Rektor IAIN Pontianak Sampaikan Sambutan di Webinar Nasional FKUB Kalbar

Rektor IAIN Pontianak Sampaikan Sambutan di Webinar Nasional FKUB Kalbar

 

Pontianak, (iainptk.ac.id) – Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA memberikan kata sambutan dalam Wibinar Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat. Kegiatan yang berlangsung menggunakan Zoom ini, dilaksanakan pada Senin (15/03) pagi. Mengusung tema “Pengarusutamaan Moderasi Beragama,” turut hadir 258 peserta dalam kegiatan ini.

Webinar ini berlangsung atas kerjasama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LKPSDM) PBNU, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pemerintah Provinsi Kalbar, Kanwil Kemenag, Bank Kalbar, IAIN Pontianak melalui Pascasarjana IAIN Pontianak, Prodi Studi Agama-Agama (SAA) FUAD IAIN Pontianak, dan Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kalbar.

Rektor IAIN Pontianak, melalui Zoom di ruang kerjanya menyampaikan “Pembicaraan kita di webinar ini merupakan ikhtiar kita bersama untuk menjaga NKRI. Artinya kita menjaga untuk hidup bersama secara baik, karena menjaga NKRI bukan tanggungjawab salah satu agama, melainkan tanggungjawab semua penganut agama yang ada di Negeri ini.”

Beliau melanjutkan “Kita telah mapan hidup di negeri ini, kita harus memapankan diri dalam beragama, sekaligus memapankan diri dalam berbangsa dan bernegara. Negara kira bukanlah negara agama, tetapi negara kita dianut oleh penduduk yang beragama. Negara kita dibangun oleh orang-orang beragama. Sehingga di negara kita tidak boleh ada 1 agama tertentu atau golongan tertentu, yang merasa lebih berhak hidup di negara ini.”

“Kita harus melakukan wujud nyata dan kerjasama, untuk meberikan pemahaman tentang menjaga NKRI. Contohnya dapat dimasukkan dalam kurikulum baik di kampus maupun di sekolah-sekolah. Bisa juga membuat program dan pembiayaan dalam kegiatan Rumah Moderasi Beragama. Sehingga toleransi tidak hanya disampaikan dalam webinar ini, tetapi dapat disampaikan dalam mimbar masing-masing,” pesan beliau.

Ketua FKUB Kalbar, Dr. Ismail Ruslan, M. Si dalam kesempatan ini menyampaikan “Kegiatan ini merupakan respon terhadap beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa adanya dinamika pada generasi muda dan kalangan terdidik. Misalnya ada satu riset dari LIPI tahun 2017, bahwa generasi muda saat ini memiliki kecenderungan pandangan-pandangan yang mempermasalahkan ideologi pancasila.  Pandangan ini ingin menggeser dari pancasila ke ideologi lain,” ungkap beliau.

Kegiatan ini juga merupakan respon adanya hasil riset dari Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat PPIM UIN Syarif Hidayatullah tahun 2018. Bahwa fenomena guru-guru Indonesia mulai dari TK sampa SMA, yang berpotensi melakukan gerakan-gerakan intoleran dan radikal. Sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat, memiliki tanggungjawab untuk menyampaikan gagasan-gagasan bagaimana cara kita berbangsa dan bernegara secara baik. Hal ini diungkapkan Ketua FKUB Kalbar yang juga merupakan Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak.

Oleh: Bambang Eko Priyanto
Editor: Omar Mukhtar