Rapat Evaluasi 6 Bulan Kepemimpinan, Rektor: Kita Harus Lebih Baik Lagi

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA memimpin Rapat Evaluasi 6 Bulan Kepemimpinan Masa Jabatan 2018-2022, Rabu (20/02) di Auditorium Abdul Rani Mahmud. Hadir dan ikut mendampingi Rektor yaitu Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA, dan Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si. Hadir pula dalam kesempatan kali itu seluruh pejabat di lingkungan IAIN Pontianak, seperti Ketua Senat, Kepala Satuan Pengawasan Internal, Para Dekan, Direktur Pascasarjana, Wakil Dekan, Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Kepala Pusat, Para Kabag, Sekretaris Senat, Sekretaris SPI, Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi, serta para Kassubbag.

Dalam kesempatan itu Rektor IAIN Pontianak mengungkapkan jika momen ini sengaja dilaksanakan dalam rangka silaturahmi sekaligus evaluasi kinerja dari 6 bulan masa kepemimpinan Masa Jabatan 2018-2022. Dalam kesempatan itu rektor menghimbau kepada seluruh pejabat di lingkungan IAIN Pontianak untuk memahami, menyikapi, dan melaksanakan apa yang tertuang dalam Visi Misi, Motto Kerja, serta 9 Pilar Semangat Kerja IAIN Pontianak dalam setiap kesempatan dan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Menurutnya hal itu penting demi hasil kegiatan yang terencana, terukur, sekaligus meningkatkan akreditasi dengan sendirinya. Di samping itu, rektor juga menekankan pentingnya bekerja sesuai regulasi dan terencana.

“Bekerja itu jangan by accident tapi by plan. Momen ini sebagai guidance bagi kita untuk berprestasi demi kemajuan IAIN Pontianak” terangnya.

Oleh karena itu, ia pun menuturkan hal pertama yang harus dilakukan yakni melakukan perencanaan yang terukur. Berikutnya membagi job description. Kemudian dilanjutkan dengan action. Selanjutnya ada control. Dalam hal ini jika ada masalah atau sesuatu yang belum dipahami, silahkan bertanya dan berdiskusi terkait persoalan dimaksud kepada warek dan unsur terkait. Terakhir yaitu evaluasi.

Pada momen ini, rektor juga menginformasikan beberapa program yang telah dicapai selama 6 bulan pertama dalam kepemimpinannya. Beberapa program tersebut seperti Penyusunan RIP (Rencana Induk Pengembangan), Renstra, Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, Akreditasi Program Studi, Pengembangan Fakultas, Sinkronisasi Perencanaan, Transaksi Non Tunai, Pembayaran Daftar Ulang Secara Online melalui Edu-Pay, Upgrade Tata Kelola Kemahasiswaan (Sinkronisasi PD Dikti/Forlap Dikti), Sinkronisasi Program Terhadap Visi Misi, Progres Tower C on 80% today, on going 100% finishing, dan lainnya.

Rektor menegaskan bahwa prestasi yang telah dicapai tersebut merupakan menggenapkan ikhtiar yang telah dilakukan kepemimpinan periode sebelumnya.

“Setiap kepemimpinan punya prestasi dan kekurangan masing-masing. Karena itu, pantang bagi kita menghakimi dan menyalahkan masa lalu. Karena kita bagian dari masa lalu itu. Kepemimpinan sebelum-sebelum kita sudah berbuat yang baik sesuai kemampuan dan kebutuhan zamannya. Tugas kita sekarang adalah berikhtiar untuk berkarya dan mencapai prestasi yang lebih baik lagi” paparnya serius.

Rektor juga berpesan kepada segenap pejabat yang hadir untuk berkinerja dengan baik sekaligus menjadi pemimpin yang mampu menggugah pengurus maupun anggotanya kepada suatu tujuan tertentu.

“Kinerja bisa diukur secara ilmiah berbasis ketercapaian program dan seluruh instrument terkait. Sedang kepemimpinan adalah ruhnya kinerja, seperti menyangkut metode, gaya, style, dan lain-lain untuk menggerakkan atau menggugah pengurus dan anggota organisasi untuk merespon dan melaksanakan suatu gagasan, program, dan yang lebih besar berupa visi-misi seorang pemimpin. Jadi kepemimpinan lebih kepada yang bersifat abstrak. Maka seorang pemimpin harus belajar tiada henti.” jelasnya.

Ia menambahkan, yang dimaksud belajar tiada henti yaitu seorang pemimpin harus paham tentang dirinya menyangkut rasa dan perasaannya sendiri. Berikut tentang organisasi yang dirinya sedang berada di dalamnya. Kemudian terkait visi-misi organisasi yang dirinya menjadi subjek dari job description di dalamnya. Selain itu tentang tugas maupun tupoksi yang sedang diembannya. Terakhir tentang orang-orang yang membantu dirinya dalam menyelesaikan tupoksi termasuk hal-ihwal terkait psikologis mereka.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email