Rektor IAIN Pontianak Buka Visitasi Akreditasi Prodi Studi Agama Agama

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Rektor IAIN Pontianak membuka acara Visitasi Akreditasi Program Studi Agama Agama Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Pontianak, Rabu (5/12) bertempat di Ruang Rapat Senat IAIN Pontianak. Hadir selaku Asessor dalam kesempatan kali itu, Dr. Amir Maliki Abitolkha, M.Ag dan Dr. Ahmad Muttaqin, M.Ag., MA., Ph.D. Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Rouf, MA, Dekan FUAD, Dr. Ismail Ruslan, M.Si, beserta pejabat lainnya di lingkungan IAIN Pontianak.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA mengungkapkan Visitasi SAA ini berada di tengah-tengah persiapan AIPT yang akan dilaksanakan pada 9 s.d. 11 Desember 2018. Oleh karenanya ia meminta kepada segenap pemangku kebijakan di SAA maupun FUAD untuk mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan oleh assessor sekalian. “Pasti akan terdapat kekurangan nantinya. Oleh karenanya kami mohon maaf atas kekurangan dan keterbatasan dari pelayanan maupun sarana dan prasarana yang kurang memadai. Semoga Visitasi Akreditasi Prodi SAA berjalan dengan baik dan mudah-mudahan mendapatkan hasil yang terbaik.” ungkapnya.

Sementara itu, Assessor Visitasi Akreditasi Prodi SAA, Dr. Amir Maliki Abitolkha, M.Ag mengatakan semangat SAA bisa tergambar dari kebersamaan walaupun pandangan berbeda. Terkait Rumah Moderasi yang telah dilaunching oleh SAA baru-baru ini, harapannya dapat berkoordinasi, berdiskusi, dan menjalin komunikasi dengan Dialog Antar Umat Beragama yang ada di Yogyakarta. “Saya kira ini momentum yang sangat baik untuk memulai semuanya.” ucapnya.

Ia pun menambahkan ketepatan dan kesesuaian dalam pengisian borang dalam rangka perbaikan SAA ke depan. “Kejelasan visi misi tergambar dari uraian sasaran yang detil. Ini menjadi masalah umum jika kita lebih suka memilih yang formal maupun normatif dibandingkan yang detil. Padahal dari yang detil baru kita buat pilihan-pilihan tepat strategi pencapaian. Itulah pertanyaan kejelasan dan kerealistisan.” tambahnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email