-

Prodi Studi Agama-Agama IAIN Pontianak Lahirkan Kader Perdamaian

PONTIANAK (iainptk.ac.id)—Prodi Studi Agama-Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Resolusi Konflik dan Mediasi.

Dalam workshop ini peserta akan mendapatkan informasi berkaitan dengan trend baru peta konflik dan dialog sebagai resolusi strategis. Kegiatan yang di buka oleh Rektor IAIN Pontianak ini dilaksanakan pada Jumat, (7/11/2019) pagi di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA menyampaikan “Ada teori yang mengatakan bahwa agama itu bisa menjadi alat untuk menggerakkan dalam hal apapun. Penggerak masa yang kedua adalah suku, baik dari segi positif maupun negatif. Inilah fungsinya kegiatan resolusi konflik dan mediasi. Kita ketahui bersama bahwa ajaran Islam sangat menjunjung dialog, karena Agama Islam adalah rahmatan lil ‘alamin.”

Rektor Syarif menambahkan “IAIN Pontianak sebagai kampus Islam Negeri, harus menjadi support teori keagamaan yang mapan. Peserta harus bisa menyampaikan ke masyarakat tentang toleransi. Ciri-ciri orang yang tidak toleransi ada 4. Pertama pemikiran, gerakan, karya yang dilakukan anti pada Pancasila dan UUD 1945. Kedua, Anti NKRI. Ketiga, Intoleran. Keempat, pemikiran, gerakan, dan karya yang ingin merubah sistem di Indonesia menjadi khilafah Islamiyah. Pandangan Islam terhadap Pancasila sudah selesai, tidak ada lagi pembahasan tentang merubah Pancasila. Kiranya worshop ini melahirkan bibit-bibit kader baru perdamaian di Kalimantan Barat. Alfatihah.”ujarnya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat yang juga merupakan Dekan FUAD, Dr. Ismail Ruslan, S.Ag.,M.Si., mengatakan “Kegiatan ini sebagai tindak lanjut kerjasama dengan berbagai pihak. FKUB Kalbar akan selalu merangkai harmoni di Kalimantan Barat. Kaum millenial juga perlu diajak untuk merangkai keharmonisan di Kalbar. Harapan kita kalbar selalu damai dan jauh dari konflik.” terangnya.

Ketua panitia, Fakhri Zakirman, Lc, MA melaporkan “Acara ini akan dilaksanakan selama dua hari. Acara ini ada dua tujuannya. Pertama meningkatkan kapasitas dan skill peserta. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk melakukan kerjasama dengan komunitas yang ada di Kalimantan Barat. Guna menciptakan perdamaian di Kalimantan Barat. Ini merupakan acara tahunan, ini adalah tahun ketiga digelarnya kegiatan ini. Semoga acara ini mencapai hasil yang maksimal.”tutupnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email