Perkuat SDM, IAIN Pontianak Siapkan 24 Asesor Kompetensi untuk LSP dan Targetkan Lisensi BNSP Awal 2026
Pontianak (iainptk.ac.id) – Menunjukkan keseriusan dan kesiapan operasional, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar Presentasi Apresiasi Calon Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di hadapan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Langkah strategis ini menegaskan komitmen IAIN Pontianak untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga tersertifikasi secara profesional.
Presentasi yang memaparkan visi, misi, dan kelengkapan dokumen calon LSP ini dibawakan secara komprehensif oleh Direktur LSP IAIN Pontianak, Dr. Sumin, M.Si. Acara ini mendapat dukungan penuh dari jajaran pimpinan, yang dibuktikan dengan kehadiran Pengarah LSP IAIN Pontianak, Dr. Ali Hasmy, M.Si., beserta seluruh tim pengurus, mulai dari manajer, koordinator, hingga anggota.
Dalam paparannya, Dr. Sumin menguraikan empat skema sertifikasi unggulan yang dirancang untuk menjawab kebutuhan industri dan merepresentasikan profil keilmuan dari lima fakultas di IAIN Pontianak. Kelima skema tersebut adalah:
1. Okupasi Peneliti
2. Kewirausahaan
3. Pendamping UMKM Subbidang Profesi Konsultan
4. Penyelia Halal
5. Public Relations
“Skema-skema ini adalah jawaban kami atas tantangan dunia kerja. Kami ingin memastikan alumni IAIN Pontianak memiliki nilai tawar yang tinggi dengan bekal sertifikat keahlian yang diakui secara nasional,” ujar Dr. Sumin.
IAIN Pontianak memiliki potensi pasar uji sertifikasi yang sangat besar, dengan rata-rata 1.565 lulusan setiap tahunnya yang menjadi calon asesi (peserta uji). Untuk mengimbangi potensi tersebut, kesiapan sumber daya manusia menjadi fokus utama. Sebagai bukti konkret, LSP IAIN Pontianak telah merekrut dan mempersiapkan 24 calon Asesor Kompetensi yang berkualifikasi untuk melaksanakan proses uji sertifikasi secara profesional dan kredibel.
Perwakilan dari BNSP, Prof. Dr. Amilin, yang hadir untuk memberikan penilaian, mengapresiasi persiapan matang yang dilakukan IAIN Pontianak, khususnya dalam penyiapan tenaga asesor.
Dalam pernyataannya, Prof. Dr. Amilin menyampaikan optimismenya, “Kami mengapresiasi keseriusan IAIN Pontianak dalam mempersiapkan pendirian LSP ini, termasuk kesiapan SDM asesornya. Ada beberapa masukan yang kami berikan untuk penyempurnaan dokumen dan detail skema agar selaras dengan standar nasional. Kami optimis dan menaruh harapan besar, jika semua masukan ini ditindaklanjuti dengan baik, IAIN Pontianak dapat memperoleh lisensi dari BNSP pada triwulan pertama tahun 2026,” tegasnya.
Dengan adanya target waktu yang jelas dari BNSP, jajaran pengurus LSP IAIN Pontianak berkomitmen untuk segera menindaklanjuti seluruh masukan yang diberikan. Penyiapan 24 calon asesor kompetensi ini menjadi pilar utama yang menunjukkan bahwa IAIN Pontianak tidak hanya siap secara administratif, tetapi juga secara operasional untuk menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi yang unggul dan terpercaya.