekan. Tidak kalah penting para Kaprodi harus tahu, bahkan kalau perlu membuat daftar program kegiatan yang menunjang akreditasi. Kita tidak boleh ritualistik lagi membuat kegiatan. Mulai tahun 2020 kita sudah menyisir program yang tidak ada kaitan dengan 9 kriteria APT akan diganti. LPM akan menyarankan program yang memiliki bobot dalam penilaian akreditasi” tegasnya.

“Catat apa yang kalian pikirkan (program-program). Konsultasikan ke LPM sebelum bikin TOR. Pilih mana point paling tinggi sesuai 9 kriteria APT. Begitu cara kita bekerja. Selain itu kita jangan menikmati aplikasi orang terus. Kita harus memiliki aplikasi sendiri. Semua data harus dionlinekan. Tentu semua itu tujuannya untuk stakeholder kita yaitu mahasiswa dan masyarakat. Kita sama-sama melayani mereka” ujarnya mengakhiri sambutan.

Ketua LPM IAIN Pontianak, Dr. M. Edi Kurnanto, S.Ag., M.Pd., menyampaikan “Akreditasi bagi sebagian perguruan tinggi bagaikan hantu, karena 9 kriterianya yang membuat kita takut. Namun caranya bukan berlari untuk menghindarinya, tetapi mulai sejak dini kita harus menyiapkan diri. Baik dokumen Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dan Akreditasi Program Studi (APS). Dengan cara menyiapkan data tersebut secara online. Karena memudahkan kita dalam pembuktian dan memudahkan asesor dalam penilaian” ungkapnya.

“Hari ini kami mencoba berikhtiar, menyiapkan data akteritasi. Kita akan mengacu akan 9 kriteria. Harapan kami kegiatan ini bisa fungsional dalam APT dan APS. Kami juga meminta komitmen dari peserta untuk selalu hadir dari awal hingga akhir kegiatan ini.” harapnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Entry Briefing bersama Tim Itjen, Rektor IAIN Pontianak: Kami Senang Diberikan Pendampingan

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama RI menugaskan 5 auditornya untuk melakukan Pendampingan Laporan Keuangan ke satker IAIN Pontianak. Pendampingan itu akan dilakukan pada 13 s.d 22 November 2019 mendatang.

Menyambut kedatangan tim Itjen Kemenag tersebut, Rektor IAIN Pontianak beserta jajarannya melakukan entry briefing dengan para auditor Itjen. Acara itu dihelat di ruang rapat senat, Kamis (14/11/2019) pagi.

Tampak hadir dikesempatan tersebut Wakil Rektor, Plh. Kepala Biro AUAK, PPK, Ketua Lembaga, Kabag, Kepala Pusat, Kasubbag, Bendahara, BPP dan pelaksana terkait laporan keuangan.

Kelima auditor tersebut yakni: Siti Nurlaili Hamidah (Ketua Tim), Yayat Muhayat, Mudrik Zamzami, Ibnu Ulinuha, dan Iffa Nurul Laili.

Ketua Tim, Siti Nurlaili Hamidah menyampaikan tujuan kedatangan mereka yakni “Melaksanakan Pendampingan Laporan Keuangan tahun 2019 pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.” ujarnya.

“Dasar hukum pendampingan itu diantaranya UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Kedua, Peraturan Menteri Agama No. 41 tahun 2016 tentang Pengawasan internel pada Kementerian Agama. Ketiga Peraturan Menteri Agama No. 42 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.” imbuhnya.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif menyambut hangat kehadiran tim Itjen. “Kegiatan pendampingan laporan keuangan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami terus mengevaluasi kinerja dari tahun-ketahun. IAIN Pontianak sudah menerapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Sehingga tidak ada lagi pungutan apapun kepada mahasiswa. Selain itu IAIN Pontianak juga sudah menggunakan sistem pembayaran non tunai. Untuk efisiensi anggaran, kami juga mengambil kebijakan untuk menerbitkan Standar Biaya Masukan (SBM) internal yang menghemat uang negara” paparnya menjelaskan kiprah yang telah dilakukan.

“Saya juga mengajak para pejabat untuk bersyukur, dan berterimakasih kepada ibu dan bapak yang akan mendampingi kita selama 10 hari. Kami terbuka, kalau salah katakan salah. Tolong penanggungjawab kegiatan untuk secepatnya menyampaikan perbaikannya. Saya tipenya suka diarahkan dan suka diberi masukkan. Saya harap pejabat lain juga begitu. Kalau ada yang ragu tanyakan. Karena ragu adalah bibit dari kesalahan. Terimakasih atas kepedulian bapak dan ibu untuk perbaikan IAIN Pontianak.” pungkasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Lantik 28 Pejabat, Rektor IAIN Pontianak: Itjen Hadir Pendampingan, Pejabat Harus Peduli

PONTIANAK (iainptk.ac.id) Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA pada Rabu (13/11/2019), melantik 28 pejabat baru di Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud.

Rektor IAIN Pontianak mengingatkan kepada pejabat yang hadir, “Tim Inspektorat Jenderal Kemenag RI akan hadir ke kampus kita melakukan Pendampingan Laporan Keuangan pada 13 sd 22 November 2019. Saya perintahkan kepada pejabat lama yang dirolling untuk tetap peduli dan bertanggung jawab atas laporan kegiatan ditempat sebelumnya yang telah dibuat. Karena Anda yang menjalankan dan mengetahuinya. Jangan serahkan ke pejabat yang baru” tegasnya.

Lelaki kelahiran Kabupaten Ketapang itu mengingatkan “Bagi saudara yang baru dilantik dan bagi kita semua yang hadir. Izikan saya berpesan. Mari tempatkan diri kita sesuai posisi kita berbasis tugas masing-masing. Saat ini ada yang mengisi kekosongan, ada yang di rotasi dan promosi jabatan. Bekerjalah sesuai dengan tugasnya.” imbuhnya menasihati.

Sekecil apapun amanah yang sudah diberikan pasti ada kebaikan, sambung rektor. Embah saya berkata. “Kalau engkau mendapat kebaikan dari orang lain, hakikatnya itu kebaikan dari Allah. Namun jangan seperti bebek. Walaupun disimpan di kelambu emas, yang namanya bebek tetap kembali ke comberan.’ Artinya kita tidak pandai bersyukur.” kisahnya.

Rektor Syarif melanjutkan, “Selalu positifkan pemikiran Saudara. Jangan sibuk menilai dan mencari kekurangan orang lain. Kita boleh hari ini berwajah terhormat, karena Allah belum membuka aib kita. Kalau kita sibuk dengan tusi kita, tentu kita tidak akan sempat mencari kesalahan orang lain. Saya yakin, kita semua sama memiliki niat baik untuk kampus ini. Berfikir dan berinovasilah ditusi masing-masing. Serta tetap membantu Rektor di sektor saudara masing-masing. Jangan membikin masalah, selesaikan diri Anda. Supaya kita tidak di claim kita tidak selesai dengan diri sendiri.” tegasnya.

“Sangat rugi kalau kita bekerja hanya untuk uang, dengan kinerja yang acak-acakan. Jangan sampai sudahlah gajinya pas-pasan, tidak bernilai ibadah pula. Oleh karena itu pejabat kalau bikin program jangan ritualistik. Tapi harus ada manfaat serta mendukung Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dan Akreditasi Program Studi (APS).” tukasnya.

Mantan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan IAIN Pontianak itu menambahkan, “Jangan malu untuk mencontoh kesuksesan orang lain, karena orang sukses adalah orang yang mau mencontoh kesuksesan orang lain. Banyaklah mengomong ditusi saudara. Nanti akan ada kebijakan dan solusi dari atasan. Karena saudara adalah pelaksana kebijakan, jangan suka menilai kerjaan orang lain karena kita sudah ada pejabat yang menilai kinerja. Saudara bisa lakukan inovasi dan bermimpi yang baik untuk kemajuan IAIN Pontianak. Selamat untuk berpayah-payah, tidak ada orang yang enak dalam bekerja. Detik ini kita berdiri karena pilihan kita dan takdir Allah. Jangan mengeluh dengan takdir Allah. Selamat bekerja.” pungkasnya mengakhiri.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Lantik 28 Pejabat, Berikut ini Daftarnya

  • PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Terdapat 28 pejabat baru di lingkungan IAIN Pontianak yang dilantik oleh Rektor IAIN Pontianak. Berlokasi di Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud pada hari Rabu (13/11/2019) pagi.

Berikut ini nama dan jabatan pejabat yang dilantik dimaksud.

  1. Drs. H. Marsih Muhammad, M.Ag., menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan FTIK.
  2. Drs. Mansur, M.Pd., menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FTIK.
  3. Rahnang, S.Pd.I, M.Pd.I., menjabat sebagai Sekretaris Prodi Pendidikan Bahasa Arab FTIK.
  4. Dr. Hj. Fitri Sukmawati, S.Psi, M.Psi, Psikolog., menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FUAD.
  5. Dr. Hariansyah, M.Si., menjabat sebagai Ketua Prodi Psikologi Islam FUAD.
  6. Dr. Wahab, S.Ag, M.Ag., menjabat sebagai Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana.
  7. Verdianti, SE, M.Sc.Ak., menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan FEBI.
  8. Aulia Azimi, SE.I, M.E., menjabat sebagai Ketua Prodi Akuntansi Syariah FEBI.
  9. Zarkasi, SE.I, M.E., menjabat sebagai Ketua Prodi Manajemen Bisnis Syariah FEBI.
  10. Ardiansyah, S.S, M.Hum., menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan FS.
  11. Abu Bakar, S.Hum, M.S.I., menjabat sebagai Ketua Prodi Hukum Ekonomi Syariah FS.
  12. Sabirin, M.Ak., menjabat sebagai Sekretaris Prodi Akuntansi Syariah FEBI.
  13. Moh. Fadhil, M.H., menjabat sebagai Sekretaris Prodi Hukum Keluarga Islam FS.
  14. Dr. H. Yapandi, M.Pd., menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik FTIK.
  15. Kartini, S.Ag., M.Ag., menjabat sebagai Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FTIK.
  16. Ricka Tesi Muskania, S.Pd, M.Pd., menjabat sebagai Sekretaris Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FTIK.
  17. Moh. Yusuf Hidayat, S.Pd.I, M.Pd., menjabat sebagai Sekretaris Prodi Pendidikan Anak Usia Dini FTIK.
  18. Dr. Sukino, S.Ag, M.Ag., menjabat sebagai Sekretaris Prodi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana.
  19. Yulia, SE.I, M.Ag., menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama FEBI.
  20. Muhammad Khairul Anwari, S.EI, M.Sc.Fin., menjabat sebagai Sekretaris Prodi Manajemen Bisnis Syariah FEBI.
  21. Suhardiman, S.Pd.I, M.S.I., menjabat sebagai Sekretaris Prodi Hukum Ekonomi Syariah FS.
  22. Abdullah Syifa, M.Pd., menjabat sebagai Sekretaris Prodi Manajemen Dakwah FUAD.
  23. Ida Nuridah, S.IP, M.Sos., menjabat sebagai Sekretaris Satuan Pengawas Internal (SPI).
  24. Aspari, S.Pd.I., menjabat sebagai Kepala Subbag Organisasi Kepegawaian dan Penyusunan Peraturan (OKPP).
  25. Mulyadi, S.Ag, M.Pd., menjabat sebagai Kepala Subbag Tata Usaha, Humas dan Rumah Tangga Bagian Umum Biro AUAK.
  26. Mujiono, S.Pd., menjabat sebagai Kepala Subbag Tata Usaha Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M).
  27. Ulya, S.Ag., menjabat sebagai Kepala Subbag Administrasi Umum dan Keuangan Bagian Tata Usaha FUAD.
  28. Rahmida S.Ag., menjabat sebagai Kepala Subbag Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Bagian Tata Usaha FUAD.

Selamat bekerja mengemban amanah bagi pejabat yang baru dilantik. Semoga sukses-mulia untuk kita semua.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Lantik 28 Pejabat, Ini Pesan Rektor IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., melantik 28 pejabat di lingkungan IAIN Pontianak. Berlokasi di Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud pada hari Rabu (13/11/2019) pagi.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh para Wakil Rektor, Kepala SPI, para Dekan, Direktur Pascasarjana, Wakil Dekan, Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Kepala Pusat, para Kabag, Ketua Prodi, Sekretaris Lembaga, Sekretaris Pusat, Sekretaris Program Studi dan para Kasubbag.

Kegiatan pelantikan berjalan dengan hikmat. Dalam sambutannya Rektor IAIN Pontianak berpesan “Bagi saudara yang baru dilantik dan bagi kita semua yang hadir. Izikan saya berpesan. Mari tempatkan diri kita sesuai posisi kita masing-masing, berbasis tugas kita masing-masing. Saat ini ada yang mengisi kekosongan, ada yang di rotasi dan promosi jabatan. Bekerjalah sesuai dengan tugasnya.” ujarnya.

“Hari ini juga Itjen datang untuk melakukan Pendampingan Laporan Keuangan. Bagi pejabat lama untuk tetap peduli dan bertanggung jawab atas pekerjaan saudara di tempat sebelumnya. Jangan diserahkan kepada pejabat baru. Karena Anda yang sudah menjalankannya dan menguasainya. Saya yakin semua kita orang baik, karena itu potensi dasar yang diberikan oleh Allah. Pembacaan 9 pilar tadi, saya harap tidak menjadi ucapan semata tapi dapat menjadi perilaku kita.” imbuhnya.

Sekecil apapun amanah yang sudah diberikan pasti ada kebaikan, sambung rektor. Embah saya berkata. “Kalau engkau mendapat kebaikan dari orang lain, hakikatnya itu kebaikan dari Allah. Namun jangan seperti bebek. Walaupun disimpan di kelambu emas, yang namanya bebek tetap kembali ke comberan.’ Artinya kita tidak pandai bersyukur.”

Rektor Syarif melanjutkan, “Selalu positifkan pemikiran Saudara. Jangan sibuk menilai dan mencari kekurangan orang lain. Kita boleh hari ini berwajah terhormat, karena Allah belum membuka aib kita. Kalau kita sibuk dengan tusi kita, tentu kita tidak akan sempat mencari kesalahan orang lain. Saya yakin, kita semua sama memiliki niat baik untuk kampus ini. Berfikir dan berinovasilah ditusi masing-masing. Serta tetap membantu Rektor di sektor saudara masing-masing. Jangan membikin masalah, selesaikan diri Anda. Supaya kita tidak di claim kita tidak selesai dengan diri sendiri.” tegasnya.

Orang nomor 1 di IAIN Pontianak itu menegaskan, “Sangat rugi kalau kita bekerja hanya untuk uang, dengan kinerja yang acak-acakan. Jangan sampai sudahlah gajinya pas-pasan, tidak bernilai ibadah pula. Oleh karena itu pejabat kalau bikin program jangan ritualistik. Tapi harus ada manfaat serta mendukung Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dan Akreditasi Program Studi (APS).” tukasnya.

Mantan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan IAIN Pontianak itu menambahkan, “Jangan malu untuk mencontoh kesuksesan orang lain, karena orang sukses adalah orang yang mau mencontoh kesuksesan orang lain. Banyaklah mengomong ditusi saudara. Nanti akan ada kebijakan dan solusi dari atasan. Karena saudara adalah pelaksana kebijakan, jangan suka menilai kerjaan orang lain karena kita sudah ada pejabat yang menilai kinerja. Saudara bisa lakukan inovasi dan bermimpi yang baik untuk kemajuan IAIN Pontianak. Selamat untuk berpayah-payah, tidak ada orang yang enak dalam bekerja. Detik ini kita berdiri karena pilihan kita dan takdir Allah. Jangan mengeluh dengan takdir Allah. Selamat bekerja.” pungkasnya mengakhiri.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Prodi PIAUD FTIK Gandeng BNN Pontianak Gelar FGD Bahaya Narkoba

Pontianak (iainptk.ac.id)–Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discution tentang bahaya narkoba.

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) Pontianak, dari sejumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di Kota Pontianak, 40 persennya melibatkan anak muda kalangan millenial. Kasus tersebut menjadi peringatan bagi semua pihak untuk turut andil dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba khususnya di kalangan pemuda dan mahasiswa.

FGD dan Sosialisasi tersebut mengusung tema “Bahaya Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Mahasiswa IAIN Pontianak guna mewujudkan SDM Unggul dan Bertaqwa” di Aula Abdul Rani Mahmud, Selasa (12/11/ 2019).

Melalui kegiatan itu diharapkan memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang efek berbahaya serta hal-hal lain yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. Selain mahasiswa sebagai peserta, turut hadir pula dalam kegiatan ini diantaranya Rektor dan Wakil Rektor, para dosen di lingkungan IAIN Pontianak dan Kepala BNN Kota Pontianak.

Dalam sosialisasinya Kepala BNN Pontianak memaparkan berbagai pengetahuan tentang upaya menanggulangi peredaran narkoba serta hal-hal lain untuk membentengi diri dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Saat sesi FGD diharapkan masukan dari para akademisi terkait upaya-upaya memberantas peredaran narkoba agar tidak memakan korban khususnya di kalangan mahasiswa IAIN Pontianak.

Penulis: Teti Rahnang
Editor: Aspari Ismail