Rektor IAIN Pontianak: Pentingnya Memahami Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara

PONTIANAK, (iainptk.ac.id) — IAIN Pontianak melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2018, Senin (1/10) di Halaman Rektorat. Upacara ini dipimpin langsung oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA selaku Inspektur Upacara. Kegiatan ini dihadiri pula oleh seluruh pejabat dan Pegawai ASN maupun Non ASN yang ada di lingkungan IAIN Pontianak.

Upacara berlangsung dengan khidmat. Semua peserta upacara mengikuti seluruh rangkaian upacara mulai dari awal hingga akhir. Dalam upacara ini turut dibacakan Ikrar yang menandakan diperingatinya Hari Kesaktian Pancasila. Hal ini untuk membulatkan tekad kepada setiap warga negara Indonesia agar tetap mempertahankan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam amanatnya, Inspektur Upacara Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA memberi arahan kepada seluruh peserta upacara untuk menyikapi dan mengamalkan Pancasila dengan maksimal kepada pemahaman tentang Ketuhanan yang Maha Esa. Menurutnya, Sejarah lahirnya 5 dasar Pancasila adalah bentuk kearifan bangsa Indonesia yang saling menghargai semua eksistensi terutama eksistensi kepenganutan dalam beragama. “Apabila sila pertama tidak dipahami, maka sila-sila lainnya tidak akan pernah terjadi. Negara kita bukan negara agama, namun negara yang diperjuangkan dan dihuni oleh orang-orang yang beragama. IAIN Pontianak bagian dari Kementerian Agama harus memahami ketuhanan yang Maha Esa yang termaktub dalam Pancasila.” Ungkapnya.

Ia menambahkan pentingnya memahami Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kelima sila dalam Pancasila menggambarkan beberapa hal yaitu, moralitas, kemanusiaan, keadilan, persatuan, dan demokrasi. Semua hal tersebut berkaitan dengan penataan hati. “Pokok masalah yang terjadi di negeri ini seperti emosional, iri, dengki, serakah berasal dari hati. Bagaimana kita dapat menyandarkan hati ini kepada Tuhan. Supaya Tuhan menolong hati kita. Tempatkan Tuhan sebagai solusi dari segala permasalahan yang ada. Inilah sejatinya pengamalan dari sila yang pertama.”jelasnya.

Rektor pun mengajak kepada seluruh pegawai untuk bekerja dengan sepenuh hati. “Jadikan setiap pekerjaan itu ibadah. Jika kita yakin sila pertama yakni Ketuhanan yang Maha Esa ada berkah di balik kehidupan yang kita jalani.” terangnya.

Rektor pun meminta kepada setiap pegawai mewujudkan kebersamaan untuk kekompakan. “Semuanya kita orientasikan untuk kemajuan dan prestasi IAIN Pontianak di masa akan datang. Jadikan setiap momen kegiatan, wadah kebersamaan.” tutupnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email