- -

Rektor IAIN Pontianak Hadiri Malam Tasyakuran Hari Amal Bakti Ke-74 | Menag: Baik-baik melaksanakan tugas, baik-baik menjaga nama baik, baik-baik melakukan tupoksi kita

Jakarta (iainptk.ac.id) — Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA., menghadiri malam Tasyakuran Hari Amal Bakti ke 74 Kementerian Agama Tahun 2020. Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis, (16/01) malam, di Auditorium H.M.Rasjidi Kantor Kementerian Agama. Adapun tema yang di usung yaitu Umat Rukun, Indonesia Maju. Ratusan undangan hadir dalam kegiatan ini begitu juga dengan Menteri Agama sebelumnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil. H. Muhammad Nur kholis Setiawan, M.A., melaporkan “Kegiatan ini merupakan serangkaian acara yang telah di mulai pada tanggal 27 Desember 2019 yang lalu dengan senam bersama. Karena kita tahu Bersama-sama sehat itu penting. Pas tanggal 03 Januari sebagai hari lahir Kementerian Agama, kita melaksanakan Upacara Bendera serentak seluruh Indonesia, sekaligus kita memberikan apresiasi Satya Lencana kepada seluruh ASN yang berhak untuk mendapatkan itu. Kita juga ada bakti sosial, karena pak Menteri mencanangkan Kemenag peduli. Kita salurkan untuk korban bencana banjir dan alhamdulillah secara sepontan terkumpul 156 Juta.”

Menteri Agama,  Fachrul Razi., menyampaikan “Pertama-tama tentu saja kita ucapkan puju dan syukur kehadirat Allah yang Maha Esa, karena atas ridhonya kita berhasil menjalankan tugas-ugas kita sejak tahun 1946 sampai saat ini yaitu 74 tahun dengan baik. Kita ucapkan terimakasih kepada pejabat-pejabat terdahudu dan semua keluarga Kementerian Agama yang telah berbuat maksimal sebaik mungkin untuk Kementerian Agama ini. Kepada organisasi-organisasi kemasyarakatan keagamaan, yang telah banyak membantu tugas-tugas kita. Tokoh-tokoh agama, kepala-kepala daerah dan lain sebagainya, yang sudah berusaha maksimal mendukung tugas-tugas kita.

Dalam kesempatan ini beliau juga menyampaikan kelebihan dari Kementerian Agama “Dalam situasi seperti ini, tentu saja kita evaluasi atau instrofeksi atau muhasabah tentang apa-apa yang kita lakukan. Apa saja prestasi baik kita dimasa lalu. Banyak hal yang menonjol yang kita buat dan dapat penghargaan sebagai contoh didalam bidang keuangan Kementerian Agama mendapat nilai wajar tanpa pengecalian dan sudah 3 kali kita berturut-turut mendapatkan predikat itu. Kemudian ombisman juga menilai kita sebagai salah satu pelayanan publik terbaik. Kemudian kerukunan umat beragama yang menjadi tanggung jawab kita juga angkanya terus menaik. Saya juga dapat informasi KUA-KUA kita dinilai ombudsman bekerja dengan sangat baik. begitu juga pelaksanaan haji dinilai dengan sangat baik. Saya ucapkan terimakasih kepada semua keluarga Kementerian Agama dan kedepan kita berusaha berbuat lebih baik.

Beliau yang juga purnawirawan Jenderal TNI, melanjutkan “Tugas Kita kedepan masih sangat berat, terutama tentang moderasi beragama. Kita sudah sepakat moderasi beragama, bukan agamanya yang dimoderatkan, tetapi cara beragama kita yang kita moderatkan. Kita harus saling menghargai satu dengan yang lain, karena Allah sengaja menciptakan berbeda-beda tujuannya supaya kita saling kenal, kalau berbeda-beda itu membuat kita bermusuhan berarti kita salah mengartikan perintah tuhan.”

Terakhir beliau mengingatkan “Baik-baik melaksanakan tugas, baik-baik menjaga nama baik, baik-baik melakukan tupoksi kita. Salah satu pesan Menteri Agama terdahulu, Aparatur Kementerian Agama sebagai orang yang mengenakan baju putih. Sedikit saja kena noda dan kotoran akan jelas terlihat bekasnya.

Dalam kesempatan ini Menteri Agama juga memberikan penghargaan kepada Gubernur DKI Jakarta, karena telah menghibahkan 400 Milyar Rupiah untuk kesejahteraan guru agama di Jakarta. Gubernur Kalbar menghibahkan tanah untuk asrama haji seluas lebih dari 23 hektar. Gubernur Riau menghibahkan tanah untuk 56 lokasi KUA.  Bupati Bondoyoso membantu 18 Milyar Rupiah untuk kesejahteraan guru di pesantren. Walikota Kupang menghibahkan 942 Meter untuk rumah ibadah Budha. “Semua ini kita hargai bukan hanya karena besarnya pemberiannya tetapi kepedulian tanpa melihat apapun agamanya.” Tutupnya.

Rektor IAIN Pontianak juga menyambut arahan Menteri Agama tersebut. Menurutnya kinerja Kemenag yang telah sangat baik ini hari harus kita warisi dan teladani. Kita harus wujudkan prestasi-prestasi untuk kemajuan IAIN kita.  Kita juga bersyukur dapat mengukir beberap prestasi kinerja baik di lokal Kalimantan Barat maupun di tingkat pusat. Saya terkesan dengan pesan Menag terkait bahwa kita harus baik-baik dalam bertugas, dalam menjalankan tusi, dan dalam menjaga nama baik. Ini harus menjadi ruh kinerja kita ke depan.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto

Print Friendly, PDF & Email