Profesor dari Malaysia Mengisi Kuliah Umum Bimbingan dan Konseling Karier

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) IAIN Pontianak, menggelar kegiatan kuliah umum bagi mahasiswa BKI. Kegiatan ini bertemakan Bimbingan dan Konseling Karier dalam Mengembangkan Karakter Berinovasi. Kegiatan ini bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Malaysia dan Universitas Teknikal Malaysia Melaka. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis (2/5) pagi hingga siang di Gedung Rektorat Lantai 4.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FUAD, Drs. H. Marsih Muhammad, M.Ag., dalam kata sambutannya menyampaikan. “Pada kesempatan yang berbahagia ini kita telah diberikan nikmat oleh Allah subhanahuwata’ala. Berupa kedatangan dua tamu dari Negara Malaysia dan kedua-duanya adalah guru besar. Kami berhadap mahasiswa dapat mendengar dengan sebaik-baiknya ilmu yang akan disampaikan oleh professor ini.” ujarnya.

Narasumber yang pertama adalah Prof. Dr. Ahmad Rozelan bin Yunus., yang juga berprofesi sebagai Konselor karir di Malaysia. Beliau menyampaikan teori serta prakter seputar kepribadian, pekerjaan dan cara menentukan pekerjaan apa yang cocok untuk karakternya. Beliau juga mengajarkan kepada mahasiswa BKI, untuk mengetahui penggunaan otak apa yang lebih dominan digunakan. Apakah otak kiri atas, otak kiri bawah, otak kanan atas atau otak kanan bawah.

“Semua manusia unik, berbeda-beda, jadi konselor harus memahami setiap klien. Walaupun klien itu pernah kita kenal sebelumnya, tapi kita harus bersamanya, untuk meninjau, memahami, dan mengetahui apa permasalahannya. Walaupun permasalahhanya sama tidak semua persoalan diselesaikan dengan cara yang sama pula karena setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda. Misi saya memartabatkan ilmu konseling dalam masyarakat, bukan saja menggunakan konseling kepada masyarakat tetapi juga membuat konseling penting untuk masyarakat.” kata Prof. Dr. Ahmad Rozelan bin Yunus.

Narasumber yang kedua adalah Datuk Dr. Sabri bin Mohammad Sharif beliau yang juga gemar membaca semua buku karya Buya Hamka dalam kesempatan ini bercerita tentang ia bertanya kepada muridnya. “Apa tujuan anda mengikuti kegiatan ini? Mahasiswa menjawab untuk mendapat ilmu, saya bertanya lagi pentingkah ilmu kepada diri Anda? Ya penting, agar mendapat kerja. Pentingkah mendapat pekerjaan? Ya penting, sebab dapat uang. Pentingkah uang itu? penting, sebab saya mau bantu ibu dan bapak yang sakit. Pentingkah membantu ibu dan ayah? Penting, sebab mendapatkan kebahagiaan dan pahala. Pentingkah kebahagiaan dan pahala itu? Penting, sebab saya mau masuk surga. Saya bertanya lagi pentingkah surge itu? Ia menjawab saya nak berjumpa dengan Allah Subhanahuwata’ala.

Pesan yang ingin disampaikan dari cerita itu adalah “Satu perkara yang sama dilakukan oleh orang lain, tetapi apabila dia memberi makna yang berbeda dan mendalam maka hasilnyapun berbeda. Sebagai seorang konselor Anda harus memberi makna yang berbeda, sehingga menghasilkan yang luar biasa”.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email