PIONIR VIII PTKIN Resmi Dibuka Menteri Agama

ACEH (IAIN Pontianak)– Agenda dua tahunan Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia secara resmi dibuka Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Dihadapan lebih dari 4000 peserta dan undangan yang hadir dari Sabang sampai Merauke pada pembukan kegiatan tersebut, Menag mengingatkan pentingnya menjaga kebhinnekaan dan tantangan bangsa Indonesia yang semakin komplek.

Menurutnya, jumlah penduduk yang besar dan beragam, gugusan pulau yang luas dari Sabang sampai Merauke, serta kekayaan alam yang melimpah ruah menjadi peluang mengantarkan Indonesia sebagai negara besar dan maju. Namun demikian, semua itu juga merupakan tantangan.

“Munculnya kelompok intoleran, merebaknya radikalisme serta kelompok yang ingin mengganti idiologi Pancasila dengan paham lain, menguji kita semua, agar tali NKRI harus lebih dikuatkan,” petuah Menag di Aceh, Rabu (26/04).

“Perasaan bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia, harus dikedepankan. Semangat kebersamaan dan menghormati kebhinekaan harus diutamakan dan menjadikan agama dan budaya sebagai perekat persatuan harus dikukuhkan,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Menteri Agama RI menyatakan bahwa PIONIR diharapkan mampu meningkatkan pembinaan keilmuan dan mencari mahasiswa unggul baik dalam prestasi akademik maupun keolahragaan, seni dan riset serta memperkuat silaturahim dan kerukunan antar mahasiswa se-Nusantara. Ia berharap melalui even ini akan muncul olahragawan, seniman, dan peneliti-peneliti muda yang ahli di bidangnya sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara kita.

Dalam perjalanannya, kegiatan PIONIR diselenggarakan oleh IAIN Raden Patah Palembang pada tahun 2002, IAIN Walisongo Semarang tahun 2004, IAIN Sunan Gunung Jati Bandung (sekarang UIN) tahun 2006, STAIN Pontianak (sekarang IAIN) tahun 2008, IAIN Watampne tahun 2010, IAIN Banten tahun 2013, IAIN Palu tahun 2015 dan UIN Aceh 2017.

Pada tahun ini UIN Arraniry Banda Aceh dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan PIONIR ke VIII yang akan berlangsung pada 26 April sampai dengan 1 Maret 2017. Kegiatan ini diikuti oleh 3070 mahasiswa yang berasal dari 56 PTKIN seluruh Indonesia. Dari 56 PTKIN se-Indonesia itu, ikut berlaga pada PIONIR kali ini IAIN Pontianak yang mengutus 22 atlit yang siap bertanding untuk memperebutkan medali.

PIONIR 2017 kali ini akan memperebutkan 162 medali yang terdiri dari 54 emas, 54 perak, dan 54 perunggu. Juara pertama, kedua, ketiga dan keempat dari setiap cabag perlombaan akan mendapat bantuan beasiswa prestasi. Sedangkan Juara umum akan mendapatkan piala bergilir dari Kemenag RI. Tema yang diusung penyelenggara adalah “Sportif dalam prestasi – damai dalam kebersamaan”.

PIONIR mencakup empat bidang perlombaan, yaitu bidang ilmiah, bidang olahraga, bidang seni, dan bidang riset. Bidang ilmiah terdiri dari empat cabang perlombaan, yaitu debat bahasa Arab, debat bahasa Inggris, Musabaqah Makalah Quran (MMQ), Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK). Bidang olahraga terdiri dari sepuluh cabang pelombaan, yaitu futsal, volleyball, tenis meja, badminton, catur, panjat dinding, sepak takraw, pencak silat, basket ball dan karate. Bidang seni terdiri dari delapan cabang perlombaan, yaitu Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifzil Quran (MHQ), kaligrafi, pop solo islami, desain dan peragaan busana muslim, puitisasi al Quran, mawaris, Musabaqah Syahril Quran (MSQ). Sedangkan bidang riset terdiri dari dua cabang perlombaan, yaitu Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Karya Inovatif Mahasiswa. Dari dua puluh dua cabang tersebut, Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) dan Karya Inovatif Mahasiswa merupakan dua cabang baru yang diperlombakan pada ajang kali ini.

Selain membuka kegiatan PIONIR ke VIII, Menteri Agama RI juga diagendakan melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Arraniry Aceh, serta meresmikan Laboratorium Fakultas Adab dan Humaniora dalam bentuk rumah adat aceh yang dihibahkan oleh mayarakat Aceh kepada pihak kampus.

Kegiatan PIONIR ke VIII kali ini disemarakkan dengan beberapa agenda lain, yaitu Pertemuan Alim Ulama Se-Aceh, Pertemuan Forum Pimpinan PTKIN Se-Indonesia, Pertemuan Dharma Wanita PTKIN Se-Indonesia, Pertemuan Pengelola Jurnal PTKI dan Penguatan Jurnal Honorer Kemenag, pameran dan bazar kreatifitas mahasiswa yang menampilkan karya mahasiswa dan unit usaha kreatif di Aceh, diskusi program kerja dengan Kementerian Agama RI, panggung apresiasi seni dan budaya, parade etno karnival nusantara.

Print Friendly, PDF & Email