Pedoman Penilaian Kinerja Akademik Dosen Sebagai Alat Peningkatan Kinerja

lpm-kinerja-dosen

Menghadapi perkembangan dunia pendidikan yang kompetitif, setiap lembaga pendidikan seperti IAIN Pontianak membutuhkan personil, terutama tenaga dosen yang mempunyai kualitas dan prestasi tinggi. Pada saat yang sama, setiap dosen memerlukan umpan balik atas kinerja yang mereka lakukan sebagai pedoman bagi tindakan-tindakan mereka pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, penilaian yang dilakukan seharusnya menggambarkan kinerja personil masing-masing dosen. Hasil penilaian kinerja tersebut dapat menunjukkan apakah SDM yang ada telah memenuhi tuntutan yang dikehendaki lembaga, baik dilihat dari kualitas maupun kuantitas.

Selama ini, para dosen sudah diukur melalui Beban Kerja Dosen (BKD) dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) bagi Pegawai Negeri Sipil, akan tetapi dalam konteks keseluruhan ada beberapa hal yang perlu dilihat yang hasilnya nanti bisa menjadi alat untuk meningkatkan kinerja para dosen. Kita perlu membuat pedoman penilaian kinerja akademik dosen dan diberlakukan, kemudian akan keluar index kinerja masing-masing dosen dari penilaian yang diberikan oleh para mahasiswa. Dengan begitu, para dosen akan tahu kinerja mereka secara objektif.

dsc_1925Inilah yang disampaikan oleh Ketua Pantia Workshop Penyusunan Pedoman Penilaian Kinerja Akademik, Dr. M. Edi Kurnanto, S.Ag., M.Pd. Dalam rangka meningkatkan kinerja dosen tersebutlah, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Workshop Penyusunan Pedoman Penilaian Kinerja Akademik Dosen PTKIN dan PTKIS se-Kalimantan Barat. Kegiatan ini dilaksanakan secara intensif selama dua hari, 23 s/d 24 November 2016 di Aula Lantai IV Gedung Rektorat IAIN Pontianak.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. Hamka Siregar, M.Ag. dan melibatkan seluruh pejabat di lingkungan IAIN Pontianak yang ada kaitannya dengan kinerja akademik dosen, mulai dari Dekan, Wakil Dekan I, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan dan Kasubag Akademik di fakultas masing-masing. Selain itu, kegiatan ini juga mengundang PTKIN dan PTKIS se-Kalimantan Barat dengan harapan dapat mempererat tali silaturahmi sesama PTKI se-Kalimantan Barat yang berkomitmen membangun peradaban masyarakat Kalimantan Barat.

Rektor menekankan bahwa membangun keahlian lebih penting dari pada membangun yang berbentuk fisik (tampak). “Pembangunan fisik berbentuk bangunan itu mudah dan kelihatan, tetapi membangun jiwa dan keterampilan itu yang lebih penting. Oleh karena itu, hari ini kita melaksanakan workshop penyusunan pedoman penilaian kinerja akademik dosen dalam rangka meningkatkan kinerja dosen, lebih khususnya dosen-dosen di lingkungan IAIN Pontianak sehingga dapat melahirkan generasi-generasi muda yang berkualitas di Kalimantan Barat,” himbaunya.

Nara sumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Dr. H. Saefuddin, M.Si., Ketua Satuan Penjaminan Mutu Universitas Pendidikan Indonesia. Selama dua hari, Saefuddin memberikan materi dan bimbingan teknis kepada para peserta yang berkaitan dengan membangun kinerja akademik dosen, urgensi penilaian kinerja akademik dosen dalam sistem penjaminan mutu internal perguruan tinggi, konstruk pedoman penilaian kinerja akademik dosen, bimbingan teknis penyusunan pedoman penilaian kinerja akademik dosen, dan paparan hasil praktek penyusunan pedoman kinerja dosen.

Output dari kegiatan workshop ini ialah menghasilkan sebuah pedoman penilaian kinerja akademik dosen yang dapat digunakan dan diterapkan oleh masing-masing perguruan tinggi. Pedoman penilaian kinerja akademik dosen ini dapat digunakan sebagai alat untuk mendongkrak kinerja dosen, sehingga pelayanan perguruan tinggi kepada mahasiswa bisa disebut dengan pelayanan yang prima dan betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan bersama.

Print Friendly, PDF & Email