PIONIR PTKIN VIII, Tenis Meja Double Putri Harumkan IAIN Pontianak

Banda Aceh (IAIN Pontianak)–Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni, dan Riset (Pionir) ke VIII Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia di Banda Aceh ditutup pada Ahad (30/4/2017).

Tim atlet tenis meja double putri sumbang medali perunggu bagi IAIN Pontianak. Pencapaian tersebut diraih setelah tim tenis meja putri IAIN Pontianak berhasil mengalahkan tim tenis meja putri IAIN Tulungagung dengan skor 3-0. Sedangkan medali emas dan perak masing-masing diraih oleh tim tenis meja putri IAIN Metro Lampung dan IAIN Pekalongan.

Ditemui seusai pertandingan, atlet tenis meja IAIN Pontianak Dewi Ona dan Zulfa Indah mengungkapkan kegembiraan atas pencapaiannya. “Senang sekali dapat mempersembahkan medali pertama bagi IAIN Pontianak”, ujar Zulfa. Sedangkan Dewi Ona memberikan tanggapannya atas pertandingan yang baru saja selesai mereka lakoni, “Kami senang dapat bermain all out, sehingga cukup puas dengan hasil pertandingan. Peraihan ini cukup untuk dapat mengobati kekecewaan kami pada kekalahan cabang tenis meja single putri.” Ia menyampaikan harapannya agar persiapan tim dan atlet dalam PIONIR yang akan datang dapat lebih optimal. “Hendaknya pencarian dan pembinaan bibit atlet baru harus menjadi perhatian serius. Kemenangan dan prestasi yang diraih adalah dampak dari proses perhatian dan pembinaan yang baik”, tuturnya. Dalam PIONIR ke VIII kali ini, Dewi Ona dan Zulfa Indah diturunkan dalam dua cabang pertandingan tenis meja, yaitu single putri dan double putri.

Sementara itu, official tenis meja IAIN Pontianak Gito Saroso menuturkan rasa syukurnya atas pencapaian atletnya. “Alhamdulillah atlet kita bisa bermain maksimal dan sportif sehingga bisa menang walau hanya juara tiga.” Ia juga menuturkan harapannya agar perencanaan dan pembinaan atlet tenis meja lebih dioptimalkan. Mengingat tenis meja merupakan cabang olahraga andalan IAIN Pontianak dalam kegiatan PIONIR.

Kabag Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag mengatakan “Kontingen IAIN Pontianak sudah berjuang dengan serius dan maksimal dalam setiap pertandingan dan perlombaan. Saya kira perlu diapresiasi dan jangan berkecil hati, karena kita sudah menampilkan perjuangan yang terbaik. Namanya pertandingan, ada yang menang dan ada yang belum beruntung” katanya saat diwawancarai di Banda Aceh.  (Andry)

Print Friendly, PDF & Email