Diikuti 1675 Mahasiswa Baru, Rektor IAIN Pontianak Resmi Buka PBAK 2018

Rektor IAIN Pontianak membuka secara resmi Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2018, Senin (27/8) di Gedung Sport Centre IAIN Pontianak. Mengusung tema: Mahasiswa IAIN Pontianak Siap Menjadi Garda NKRI, Pengawal Islam Wasathiah dan Tangkal Radikalisme. Hadir dalam kesempatan kali ini Kasi Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Dr. Rohman Basori, M.Ag. Hadir pula Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achamd, M.Hum, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Ro’uf, MA.

Dalam kesempatan itu Rektor IAIN Pontianak memukul gong tanda dibukanya acara yang berlangsung 27 s.d. 29 Agustus 2018 yang disaksikan langsung oleh pejabat lainnya serta peserta PBAK 2018.
Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag dalam laporannya mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan ini pertama, mengembangkan pemahaman dan penghayatan peserta terhadap sistem pendidikan di PTKI. Kedua, mengembangkan kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, dan sosial. Ketiga, memupuk semangat solidaritas dan toleransi di antara sivitas akademika. Keempat, mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab akademik sosial terhadap pilihan disiplin ilmu. Kelima, mengembangkan sikap kritis dan kreatif mahasiswa. Ia menambahkan jika sasaran kegiatan ini seluruh mahasiswa baru IAIN Pontianak Tahun Akademik 2018/2019 dan mahasiswa lama yang belum mengikuti PBAK dan kegiatan yang sejenisnya.
“Seluruh kegiatan PBAK dipusatkan di Gedung Sport Centre. Namun untuk hari kedua dan ketiga akan dibagi per-fakultas. FTIK dan FUAD di Gedung Auditorium Abdul Rani Mahmud sedangkan FSEI di Sport Centre.” Terangnya.
“Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 1675 mahasiswa baru dari 1772 mahasiswa yang mendaftar. Seluruh peserta nantinya akan mendapatkan beberapa materi penting terkait orientasi kebijakan, pelayanan dan layanan, serta yang tak kalah pentingnya materi yang berkenaan dengan membumikan ajaran Islam wasathiyah dan menangkal gerakan radikalisasi pragmatis yang akan disampaikan oleh Kasi Kemahasiswaan Pusat.” imbuhnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak, Burhanuddin memberikan apresiasinya kepada para sivitas akademika termasuk juga panitia yang telah berusaha mensukseskan kegiatan akbar ini. Pada kesempatan itu ia mengungkapkan jika peran pemuda sangat sentral dalam mewujudkan kemerdekaan negeri ini. Oleh karenanya pemuda hari ini juga harus lebih baik dari pemuda di masa lalu. Jika pemuda di masa lalu memperjuangkan kemerdekaan negeri, pemuda masa kini harus memperjuangkan hak rakyat guna mensejahterakan kehidupan bangsa.
“Hari ini kawan-kawan akan ditasbihkan menjadi Mahasiswa. Oleh karena itu peran dan amanah mahasiswa yaitu untuk memperjuangkan hak rakyat dan memperjuangkan kehidupan bangsa yang lebih lagi ke depannya.” ujarnya
“Kegiatan PBAK untuk mengenalkan budaya dan kebiasaan akademik di IAIN Pontianak. Maka dari itu ikutilah dengan semaksimal mungkin kegiatan ini. Apalagi motto yang diangkat kali ini, Mahasiswa IAIN Pontianak Siap Menjadi Garda NKRI, Pengawal Islam Wasathiah dan Tangkal Radikalisme. Motto ini menjadi tujuan dan ikhtiar kita bersama. Semoga dengan motto ini juga bisa membawa dampak yang sangat besar dalam diri dan kampus kita tercinta. Sehingga harapan dan impian IAIN Pontianak beralih status menjadi UIN Pontianak bisa segera terwujud.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Perkuat Perencanaan dan Tata Kelola, IAIN Pontianak Gelar FGD SBSN-PBS

Focus Group Disscussion (FGD) Surat Berharga Syariah Negara Project Based Sukuk (SBSN-PBS) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak diselenggarakan Jumat (24/8) di Auditorium Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Hadir selaku narasumber FGD yaitu Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Agama Islam Kemenag RI, Syafriansyah dan Kasi Sarpas dan Kemahasiswaan Dirjen Pendis, Yasin. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA, Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan, Suhaimi, M.Pd, Kepala Bagian Umum sekaligus PPK, Sumarman, S.Ag, Para Dekan dan jajarannya di Lingkungan IAIN Pontianak serta para konsultan dan manajemen konstruksi yang turut menghadiri undangan.

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA menyebut jika IAIN Pontianak sedang sibuk-sibuknya untuk akreditasi institute. Ketika melakukan pendataan ternyata ditemukan jika tahun ini IAIN Pontianak surplus dua kelas dari yang dibutuhkan. Animo masyarakat untuk kuliah di IAIN Pontianak sangatlah besar. Oleh karena itu, menurutnya sudah selayaknya IAIN Pontianak terus membangun dan segera memikirkan pengadaan kampus 2. Ia pun berterima kasih kepada Kasubbit Sarpas dan Kemahasiswaan yang akomodatif dan dengan cekatan mendengarkan aspirasi IAIN Pontianak. Tidak hanya itu, Rektor pun mengapresiasi kerja keras dari PPK maupun para penyedia yang senantiasa ikut memberikan progress dari proyek SBSN itu sendiri.
“Hari ini peminat IAIN Pontianak sekitar 5700 orang. Namun yang diterima 1899, namun yang daftar ulang 1772 mahasiswa. Tetapi bersyukurnya Kementerian Agama dalam hal ini Kasubbit Sarpas merespon cepat animo masyarakat untuk kuliah di IAIN Pontianak dengan memberikan anggaran pembangunan fasilitas yang dibutuhkan seperti gedung perkuliahan. Ke depan kita harus berfikir pengadaan kampus 2 yang diawali dengan pengadaan tanah. Sepertinya transformasi IAIN Pontianak di Kalimantan Barat untuk menjadi UIN wajib diwujudkan.” ungkapnya.

Sementara itu, Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Dirjen Pendis, Syafriansyah Mengungkapkan FGD ini merupakan inisiasi yang sangat baik oleh IAIN Pontianak. Oleh karena itu ia sangat mengapresiasi kerja keras dari IAIN Pontianak. Ia pun meminta Rektor IAIN Pontianak untuk menindaklanjuti dan diusulkan rencana pengadaan tanah untuk kampus 2. Karena menurutnya Kementerian Agama melalui Kasubbit Sapras memiliki program dan anggaran yang dimaksud.
“Kami harap perencanaan untuk menganggarkan SBSN tahun 2019. Mulai dari sekarang pejuang SBSN IAIN Pontianak untuk merencanakan RPD tahunan, sehingga saat diundang di pusat sudah memiliki persiapan yang matang.” ujarnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail.




Rektor IAIN Pontianak Pimpin Rapat Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) 2018

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA memimpin rapat pimpinan dengan agenda Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Tahun 2018, Kamis (23/8) Pukul 09.00 WIB di Ruang Pertemuan Rektor IAIN Pontianak. Agenda rapat ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai 23 s.d. 25 Agustus 2018. Beberapa hal yang disidang nantinya terkait standar 1 dan 2, standar 4 dan 6, standar 5, serta standar 3 dan 7 dalam AIPT itu sendiri.

Pejabat yang hadir dalam rapat pimpinan tersebut, diantaranya, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti, MA, Ketua LP2M IAIN Pontianak, diwakili Dr. Yusriadi, MA, Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan, Suhaimi, M.Pd, Kepala Bagian Umum, Sumarman, S.Ag, Tim AIPT beserta Tim Lembaga Penjamin Mutu IAIN Pontianak.
Dalam pembukaan rapat pimpinan tersebut, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA meminta kepada seluruh pimpinan dan seluruh sivitas akademika yang terlibat dalam proses AIPT untuk berkonsentrasi penuh dan bekerja keras demi suksesnya AIPT ini. Karena menurutnya akreditasi dapat memberikan harapan bagi IAIN Pontianak untuk menjadi UIN di masa akan datang. Selain itu akreditasi dapat berpengaruh pada indeks bantuan pembiayaan anggaran kegiatan di kampus. Bahkan yang lebih penting lagi akreditasi menjadi kebanggan sekaligus modal dasar bagi mahasiswa untuk bersaing di dunia kerja.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Rektor IAIN Pontianak Bersama Bank Syariah Mandiri Cabang Pontianak Saksikan Prosesi Penyembelihan Hewan Qurban di IAIN Pontianak

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA ikut menyaksikan dilaksanakannya penyembelihan hewan qurban berupa 2 sapi di halaman Masjid Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, Kamis (23/8). Dalam kesempatan itu disaksikan pula oleh Perwakilan Bank Syariah Mandiri Cabang Pontianak selaku salah satu donatur hewan qurban. Penyerahan dan penerimaan simbolis pun dilakukan. Daging qurban yang telah dipotong pun diberikan kepada para dhuafa, yatim piatu, dan Cleaning Service serta Satpam di lingkungan IAIN Pontianak.

Kasubbag TU, Humas, dan Rumah Tangga, Aspari Ismail, S.Pd.I mengungkapkan jika hewan qurban berupa 2 ekor sapi ini merupakan hibah dari Bank Syariah Mandiri Cabang Pontianak dan Bank Kalbar Syariah. Ia pun merasa bersyukur dan berterima kasih kepada para donatur yang telah mengikhlaskan dan menyedekahkan hartanya lewat hewan qurban kepada IAIN Pontianak.
“Terima kasih kepada para donatur yang telah menghibahkan 2 ekor sapi untuk diqurbankan di IAIN Pontianak. Semoga amal kebaikan yang dipupuk sedari dini mendapat keberkahan dan limpahan rahmat dari Allah SWT. Terpenting lagi semoga daging qurban yang dibagikan dapat bermanafaat bagi yang menerima dan membutuhkannya.” ungkapnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Riset Aksi Kebangsaan Kuliah Kerja Nyata di Perbatasan Negara

Sesuai kebijakan pemerintah Republik Indonesia yang ingin menjadikan daerah perbatasan negara sebagai latar depan negara, dan kajian-kajian Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan yang dilakukan sebelumnya, Badan Litbang Kementerian Agama Republik Indonesia pada tahun 2018 ini melakukan aksi nyata di perbatasan negara dengan melakukan riset aksi melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa bekerja sama dengan 7 Perguruan Tinggi Keagamaan di enam lokasi perbatasan negara, yaitu Natuna (Kep. Riau), Entikong (Kalimantan Barat), Pulau Sangihe (Sulawesi Utara), Skouw Jayapura (Papua), Saumlaki (Maluku), Atambua (Nusa Tenggara Timur). Kegiatan ini melibatkan 71 mahasiswa, 7 dosen pembimbing, 7 peneliti.

Berdasarkan penelitian dan kajian yang pernah dilakukan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan sebelumnya ditemukan potensi berkembangnya paham intoleransi di Indonesia, potensi itu tidak saja berkembang di perkotaan, namun berpotensi juga berkembang di daerah perbatasan negara. Karena itu perlu pengembangan hubungan agama fungsional satu sama lain yang saling memelihara kerukunan. Di samping itu terdapat disparitas tingkat kompetensi antara Sumber Daya Manusia (SDM) a di wilayah di perbatasan dengan SDM di pusat-pusat pemerintahan. Karena itu perlu upaya yang terus menerus untuk mengurangi jarak kesenjangan tersebut. Atas pertimbangan dua hal tersebut riset aksi kebangsaan ini dilakukan.

Kegiatan ini bertujuan untuk : 1) Mengembangkan kerukunan sosial untuk pembangunan daerah perbatasan negara; 2) Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal pelaku Pendidikan Agama dan Keagamaan; 3) Membangun Kerjasama dan kolaborasi dengan Perguruan Tinggi Keagamaan untuk pengembangan daerah perbatasan; 4) Menemukan model-model kearifan lokal dalam pembanguan daerah perbatasan.

Kegiatan Riset Aksi ini yang disebut Riset Aksi Kebangsaan ini diresmikan secara langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, pada acara Temu Nasional Peneliti Agama di Serpong pada tanggal 13 Juli 2018. Kegiatan riset aksi ini pelaksanaannya menyesuaikan jadwal akademis masing-masing kampus Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) mitra. Pada semester pertama tahun, IAIN Manado mengirim KKN ke Pulau Sangihe (perbatasan dengan Philipina); IAIN Ambon mengirim KKN ke Saumlaki (perbatasan dengan Australia), IAIN Jayapura mengirim KKN ke Skouw (Perbatasan dengan Papua Nugini). Sedangkan pada semester dua, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengirim KKN ke Natuna (Perbatasan dengan Malaysia, Thailand), IAIN Pontianak mengirim KKN ke Entikong (Perbatasan dengan Malaysia) dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengirim KKN ke Atambua (Perbatasan dengan Timor Leste).

Dengan diselenggaranya riset aksi kebangsaan ini diharapkan kegiatan ini mampu memetakan permasalahan-permasalahan yang ada terkait keberlangsungan keharmonisan hubungan sosial keagamaan di wilayah perbatasan, demikian juga berbagai permasalahan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah perbatasan. Dari sini kita berharap ditemukan beberapa solusi alternatif untuk membangun wilayah perbatasan yang tetap mengedepankan kerukunan sosial sebagai tonggak kemajuan dan menjaga Kesatuan Negara Republik Indonesia.

Selanjutnya, sebagai puncak riset aksi kebangsaan ini, kami melaksanakan seminar evaluasi riset aksi kebangsaan di enam lokasi perbatasan negara ini di Atambua, kab. Belu NTT. Lokasi ini kami pilih dengan alasan: Kab Belu merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste, dan NTT berdasarkan kajian Kementerian Agama merupakan model daerah ter-rukun di Indonesia. Dari Atambua ini, kami ingin belajar bagaimana stimulasi keagamaan mampu memajukan daerah tanpa harus mengorbankan Kerukunan sosial.

Atas terselenggaranya kegiatan Riset Aksi Kebangsaan dan seminar evaluasi ini, kami merasa perlu mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) mitra yang telah bekerjasama untuk melakukan kegiatan di wilayah perbatasan negara. Terima kasih juga kami sampaikan kepada pada pemerintah daerah-daerah sasaran kegiatan yang telah menerima mahasiswa kami dan membantu terlaksananya kegiatan ini. Terkhusus, terima kasih juga kami sampaikan kepada pemerintah daerah Kab. Belu yang secara terbuka menerima permohonan kami untuk menyelenggarakan kegiatan seminar evaluasi ini.

Tak ada gading yang tak retak, akhirnya kami mengharapkan sumbang saran untuk kebaikan kegiatan riset aksi ini di masa yang akan datang, sekaligus kita tetap menggelorakan tekad dan semangat yang sama, bahwa sudah waktunya daerah perbatasan negara harus maju seperti daerah lainnya.

Penulis: Septian Utut
Moderator: Aspari Ismail




IAIN Pontianak Sambut Tim Visitasi Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat

Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat melakukan Visitasi Penilaian Badan Publik di IAIN Pontianak, Senin (20/8/2018) bertempat di Ruang Kerja Biro AUAK IAIN Pontianak. Visitasi tersebut diterima langsung oleh Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si didampingi oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) IAIN Pontianak, Aspari Ismail.

Agenda penting ini merupakan tahapan lanjutan yang harus diikuti dan dilaksanakan oleh IAIN Pontianak dalam rangka Penganugerahan penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2018. Tahun lalu IAIN Pontianak berhasil meraih Peringkat III Kategori Perguruan Tinggi dalam even bergengsi tersebut.

Kegiatan Visitasi Penilaian Badan Publik di IAIN Pontianak menindaklanjuti Kuesioner Penilaian Mandiri/Self Assessment Questionnaire (SAQ) oleh Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat yang terlebih dahulu telah diisi dan dikirimkan langsung oleh IAIN Pontianak. Dokumen SAQ ini memiliki bobot nilai 25%. Tahapan selanjutnya yaitu Tim Penilai akan melakukan visitasi ke badan-badan public. Visitasi dilakukan untuk mengukur 5 KO (Komitmen, Koordinasi, Komunikasi, Kolaborasi, Konsisten) dengan bobot nilai 25%. Hasil penilaian dokumen SAQ dan visitasi akan menentukan 5 peringkat terbaik badan publik di setiap kategori.

Terakhir, tahap berikutnya adalah monitoring dan evaluasi serta pemeringkatan yang ditandai dengan Penganugerahan Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2018 yang akan dikategorikan menjadi 9 bagian yaitu Pemerintah Kabupaten/Kota, Lembaga Struktural, Lembaga Non Struktural, Lembaga Vertikal, Lembaga Penyelenggara Pemilu, Partai Politik, BUMN/BUMD, Perguruan Tinggi, dan NGO.

Kasubbag TU, Humas, dan Rumah Tangga IAIN Pontianak, Aspari Ismail, mengungkapkan jika IAIN Pontianak selaku badan publik yang notabene bersentuhan langsung dengan masyarakat khususnya layanan bidang pendidikan, memiliki kewajiban untuk selalu memberikan informasi yang transparan dan akuntabel. Oleh karenanya peringkat III Keterbukaan Informasi Publik yang diraih tahun lalu merupakan bukti bahwa IAIN Pontianak komitmen dan tanggungjawab dalam hal tersebut.

“Hari ini IAIN Pontianak kembali divisitasi oleh Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat. Belajar dari pengalaman tahun lalu, kali ini kami telah melakukan pembenahan dan lebih matang dalam menyiapkan segala yang diperlukan dalam visitasi ini. Semoga prestasi yang diraih tahun lalu menjadi pelecut dan motivasi untuk berprestasi lebih baik lagi tahun ini.” harapnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




FSEI IAIN Pontianak Gandeng LPPM STIKES YARSI Pontianak Gelar Healty Day Pemeriksaan Kesehatan Gratis

FSEI IAIN Pontianak bekerjasama dengan LPPM STIKES YARSI Pontianak menggelar Healty Day Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Jumat (17/8). Acara ini diselenggarakan setelah Upacara HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Seluruh peserta upacara berbondong-bondong menuju stand pemeriksaan di Basemant Gedung Perkuliahan FSEI IAIN Pontianak. Sebagian besar pegawai tampak antusias dan sabar mengantri demi mendapatkan pelayanan kesehatan. Adapun pemeriksaan yang dilakukan yaitu, pengukuran tensi darah, kolesterol, asam urat, dan gula darah.

Dekan FSEI IAIN Pontianak, Dr. Fachrurrazi, MM mengungkapkan terima kasih kepada Rektor yang telah mendukung kegiatan ini. Ia pun berterimakasih kepada Ketua STIKES YARSI yang berkenan bekerjasama dalam membangun sinergitas perguruan tinggi sesama lembaga Islam.

“Sudah selayaknya sesama lembaga perguruan tinggi Islam mencerdaskan anak bangsa. IAIN Pontianak dari aspek ‘ubudiyah sedangkan STIKes YARSI dari aspek jasmaniyah. Adanya kegiatan healty day hari ini merupakan langkah awal untuk kerjasama lebih besar di masa akan datang. Sehingga masyarakat Kalimantan Barat dapat lebih dekat mengenal IAIN Pontianak dan STIKES YARSI. Sudah selayaknya pemerintah mendukung kegiatan sosial kemasyarakatan seperti ini. Terima kasih kepada seluruh pihak atas keterlibatan dan suksesnya kegiatan ini.” Ujarnya.

Koordinator Healty Day Pemeriksaan Kesehatan Gratis LPPM STIKes YARSI, Debi Fajriati, M.Pd mengungkapkan setiap sebulan sekali melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis. Spesial untuk HUT Kemerdekaan RI LPPM STIKes YARSI bekerjasama dengan FSEI IAIN Pontianak menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis. Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini agar masyarakat khususnya sivitas akademika IAIN Pontianak dapat mengetahui secara dini kondisi kesehatannya masing-masing.

“Kami terbuka jika ada permintaan pemeriksaan kesehatan gratis. Semoga ikhtiar kami dapat memberi sumbangsih kepada setiap orang untuk sadar akan deteksi kesehatan secara dini. Sehingga meminimalisir adanya penyakit berbahaya di masa akan datang.” ungkapnya.

Ketua STIKES YARSI Pontianak, Fajar Yousriatin, A.MK., S.Pd., M.Kes mengucapkan terima kasih kepada Rektor dan Dekan FSEI IAIN Pontianak atas terselenggaranya kerjasama ini. Ia pun berharap ke depan kegiatan seperti ini dapat terlaksana lebih intens lagi seperti seminggu atau 2 minggu sekali yang dinamakan healty Jum’at mubarok. Sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat lebih menjalin silaturahmi antara STIKES YARSI dan IAIN Pontianak ke depannya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Upacara Ulang Tahun Ke-73 Republik Indonesia, 40 PNS IAIN Pontianak Terima Penghargaan Presiden

IAIN Pontianak menggelar upacara Hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekan Republik Indonesia, Jumat (17/8) di Halaman Rektorat. Tampak hadir jajaran pimpinan, pegawai Aparatur Sipil Negara, pegawai kontrak dan mahasiswa IAIN Pontianak mengikuti seluruh rentetan upacara yang dipimpin langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA.

Upacara ini pun dirangkai dengan penyerahan Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia berupa Anugerah Satya Lencana Karya Satya kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus menerus paling singkat 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun.

Rektor IAIN Pontianak menyematkan Satya Lencana Karya Satya dan Piagam Tanda Kehormatan tersebut kepada 40 PNS IAIN Pontianak. Tampak para Wakil Rektor dan Kepala Biro AUAK mendampingi rektor memberikan ucapan selamat.

Upacara diakhiri dengan pembacaan doa. Selanjutnya dilakukan pengambilan foto bersama dan menikmati sarapan bersama. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis kerjasama Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Pontianak dengan STIKes Yarsi Pontianak.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Ma’had Al-Jamiah Sukses Gelar SPMB Mahasantri 2018

Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak sukses menyelenggarakan Seleksi Penerimaan Mahasantri Baru pada Selasa (14/8/2018) bertempat di Gedung Perkuliahan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Pontianak Lantai IV. Seleksi ini terlaksana selama dua hari. Mulai 13 s.d. 14 Agustus 2018. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 270 mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Barat.

Dalam pelaksanaannya, hari pertama (13/8/2018) sebagian besar peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam SPMB Tahun 2018. Sejak Pukul: 07.30-08.00 peserta melakukan validasi dan pengisian biodata diri. Selanjutnya pada Pukul: 08.00-12.00 peserta mengerjakan soal berisi Tes Kebahasaan. Dalam tes ini mahasiswa diminta mengerjakan soal bahasa Inggris dan Arab. Selanjutnya di hari kedua (14/8) sebanyak kurang lebih 270 mahasiswa secara bergantian melakukan tes wawancara. Dalam tes ini mahasiswa diwawancarai oleh beberapa Musyrif Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak.

Menurut Ketua Panitia SPMB Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak, Baihaqi, MA, ujian atau tes tahun ini sebenarnya hampir sama dengan tahun lalu yakni menggunakan tes tertulis berupa tes kebahasaan Arab dan Inggris serta tes wawancara.
“Bentuk tes yaitu tertulis dan wawancara. Tes tertulis dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus dan tes wawancaranya pada tanggal 14 Agustus 2018. Insyaallah pengoreksian hasil tes tertulis dan wawancara direkap pada tanggal 15-16 Agustus 2018. Jumlah kuota yang akan lulus sejumlah 216 orang” ungkapnya.

“Tujuan dilaksanakan SPMB Mahasantri adalah agar supaya memudahkan bagi para pengajar, pengelola, dan pegawai ma’had yang di pimpin oleh mudhir, untuk memilah dan memilih kelas bagi mahasantri yang akan menjadi penghuni ma’had selama dua semester. Sehingga bisa terukur kemampuan dari masing-masing mereka, sehingga pembelajaran dan program yang telah diagendakan oleh ma’had sesuai dengan standar yang sudah disepakati, yaitu menciptakan mahasntri yang memiliki dedikasi tinggi, sopan dalam sikap, bisa berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris, serta bisa membaca kitab al-Qur’an dan kitab kuning sebagai ciri dari sebuah pesantren.” imbuhnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail




Tingkatkan Mutu Pelayanan dan Kinerja, Ini Pesan Wakil Rektor I IAIN Pontianak

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum membuka Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan dan Kinerja bagi ASN/Non ASN Struktural IAIN Pontianak Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Pontianak, Selasa (14/8/2018) di Auditorium Abdul Rani Mahmud. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari mulai 14 s.d. 16 Agustus 2018. Sebanyak 40 Pegawai ASN maupun Non ASN berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Ketua LPM IAIN Pontianak, Dr. Hasan, M.Ag menyampaikan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas mutu pelayanan di IAIN Pontianak. Dengan narasumber yang berkompeten dan handal di bidangnya. Dalam materi tersebut nantinya akan disampaikan bagaimana meningkatkan motivasi diri dengan pendekatan psikologis dan agamis, sehingga tercipta optimalisasi diri dengan mental yang sehat dan selalu berpikir positif.

“Peningkatan mutu di IAIN Pontianak sangat penting dan tidak dapat dipungkiri karena ke depan semua berbasis mutu. Maka dari itu semua harus memberi pelayanan yang bermutu. Pelayanan yang bermutu ukurannya jika stakeholder puas dengan pelayanan kita. Pelayanan mutu ada standarisasinya. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peserta sekaligus memberi dampak signifikan terhadap prestasi kinerja pegawai dan peningkatan mutu pelayanan di lingkungan IAIN Pontianak.” paparnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum mengatakan “Kegiatan yang dilaksanakan oleh LPM hari ini salah satunya dalam rangka menopang satu kegiatan utama perguruan tinggi yaitu akreditasi institusi atau perguruan tinggi. Untuk menyokong itu Rektor IAIN Pontianak mensupport penuh terlaksananya visitasi perguruan tinggi. Kepentingan dari akreditasi ini untuk menyelamatkan marwah perguruan tinggi. Jika akreditasi ini terlaksana maka akan menjadi kebanggaan bagi seluruh sivitas akademika maupun alumni.”

Selanjutnya Ia pun berpesan kepada pegawai ASN/Non ASN yang mengikuti kegiatan tersebut, “Perguruan tinggi memang kerja utamanya akademik. Namun kerja utama tidak mungkin terlaksana jika bagian administrasi tidak mendukung dan berpartisipasi di dalamnya. Kita bagaikan satu tubuh. Semuanya saling membutuhkan untuk mengokohkan satu satu sama lain. Tidak ada bagian yang layak untuk mengunggulkan, merasa dirinya hebat sendiri. Marilah sama-sama menghebatkan untuk kemajuan IAIN Pontianak.” imbuhnya.

“Bagi saya prinsip kerja ada tiga, pertama, fokus pada tugas dan fungsi. Kedua, permudah urusan orang lain dan jangan dipersulit. Ketiga, ciptakan suasana kerja yang nyaman.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail