Pengukuhan 8 Guru Besar IAIN Pontianak: Sebuah Momentum Bersejarah
Kuburaya, (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak memasuki babak baru dalam perkembangan pendidikan tinggi Islam khususnya di Kalimantan Barat dengan pengukuhan delapan profesor dalam disiplin ilmu agama. Acara pengukuhan yang berlangsung di Qubu Resort Kabupaten Kuburaya pada Jumat, 31 Mei 2024, menjadi momen bersejarah bagi institusi dan juga bagi dunia akademik.
Dalam sambutannya Pj. Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M. Kes., menyampaikan ucapan selamat kepada 8 guru besar IAIN Pontianak. “Pengukuhan ini menunjukkan bahwa IAIN Pontianak memperlihatkan kualitasnya dalam dunia pendidikan dan melahirkan para cendikiawan yang mempuni dibidangnya masing-masing. Saya berharap dengan bertambahnya guru besar ini kualitas pendidikan di IAIN Pontianak akan semakin meningkat dan menjadikannya Perguruan Tinggi Islam yang terkemuka di Kalbar, regional maupun nasional,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S. Ag, MA, yang juga dikukuhkan sebagai guru besar mengungkapkan “Kehadiran guru besar pada pengukuhan kali ini berjumlah 8 orang. Kami merasa berprestasi jika dilihat se-Kalimantan IAIN Pontianak terbanyak guru besarnya. Dikesempatan ini kami berhajat untuk ikut dalam gawai trasformasi IAIN ke UIN. Periapan itu sudah di mulai sejak 2018, kita sudah melakukan trasformasi digital dengan penerapan non-tunai. Tahun ini IAIN Pontianak meluncurkan program smart campus dengan paperless. Sehingga terwujud kemudahan-kemudahan dalam pelayanan,” jelasnya.
Klimaks acara terjadi saat pengukuhan para Guru Besar oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., Selempang Guru Besar dipasang dan sertifikat orasi ilmiah diserahkan sebagai simbol resmi pengakuan atas dedikasi dan kontribusi Guru Besar dalam dunia akademik.
Dimomen ini Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., berpesan “Profesor itu tidak semata-mata masalah angka kredit dan administratif. Profesor harus menunjukkan sikap alim. Penandanya itu kalau berbicara benar, jadi profesor itu hati-hati dalam berbicara agar kesalahan kita tidak diambil oleh orang lain. Profesor juga harus mendasarkan omongannya dengan ilmu,” ungkapnya.
Pada kali ini Para Guru Besar memberikan penampilan profil dan orasi ilmiah, dengan menyampaikan gagasan dan kontribusi mereka dalam bidang ilmu agama. Video ini juga bisa di saksikan di Youtube IAIN Pontianak. Adapun profesor-profesor tersebut adalah Prof. Dr, H. Syarif, S. Ag, MA., Prof. Dr. H. Saifududdin Herlambang, S. Ag, MA., Prof. Dr. Dwi Surya Atmadja, MA., Prof. Dr. Rianawati, S. Ag, M.Ag., Prof. Dr. Hermansyah, S. Ag, M. Ag., Prof. Dr. Muhammad Edi Kurnanto, S. Ag, M. Pd., Prof. Dr. Muhammad Hasan, S. Ag, M.Ag., Prof. Dr. Dahliah Haliyah Ma’u S. Ag, M.H.I.
Pengukuhan delapan Guru Besar ini tidak hanya menjadi pencapaian bagi IAIN Pontianak, tetapi juga mengukuhkan posisi profesor sebagai pendidik dan peneliti dalam studi agama Islam.
Penulis : Yuni Hendiana
Editor : Bambang