Raker IAIN Pontianak, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren: Ma’had Al-Jami’ah Perguruan Tinggi Penguat Moderasi Beragama

Raker IAIN Pontianak, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren: Ma’had Al-Jami’ah Perguruan Tinggi Penguat Moderasi Beragama

Pontianak, (iainptk.ac.id) – Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag selaku Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, menjadi pemateri dalam kegiatan Rapat Kerja (Raker) IAIN Pontianak tahun 2021. Kegiatan ini berlangsung di Star Hotel Pontianak, pada Kamis (05/03) siang. Materi yang disampaikan tentang “Peran Strategis Pondok Pesantren Perguruan Tinggi (Ma’had Al-Jami’ah) Sebagai Penguat Moderasi Beragama.”

Beliau yang juga pernah menjabat sebagai Plt. Rektor IAIN Pontianak ini menyampaikan bahwa “Pesantren itu sekurangnya, harus memenuhi 5 Arkanul Ma’had, harus memiliki 8 Ruhul Ma’had dan diselenggarakan sesuai 10 asas penyelenggaraan pesantren. Saya rasa di IAIN Pontianak, sudah memenuhi semua unsur-unsur tersebut,” ungkap beliau.

Dalam presentasinya beliau memaparkan 5 unsur/rukun pesantren (Arkanul Ma’had) yaitu Kiai (Pemimpin tertinggi) Santri  Mukim (Santri yang menetap) Pondok / Asrama ( Tempat tinggal Santri), Masjid / Mushala dan Pendidikan Pesantren (Kajian Kitab Kuning/Dirasah Islamiah dengan pola pendidikan Mu’allimin) yang memiliki memiliki  akar historis-akademis dengan pesantren, dan  kandungannya sesuai nilai-nilai Islam-keindonesiaan (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945), keadilan, toleransi, kemanusiaan, keikhlasan, kebersamaan, dan nilai-nilai  luhur lainnya serta mengembangkan pemikiran yang tawazun, tawasuth, santun, inklusif, anti-radikal, menghargai perbedaan dan budaya lokalitas.

Secara singkat 8 Jiwa Pesantren (Ruhul Ma’had), seperti NKRI (nasionalisme), keilmuan, keikhlasan, kesederhanaan, ukuwah, kemandirian, kebebasan dan keseimbangan. Adapun 10 asas penyelenggaraan pesantren, meliputi: Ketuhanan YME, kebangsaan, kemandirian, keberdayaan, kemaslahatan, multikultural, profesionalitas, akuntabilitas, keberlanjutan dan kepastian hukum.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA juga menyampaikan bahwa IAIN Pontianak sedang mempersiapkan rencana pembangunan Ma’had Al Jami’ah yang representatif untuk membentuk mahasantri yang berkualitas dari segi keilmuan, keterampilan, mandiri, dan inkusif dalam moderasi beragama. Rencana anggarannya juga sudah ada, Insyaallah akan dibangun di tanah seluas lebih kurang 17.000 M2. Tanah tersebut merupakan hibah dari Alumni IAIN Pontianak, yang masih berlokasi di Kota Pontianak. Tahun ini, anggaran yang ada sebagian akan digunakan untuk memenuhi persyaratan alih status dari IAIN Pontianak ke UIN. Serta kita berikhtiar untuk memastikan bahwa IAIN Pontianak bisa meraih Akreditasi A dan penambahan prodi baru.

Terakhir, seluruh peserta diperlihatkan video IAIN Pontianak, yang akan menjadi Smart Campus. Smart Campus merupakan konsep sebuah kampus yang menerapkan dan memadukan sistem pembelajaran dengan penggunaan Tekhnologi Indormasi). Smart Campus sendiri terdiri dari, jaringan Wifi, sistem akademik terintegrasi, CCTV online, cload computing, interactive projectors, smart digital classroom dan smart parking.

Oleh: Bambang Eko Priyanto

Editor: Omar Mukhtar