Pelepasan Program PPM Mandiri Ke Malaysia

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak bekerja sama dengan Hikmah Sarawak-Malaysia. Mengadakan kegiatan tahunan berupa program Pengabdian pada masyarakat (PPM). Kegiatan yang sudah berlangsung selama lima tahun ini bertujuan untuk membina masyarakat muslim di wilayah Serawak-Malaysia.

Kegiatan ini diikuti oleh 35 peserta, ada dari UIN Antasari Banjarmasin mengutus 15 mahasiswa, dari STIT Al-Iqra’ mengutus 1 mahasiswa, dari IAIN Palangkaraya mengutus 2 Mahasiswa, dari IAIN Kerinci mengutus 5 mahasiswa, dan dari IAIN Pontianak mengutus 12 Mahasiswa. Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 2 Mei hingga 31 Mei 2019.

Pada Kamis (2/5) siang di Ruang Teater, Wakil Rektor bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., membuka kegiatan ini dan berpesan “Kegiatan yang adik-adik akan ikuti tidak hanya sebuah program akademik, tetapi ada sebuah amanah yang dititipkan dipundak adik-adik. Apalagi adik-adik akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di negara tetangga. Adik-adik harus menciptakan betul satu prilaku, satu bentuk pemikiran yang memang benar-benar mewajahi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia. Amanah itu yang harus adik-adik jaga. Tunjukkan kepada mereka bahwa kita memiliki potensi untuk melaksanakan program pengabdian pada masyarakat.” nasihatnya.

Ketua LP2M IAIN Pontianak, Sukardi, SH.,M.Hum., dalam kata sambutannya menyampaikan “Kita Insyaallah berangkat malam ini dari terminal bus internasional di Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Kami juga berpesan kepada mahasiswa karena kita akan pergi ke negeri orang, maka pandai-pandailah menjaga diri di lokasi kegiatan.” pesannya.

Kegiatan pembukaan ini dilanjutkan dengan pembekalan kepada mahasiswa program pengabdian pada masyarakat tahun 2019 dengan tema Gambaran Umum tentang PPM Mandiri dan Teknis Penyusunan Laporan. Ada dua jenis laporan yang harus mahasiswa buat. Pertama, naratif reporting dan yang kedua, laporan kelompok. Pembekalan ini disampaikan oleh Dr. Imron Muttaqin, S.Pd.I, M.Pd.I sebagai Kepala Pusat Penelitian dan penerbitan LP2M IAIN Pontianak.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Profesor dari Malaysia Mengisi Kuliah Umum Bimbingan dan Konseling Karier

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) IAIN Pontianak, menggelar kegiatan kuliah umum bagi mahasiswa BKI. Kegiatan ini bertemakan Bimbingan dan Konseling Karier dalam Mengembangkan Karakter Berinovasi. Kegiatan ini bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Malaysia dan Universitas Teknikal Malaysia Melaka. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis (2/5) pagi hingga siang di Gedung Rektorat Lantai 4.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FUAD, Drs. H. Marsih Muhammad, M.Ag., dalam kata sambutannya menyampaikan. “Pada kesempatan yang berbahagia ini kita telah diberikan nikmat oleh Allah subhanahuwata’ala. Berupa kedatangan dua tamu dari Negara Malaysia dan kedua-duanya adalah guru besar. Kami berhadap mahasiswa dapat mendengar dengan sebaik-baiknya ilmu yang akan disampaikan oleh professor ini.” ujarnya.

Narasumber yang pertama adalah Prof. Dr. Ahmad Rozelan bin Yunus., yang juga berprofesi sebagai Konselor karir di Malaysia. Beliau menyampaikan teori serta prakter seputar kepribadian, pekerjaan dan cara menentukan pekerjaan apa yang cocok untuk karakternya. Beliau juga mengajarkan kepada mahasiswa BKI, untuk mengetahui penggunaan otak apa yang lebih dominan digunakan. Apakah otak kiri atas, otak kiri bawah, otak kanan atas atau otak kanan bawah.

“Semua manusia unik, berbeda-beda, jadi konselor harus memahami setiap klien. Walaupun klien itu pernah kita kenal sebelumnya, tapi kita harus bersamanya, untuk meninjau, memahami, dan mengetahui apa permasalahannya. Walaupun permasalahhanya sama tidak semua persoalan diselesaikan dengan cara yang sama pula karena setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda. Misi saya memartabatkan ilmu konseling dalam masyarakat, bukan saja menggunakan konseling kepada masyarakat tetapi juga membuat konseling penting untuk masyarakat.” kata Prof. Dr. Ahmad Rozelan bin Yunus.

Narasumber yang kedua adalah Datuk Dr. Sabri bin Mohammad Sharif beliau yang juga gemar membaca semua buku karya Buya Hamka dalam kesempatan ini bercerita tentang ia bertanya kepada muridnya. “Apa tujuan anda mengikuti kegiatan ini? Mahasiswa menjawab untuk mendapat ilmu, saya bertanya lagi pentingkah ilmu kepada diri Anda? Ya penting, agar mendapat kerja. Pentingkah mendapat pekerjaan? Ya penting, sebab dapat uang. Pentingkah uang itu? penting, sebab saya mau bantu ibu dan bapak yang sakit. Pentingkah membantu ibu dan ayah? Penting, sebab mendapatkan kebahagiaan dan pahala. Pentingkah kebahagiaan dan pahala itu? Penting, sebab saya mau masuk surga. Saya bertanya lagi pentingkah surge itu? Ia menjawab saya nak berjumpa dengan Allah Subhanahuwata’ala.

Pesan yang ingin disampaikan dari cerita itu adalah “Satu perkara yang sama dilakukan oleh orang lain, tetapi apabila dia memberi makna yang berbeda dan mendalam maka hasilnyapun berbeda. Sebagai seorang konselor Anda harus memberi makna yang berbeda, sehingga menghasilkan yang luar biasa”.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Mengikuti Acara Penyampaian Persetujuan Teknis NIP CPNS dan SECURITY PAPER Tahun 2018

Acara ini dihadiri oleh Sekjend Kementerian Agama, para pejabat eselon l dan eselon ll di lingkungan Kementerian Agama, para Rektor, dan para Kakanwil.

Sekjend Kementerian Agama Prof. Nurkhalis Setiawan menyampaikan arahan mewakili Menteri Agama yang sedang berada di Saudi Arabia atas urusan haji. Sekjend menyampaikan bahwa pimpinan satker harus menjadi pengawas dan pengontrol bagi CPNS yang telah lulus dan akan menjadi SDM di satkernnya. Atas ajakan itu para pimpinan yang hadir serentak menyatakan setuju.

CPNS yang telah lulus di Kementerian Agama sebanyak 14 ribu lebih akan tersebar di 4.590 satker. Mereka inilah yang harus diawasi. Adapun materi kontrol atau pengawasan itu adalah selain tentang Kompetensinya, ASN Kementerian Agama harus sudah selesai dengan paham keagamaannya, yaitu paham keagamaan harus termonitor bahwa mereka berpaham keagamaan yang moderat. Ini tidak bisa ditawar. Jika ada ASN yang nyeleneh paham keagamaannya, misalnya terindikasi kepada paham yang berafiliasi kepada radikalisme harus jangan dibiarkan. Sebelum berkembang besar, ibarat pohon sebelum tinggi maka jangan dibiarkan dan harus dipangkas.

Bagitu juga bahwa ASN Kementerian Agama harus sudah selesai dengan paham kebangsaannya. Ialah NKRI tidak bisa ditawar yakni harga mati. Para pimpinan harus memonitor mereka jangan sampai ada ASN Kementerian Agama terjebak dan dengan sengaja berafiliasi dengan aliran keagamaan dan paham kebangsaan yang sudah dilarang hidup di negeri ini.

Sekjend menegaskan bahwa hal ini harus dilakukan secara bersama. “Harus terwujud kebersamaan untuk mengawal arahan yang sangat penting ini. Sesungguhnya materi kontrol ini merupakan arahan Menteri Agama saat pertemuan menjelang penerimaan PNS” tukas Sekjend.

Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, MA saat dikonfirmasi tanggapannya terhadap araham Menteri Agama yang distressing ulang oleh Sekjend ini menyampaikan bahwa IAIN Pontianak telah menyambut dan melaksanakan arahan tersebut. Baik pada menyeleksi CPNS maupun pada momen-momen pembinaan pegawai telah ditekankan tentang isi arahan tersebut. Bahkan IAIN mewajibkan sertifikasi wawasan kebangsaan bagi para pengurus semua ORMAWA di lingkungan kampus.

Adapun isi materi sertifikasi wawasan, tegas Rektor, ialah tentang Pancasila dan UUD 1945, tentang NKRI, tentang sejarah perjuangan bangsa, dan tentang Islam wasathiyah.

IAIN Pontianak mendapatkan 36 CPNS yang lulus formasi pada tahun 2018. Terdiri dari 33 calon dosen dan 3 orang tenaga administrasi.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Ikuti Forum Dekan FUAD di Lampung

LAMPUNG (iainptk.ac.id)-UIN Raden Intan Lampung tahun ini dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan Forum Dekan Fakultas Dakwah/FDIK/FUAD PTKIN se-Indonesia. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 26-29 April 2019 dan diikuti oleh 170 peserta yang terdiri dari dekan, wakil dekan, kajur dan sekjur di lingkungan dakwah.

Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN  Pontianak juga ikut hadir dalam kegiatan forum dekan ini, yang diwakili oleh wakil dekan III Drs. Marsih Muhammad. M.Ag. Selain itu wakil dari Prodi Manajemen Dakwah FUAD IAIN Pontianak Dr. Patmawati dan Besse Wahida, M.Pd.I juga ikut hadir dalam rangka mengikuti kegiatan Assosiasi Prodi Manajemen Dakwah PAMDI  yang merupakan rangkaian kegiatan forum dekan dakwah ini.

Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Prov. Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM.

Dalam sambutannya, Gubernur Lampung menyampaikan bahwa di era komunikasi saat ini menuntut pemikiran para akademisi sehingga perkembangan penggunaan media bisa dikontrol dengan baik. Pertemuan ini diharapkan dapat melahirkan ide-ide atau pemikiran demi perkembangan bangsa dan masyarakat.

Gubernur Lampung menutup sambutannya dengan mengajak para peserta u berkunjung ke seluruh objek wisata bahari dan kuliner di sekitar bandar lampung.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Siap Bentuk Halal Center

PONTIANAK (iainptk.ac.id)— Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah diamanatkan dalam UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. “Kita semua berharap, kehadiran BPJPH mampu membawa perubahan besar utamanya dalam pengembangan industri halal,” terang Menag di Jakarta, Rabu (11/10/2017) saat meresmikan BPJPH.

Menag melihat, isu halal kini telah menjadi perhatian dunia. Perkembangannya juga telah menjadi trend. Karena pesan Al-Quran tentang konsumsi produk halal merupakan pesan universal untuk kemaslahatan umat manusia seluruhnya.

Menag berharap, berdirinya BPJPH mampu membangkitkan dan menggairahkan perkembangan industri halal Tanah Air yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. BPJPH harus segera membangun literasi dan kepedulian halal, baik bagi produsen, penjual maupun konsumen.

“UU Jaminan Produk Halal menyatakan, kewenangan penerbitan produk sertifikat halal menjadi domain Kemenag. Untuk itu, BPJPH hadir. Sosialisasi dan edukasi halal kepada publik perlu dilakukan secara masif dan inklusif untuk mendorong semakin tumbuh berkembangnya kesadaran dan kepedulian para pelaku usaha dan masyarakat terhadap pentingnya jaminan produk halal,” tambah Menag.

Menindaklajuti arahan Menteri Agama RI tersebut, BPJPH Kemenag menggelar kunjungan dan melakukan sosialisasi ke berbagai elemen. Marfuah Musthofa, M.Pd, selaku Kasubbid pemantauan dan evaluasi Jaminan produk halal pada bidang kerjasama, BPJPh Kemenag RI,  berkunjung ke IAIN Pontianak pada Rabu (24/4/2019) untuk membangun sinergi. Sebagai langkah awal akan diagendakan penandatanganan kerjasama antara BPJPH dengan IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA menyambut positif kunjungan BPJPH. “Kami mengapresiasi dan berterimakasih atas kunjungan ini. Kami siap bekerjasama dengan menandatangani MoU. Kelak kami akan bentuk Halal Center di IAIN Pontianak ini. Kita akan berikan sosialisasi kepada para mahasiswa dan pelaku usaha agar berkomitmen dalam pengembangan industri halal ini” terang rektor.

Penulis: Syuib
Editor: Aspari Ismail




Sayembara Artikel Jurnal Khatulistiwa bagi Peneliti, Dosen, dan Mahasiswa

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak melaksanakan sayembara kepenulisan karya ilmiah berbentuk artikel yang dinamakan Call for Paper Jurnal Khatulistiwa berhadiah total 21 juta. Sayembara ini diperuntukkan bagi peneliti, dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa. Tema yang diangkat kali ini yaitu Membangun Peradaban Islam di Era Milenial.

Dalam hal ini penulis dapat menggunakan perspektif Hukum Islam, Bisnis Islam, Pendidikan Islam, Budaya Islam, Islam dan Gender, Politik Islam, Islam dan Budaya Lokal, Antropologi Islam, Sosiologi Islam dan Psikologi Islam. Artikel ini sendiri dianjurkan untuk mengutip artikel pada jurnal di IAIN Pontianak. Diutamakan menggunakan manajemen referensi Mendeley atau google scholar. Artikel dikirim paling lambat 31 Mei 2019 melalui email: ejournalkhatulistiwa@gmail.com.

Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Pontianak, Dr. Imron Muttaqin, M.Pd.I menjelaskan Call for Paper Artikel Jurnal Ilmiah merupakan upaya untuk menarik tulisan bermutu dari berbagai kalangan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat basis sumber tulisan yang akan men-support terbitan jurnal ilmiah, khususnya Jurnal Khatulistiwa.

Lebih lanjut ia pun mengungkapkan jika program kegiatan Call for Paper artikel ini diimplementasikan dalam bentuk sayembara/lomba tulisan karya ilmiah dengan tawaran hadiah bagi para pengirim dan pemenang. Tujuan dari kegiatan ini yaitu, sebagai cara untuk mendapatkan tulisan yang berkualitas; mendokumentasikan artikel-artikel yang terkumpul; bank naskah jurnal tersedia; dan sebagai sarana publikasi dan bentuk apresiasi karya tulis ilmiah.

“Rancangan kegiatan Call for Paper Artikel Jurnal Ilmiah tahun 2019 direncanakan akan dilaksanakan sesuai target yaitu menerima sebanyak-banyaknya artikel dan menyeleksi artikel yang masuk. Total hadiah Rp. 21.050.000. Dengan rincian Juara 1 sebesar 5 juta, Juara 2 sebesar 3 juta, Juara 3 sebesar 2 juta, serta 13 artikel terbaik masing-masing menerima sebesar 850.000. Seluruh artikel pemenang dan terbaik akan diterbitkan di Jurnal Khatulistiwa. ” ungkapnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Apresiasi Proyek Perubahan Kasubbag LPM

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Peserta Diklatpim IV Angkatan XXXIII melaksanakan audiensi dengan Rektor IAIN Pontianak pada Rabu (24/4/2019). Kasubbag Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak, Dessy Nurul Fajariah, SE., memaparkan kepada Rektor IAIN Pontianak  tentang proyek perubahan yang digagasnya. “Sebagai peserta Diklatpim IV, saya akan melakukan proyek perubahan yang berkenaan dengan tugas pokok saya selaku Kasubbag pada LPM IAIN Pontianak. Proyek Perubahan yang akan disiapkan adalah ‘Peningkatan layanan lembaga penjaminan mutu IAIN Pontianak berbasis online’. Tujuan proyek perubahan ini adalah terwujudnya layanan LPM berbasis online yang terpadu dan terintegrasi, up to date dengan konten variatif yang mendukung dan memberikan kemudahan kepada semua stakeholder terutama dalam proses akreditasi” terangnya.

Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag, MA memberikan apresiasi atas proyek perubahan yang akan dilakukan oleh Kasubbag LPM tersebut, “Saya memberikan apresiasi atas proyek perubahan yang akan dilakukan oleh Kasubbag LPM IAIN Pontianak. Sekarang ini sudah eranya digital. Segala sesuatu memang harus di-online-kan. Dengan begitu akan memudahkan kinerja kita. Kebijakan Menteri Agama meminta kepada semua satker untuk melakukan integrasi data” katanya.

Rektor melanjutkan “Website yang dibuat mesti harus terintegral dengan data yang dibutuhkan dan berbasis peningkatan akreditasi. Koordinasikan dengan Pusat Teknologi, Informasi dan Data (PTID) IAIN Pontianak agar bersinergi” harap rektor.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Dukung Proyek Perubahan Kasubbag AUK FTIK

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Rektor IAIN Pontianak Dr. H. Syarif, S.Ag, MA memberikan dukungan atas proyek perubahan yang akan dilakukan oleh Kasubbag Administrasi, Umum dan Keuangan (AUK) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Ajeng Vashqie Varaulizza, MM. “Saya memberikan dukungan atas proyek perubahan yang akan dilakukan oleh Kasubbag AUK FTIK IAIN Pontianak. Proyek perubahan yang diusung “Optimalisasi Pengelolaan Barang Milik Negera dan Persediaan di Lingkungan Fakultas IAIN Pontianak melalui e-Baper” merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan dan sangat memberikan dampak positif atas kinerja peningkatan e-government di kampus kita”. Hal itu dinyatakan Rektor IAIN Pontianak saat menerima audiensi peserta Diklatpim IV angkatan XXXIII di ruang kerjanya, Rabu (24/4/2019) siang.

Rektor menegaskan bahwa aplikasi yang dibuat mesti harus terintegral dengan data yang dibutuhkan dan berbasis peningkatan akreditasi. Koordinasikan dengan Pusat Teknologi, Informasi dan Data (PTID) IAIN Pontianak agar bersinergi. Sesuai amanah Menteri Agama bahwa integrasi data menjadi menjadi salah satu bagian penting yang harus kita jadikan “mantra” dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya data yang terintegrasi itu akan memudahkan kita dalam bekerja.

Ajeng Vashqie Varaulizza, MM sebagai peserta diklatpim IV angkatan XXXIII Balai Diklat Keagamaan Jakarta memaparkan “Proyek perubahan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan Barang Milik Negara dan Persediaan di Lingkungan Fakultas dengan menggunakan aplikasi elektronik Barang dan Persediaan (e-Baper). Aplikasi ini dibuat untuk memudahkan fakultas melakukan pendataan terhadap BMN dan barang persediaan yang dikelola dimana sejauh ini masih dilakukan secara manual. Selain fakultas, pihak Biro AUAK IAIN Pontianak dan eksternal juga dapat melakukan pengawasan dan pengendalian BMN dan Permintaan persediaan yang diajukan fakultas setiap tahunnya” jelasnya.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail




Rektor Didampingi LP2M IAIN Pontianak Silaturahmi dan Audiensi Program KKL Integratif dan Tematik Ke Setda Mempawah

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA didampingi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak bersilaturahmi dan melakukan audiensi dengan Setda Kabupaten Mempawah, Drs. H. Ismail, MM, Jumat (5/4) di Pondok Makan Koppel Terusan, Jembatan Kuning Mempawah.

Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Kepala Bagian Kestra dan Mental Spiritual Setda Mempawah, Drs. Rohmat Effendy, MM, dan Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum.

Dalam kesempatan itu kedua belah pihak mengkoordinasikan beberapa program sinergi di antaranya terkait pelaksanaan KKL Integratif dan Tematik, Program sarjana bangun desa, serta peningkatan sarana dan prasarana kampus.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA mengungkapkan jika tahun ini akan ada model terbaru dari pengabdian masyarakat. “Tahun ini kita mendapat bantuan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk melaksanakan KKN Tematik Revolusi Mental. Salah satu daerah yang menjadi lokasi KKN ini yaitu Kabupaten Mempawah. Kami berharap dukungan dan kerjasama dari Pemerintah Kabupaten Mempawah.” ungkapnya.

Ia pun menambahkan sejatinya ada tiga model program pengabdian pada masyarakat yang saat ini dikelola oleh LP2M. Antara lain KKL Integratif (Reguler), PPM Mandiri (luar negeri), dan KKN Tematik Revolusi Mental. Semua program itu secara tidak langsung melibatkan IAIN Pontianak dan masyarakat di berbagai daerah. Khususnya Kabupaten Mempawah. Berdasarkan data yang dihimpun setidaknya mulai tahun 2015 hingga 2018, Mahasiswa IAIN Pontianak yang berasal dari Mempawah berjumlah 641 orang. Hal ini merupakan jumlah tertinggi ketiga setelah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.

“Dalam hal ini sebenarnya kita ingin sharing program dan kerjasama. Kami telah menapaki program classroom digital. Setidaknya ada 100 kelas yang akan disisir. Semoga nantinya Pemerintah Kabupaten Mempawah dapat memberikan sumbangsih terkait program ini baik berupa dana hibah maupun hibah barang. Selain itu kami juga memiliki program sarjana bangun desa. Kita targetkan satu desa satu sarjana. Program ini diperlukan kerjasama yang simultan dari pemerintah daerah.”terangnya.

Sementara itu, Setda Mempawah, Drs. H. Ismail, MM menjelaskan pada dasarnya Pemerintah Kabupaten Mempawah sangat mengapresiasi dan menyambut baik rencana dilaksanakannya kegiatan KKL Integratif dan KKN Tematik di Kabupaten Mempawah. Pihaknya berencana memetakan terlebih dahulu daerah mana yang nantinya menjadi titik pelaksanaan KKL dimaksud. Selain itu nantinya akan ada koordinasi lanjutan untuk mengetahui persoalan dan kecenderungan yang dimiliki oleh setiap daerah yang menjadi tempat pengabdian mahasiswa ke masyarakat.

Ia pun meminta pihak IAIN Pontianak nantinya juga dapat mengkategorisasikan sekaligus mengklasifikasikan kompetensi maupun potensi dari mahasiswa itu sendiri untuk selanjutnya ditempatkan pada daerah yang telah ditetapkan sebelumnya. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan mempelajari terlebih dahulu proposal yang diajukan oleh IAIN Pontianak terkait program classroom digital dan sarjana bangun desa.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




LP2M Temui Bupati Kubu Raya Bahas KKL Integratif 2019, Rektor Sampaikan Prestasi Hingga Pengadaan Lahan Kampus II IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak berkesempatan menemui pucuk pimpinan tertinggi daerah Kabupaten Kubu Raya, H. Muda Mahendrawan, SH di Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (1/4). Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA beserta pejabat LP2M seperti, Ketua LP2M, Sukardi, SH., M.Hum, Kapuslitbit LP2M, Dr. Imron Muttaqin, MA, dan Wakil Dekan I Fakultas Syariah, Rasiam, MA.

Agenda pertemuan tersebut membahas tentang beberapa hal di antaranya, KKL Integratif 2019 dan beberapa program peningkatan dan pengembangan kampus.

Pihak pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam hal ini H. Muda Mahendrawan, SH mengapresiasi dan sangat terbantu dengan adanya inisiatif yang dibangun oleh IAIN Pontianak. Dirinya mengharap dengan akan dilakasanakan nantinya KKL Integratif 2019 di Kubu Raya, mahasiswa dapat membantu mensosialisasikan dan memberikan pandangan kepada masyarakat tentang pendidikan agama dan persoalan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.

“Kami senang sekali jika nantinya Mahasiswa IAIN Pontianak mengabdikan dirinya pada masyarakat. Bagi kami ini merupakan tambahan energi. Bayangkan, mereka anak muda yang memiliki pemikiran yang progresif dan kreatif. Hanya tinggal diarahkan hingga nantinya dapat maksimal dan memberikan solusi di masyarakat.” ungkapnya.

Menurutnya berbagai persoalan yang acap kali menjadi persoalan Kubu Raya dalam beberapa tahun belakangan ini yaitu Kebakaran Hutan dan Lahan. Ia berharap nantinya mereka bisa memberikan pemahaman dan langkah-langkah progresif untuk mengajak masyarakat yang semula membakar lahan dengan kemudian menggantinya ke abu trichoderma.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA menguraikan beberapa prestasi dan capaian yang diperoleh IAIN Pontianak setahun belakangan ini. Paling mencolok yaitu semakin meningkatnya minat masyarakat untuk kuliah di IAIN Pontianak. Tahun 2019 saja untuk peminat SPAN PTKIN, IAIN Pontianak hanya memiliki kuota sebanyak 600 kursi saja. Namun ternyata peminat dan pendaftarnya lebih dari 1000. Hal ini menunjukkan semakin tahun IAIN Pontianak akan dipadati dengan mahasiswa. Dengan begitu secara otomatis sarana dan prasarana dan pengadaan bangunan menjadi salah satu prioritas utama pekerjaan rumah IAIN Pontianak.

Oleh karenanya, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA berharap bantuan dan partisipasi dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam mewujudkan itu semua.

“Tahun ini kami merencanakan terwujudnya 20 classroom digital yang nantinya dapat memudahkan dan mengefisiensikan kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu fokus utama kami lainnya yaitu pengadaan lahan kampus II yang salah satu lokasinya direncanakan di Kabupaten Kubu Raya. Semoga Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dapat membantu ikhtiar kita bersama dalam rangka membangun perguruan tinggi Islam yang moderat sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat.” paparnya.

Dalam hal ini Bupati Kubu Raya, H. Muda Mahendrawan, SH berkomitmen untuk mencari dan mengupayakan lokasi terbaik bagi pengadaan lahan kampus II IAIN Pontianak. “Kami memiliki komitmen terkait pendidikan. Kami akan mengupayakan untuk mencari lokasi terbaik bagi pengadaan lahan kampus II IAIN Pontianak. Tentunya ini berdasarkan analisis tata letak dan pertimbangan strategis daerah Kabupaten Kubu Raya.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail