Sambutan Rektor pada Kegiatan Rapat Kerja IAIN Pontianak

Assalamuálaikum Wr. Wb.,

Yang Terhormat,
1. Para Wakil Rektor, Dekan dan Direktur Pascasarjana;
2. Kepala Biro AUAK;
3. Ketua dan Sekretaris Senat;
4. Kepala dan Sekretaris Satuan Pengawas Internal (SPI);
5. Para Wakil Dekan dan Wakil Direktur Pascasarjana;
6. Para Ketua, Sekretaris dan Kepala Pusat pada Lembaga;
7. Para Kepala Pusat pada Unit Pelaksana Teknis;
8. Para Kabag dan para Kasubag;
9. Para Ketua Program Studi dan para Sekretaris Prodi;
10. Pantia Pelaksana Rapat Kerja dan semua yang hadir.

Kita banyak bersyukur kepada Allah dengan anugerah-Nya kita dapat hadir dan melaksanakan rapat kerja di tempat ini. Shalawat dan salam kita persembahkan ke hadapan ikutan kita Muhammad Rasulullah Saw, yang telah mengeluarkan umatnya dari kegelapan kepada yang terang benderang.
Tahun ini kita melaksanakan raker lebih awal di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Raker saat ini tepat mengiringi setelah selesainya Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama RI yang dilaksanakan pada tanggal 23-25 Januari 2019. Maka kebijakan yang akan kita tetapkan sebagai landasan dan orientasi raker IAIN Pontianak adalah sebagai cermin dan followup atas hasil-hasil dan kebijkan yang diputuskan oleh rakenas Kemenag RI.
Rakernas Kemenag RI mengusung tema “MODERASI BERAGAMA UNTUK KEBERSAMAAN UMAT”. Menteri Agama RI memberikan titik fokus utama sebagai spirit program kerja 2019 yang disebut Tiga Matra yaitu, MODERASI, KEBERSAMAAN, dan INTEGRASI. Moderasi adalah Moderasi beragama, Kersamaan adalah Kebersamaan Umat, dan Integrasi adalah integrasi data. Tiga Mantra ini sebenarnya menjadi signifikansi apa yang tujuh bulan terakhir kita wacanakan dan kita wujudkan dalam stressing program kerja. Stressing program kerja ini nanti saudara harus ikuti dalam “TITIK FOKUS KEBIJAKAN PROGRAM 2019 dan ARAH KEBIJAKAN 2020”.
Pada sambutan pengantar ini saya ingin sampaikan sesuatu, yaitu sebagian arahan saya ini merupakan ekstraksi dari isi pengarahan Menteri Agama dalam sambutan penutupan Rakernas Kemenag RI. Di antaranya:

Pertama, kiranya ASN kemenag dalam bekerja menempatkan “cinta profesi di atas motivasi yang lain”. Jika berkaca kepada metode Tuhan dalam rangka memacu kebaikan pada umat manusia, setidaknya didapati metode seperti ini, ialah Tuhan bicara Siksa dan Pahala. Dalam beberapa teks Alquran memang kita temukan tugas kenabian itu ialah sebagai “basyîran wa nadzîran—sebagai pemberi kabar suka dan kabar takut”. Ini untuk karakter manusia yang memang harus dipaksa. Diancam dengan neraka dulu baru meninggalkan keburukan. Diiming-imingi surga dahulu baru berbuat kebaikan. Maqam manusia seperti ini memang tidak akan bekerja, tidak akan taat, dan tidak akan sukses jika tidak dipaksa dan diancam. Manusia jenis ini manusia pamrih. Tergolong manusia yang rendah derajatnya. Tetapi selain itu Tuhan juga bicara tentang cinta, ikhlas dan takwa. Metode ini tidak lagi dengan ancaman dan iming-iming. Ini untuk manusia yang sudah mengenal eksistensinya untuk apa dia ada di permukaan bumi. Manusia yang seperti ini telah ada pada maqam terhormat di mata Tuhan. Mereka bekerja karena cinta kepada takdir yang telah ditetapkan Tuhan. Konteks kita hari ini, kita telah ada dalam takdir sebagai ASN. LEBIH KHUSUS LAGI, hari ini kita telah berada dalam takdir sebagi pejabat ASN dan Pejabat di IAIN Pontianak. MAKA PILIHLAH DERAJAT ANDA SENDIRI.

Kedua, Aplikasikan pola kepemimpinan yang situasional. Selesaikan diri sendiri dulu. Ubahlah diri sendiri untuk modal mengubah orang lain. Ubah derajat orang pamrih di atas menuju derajat orang yang bekerja karena cinta disebabkan takdir Tuhan kepadanya. Saat ini perubahan dunia telah sangat-sangat cepat. Kebutuhan untuk mengadaptasi diri terhadap perubahan itu sangat tinggi. Berbagai persoalan akibat perubahan yang sangat cepat itu sangat kompleks. Kini dunia telah ada di genggaman sekepal tangan. Maka potensi kerusakan setiap peribadi-pun juga bersumber dari dalam segenggam tangan itu. Konteksnya kali ini kita harus sangat perduli dengan kompleksitas persoalan yang dihadapi dan dialami serta dilakoni oleh anak didik kita. Maka kali ini kita sangat tidak boleh hanya sibuk memikirkan diri kita sendiri sebagai pejabat. Sangat tidak boleh. Sebagai pemimpin kita harus menyadiri kemampuan sebagai pemimpin, yaitu :

1* Mampu mengidentifikasi masalah di lingkungan. Lakukanlah identifikasi persoalan yang ada pada diri kita sindiri dan yang ada di lingkungan tusi kita.

2*Mampu mencari jalan keluar. Sebagai pemimpin kita tidak cukup mengenali dan menemukan masalah. Tetpi tampillah sebagai problem solver. Sebaliknya kita sebgai pemimpin di tusi kita masing-masing bukan malah mejadi sebagai problem creator. Kita ditunjuk pimpinan kita untuk mengatasi masalah bukan untuk memperbanyak dan memperbesar masalah di sektor tusi kita. Mari kita sadari itu.

3*Hadir sebagai pemecah masalah yang baik. Gali/cari dan gunakan metode yang tepat dalam memecahkan masalah.

4*Lakukan semua itu atas dasar cinta. Kita mengidentifkasi masalah di lingkungan kita karena kita CINTA IAIN Pontianak kita. Juga karena sayang kepada pengampu masalah. Bukan karena like and dislike. Apalagi karena motif yang lebih parah daripada itu. Lakukan pembinaan dulu. Jangan pernah berfikir apalagi merencanakan pembinasaan. Ingat point 9 pilar kita tentang “Aman dan damai itu kami saling menasehati, menghormati dan menghargai dan Aman dan damai itu kami saling melindungi dan menyelamatkan”.

5*Landasilah semua dengan semangat ibadah. Dalami, resapi, opinikan, dan amalkan dengan setulus-tulusnya “MOTO KERJA”kita.
Ketiga, Jadilah opinion leader untuk IAIN Pontianak. Tidak cukup hanya sebagai pemangku jabatan. Tidak cukup hanya menulis ilmiah. Jadilah speak -up/speak out untuk IAIN kita. Yang paling efektif materi speek out itu by integraty and attitude. Tunjukkan dengan kesalehan akhlakul karimah. Contoh: kita faham regulasi. Pikirkanlah cara terbaik supaya regulasi sampai dan dipedomani kepada dan oleh sebanyak-banyaknya orang yang menjadi obyek dan subyek regulasi itu. Maka pikirkanlah cara penyampaian yang baik dan efektif. Gunakanlah leadership psychology dan sosial psikologi. Demikin juga untuk kebutuhan tentang eksistensi iain.

Okey??? be a great leader for our great campus. Ask what I have done and don’t ask what I will get. Plant rice so the grass will grow.

Wassalamuálaikum wr.wb.

Singkawang, 31 Januari 2019
Ttd

Rektor,

Dr. Syarif, S.Ag.,MA.

Print Friendly, PDF & Email