Ramah Tamah KAIB XVI di Rumah Dinas Wali Kota Pontianak Hadirkan Nuansa Budaya Melayu
Pontianak (iainptk.ac.id) — Malam ramah tamah dalam rangkaian Konferensi Antarbangsa Islam Borneo (KAIB) ke-16 berlangsung hangat dan penuh keakraban di Rumah Dinas Wali Kota Pontianak pada Rabu (10/9/2025). Acara ini menghadirkan suasana khas budaya Melayu Pontianak, mulai dari sajian kuliner, alunan musik, hingga busana tradisional yang dikenakan oleh seluruh tamu undangan.
Para undangan dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Jerman disambut dengan alunan Gambus Melayu yang dibawakan oleh Orkes Sayok Keladi. Lagu-lagu khas daerah seperti Kopi Pancong dan Kote Pontianak menambah suasana semakin meriah dan memperkenalkan pesona budaya Kalimantan Barat. Sementara itu, hidangan nasi lengkap khas Melayu, bakso, kue tradisional, serta minuman lidah buaya menjadi suguhan yang memperkaya pengalaman budaya para tamu. Keunikan semakin terasa dengan kehadiran pakaian adat, telok belanga untuk pria dan baju kurung untuk wanita, yang menjadi simbol penghormatan terhadap tradisi lokal.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. KH. Syarif, S.Ag., M.Ag., menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Pontianak atas penyambutan yang penuh hangat. “Terima kasih karena telah berkenan menerima kami semua. Melalui KAIB kali ini, kami juga memperkenalkan Borneo Islamic Halal Showcase yang menjadi bagian penting dari penguatan identitas dan ekonomi umat. Kali ketiga KAIB diselenggarakan di Pontianak, kami berharap semakin membawa manfaat besar,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Rektor UiTM Cawangan Sarawak, Prof. Dr. Firdaus Abdullah, menyampaikan harapan agar KAIB XVI menghasilkan banyak resolusi penting. Ia juga menyinggung pertemuannya dengan Wali Kota Pontianak di Kuching pekan lalu dalam sebuah acara keluarga, seraya mengucapkan terima kasih atas keramahan dan dukungan yang diberikan untuk kelancaran konferensi ini.
Wali Kota Pontianak, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T., dalam sambutannya menekankan potensi dan keunikan Kota Pontianak. Ia menjelaskan fenomena alam unik berupa kulminasi matahari, keberadaan Sungai Kapuas sebagai sungai terpanjang di Indonesia, serta kondisi tanah gambut yang khas. Dengan jumlah penduduk sekitar 690 ribu jiwa, 78 persen di antaranya beragama Islam, Pontianak juga dikenal dengan 347 masjid, 640 musala, dan ribuan warung kopi yang menjadikannya terkenal sebagai kota seribu warung kopi. “Selamat berkonferensi. Semoga Pontianak memberikan kesan yang menarik dan bermanfaat bagi bangsa,” tuturnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata dari IAIN Pontianak kepada Wali Kota Pontianak, serta balasan cenderamata dari Wali Kota kepada sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan Malaysia dan Brunei Darussalam.
Malam ramah tamah ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Melayu Kalimantan Barat kepada dunia. Nuansa kebersamaan, kehangatan, dan kekentalan tradisi Melayu yang ditampilkan semakin mempertegas Pontianak sebagai tuan rumah yang layak dan penuh pesona dalam pelaksanaan KAIB ke-16.
Penulis : Fitria
Editor : Bambang