Sekjen Kemenag RI, me-launching Rumah Moderasi Agama dan Career Development Center (CDC) IAIN Pontianak

Sekjen Kemenag RI, me-launching Rumah Moderasi Agama dan Career Development Center (CDC) IAIN Pontianak

Pontianak (iainptk.ac.id) Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag menjadi narasumber dalam kegiatan Pembinaan Pegawai IAIN Pontianak, sekaligus me-launching Rumah Moderasi Agama dan me-launching Career Development Center (CDC) di IAIN Pontianak, pada Sabtu (12/06) siang, di Auditorium Syekh Abdul Rani Mahmud.

Kegiatan ini diselenggarakan secara daring dan luring, serta tidak kurang dari 150 peserta menghadiri melalui aplikasi zoom. Turut hadir pula Rektor IAIN Batusangkar, Rektor IAIN Pekalongan, Rektor IAIN Kerinci, Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, Dekan FEBI IAIN Surakarta, Dosen UIN Malang, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Pimpinan Perguruan Tinggi Agama Islam Se-Kalimantan Barat. Adapun dari lingkungan IAIN Pontianak, yang hadir pimpinan, pegawai dan Dosen.

Sekjen Kemenag RI menyambut baik kegiatan ini, dan banyak menyampaikan informasi berkaitan dengan moderasi beragama “Saat ini rumah moderasi ada 35 terhitung dengan IAIN Pontianak dari 58 PTKIN. Saya berharap rumah moderasi ini berbeda-beda (red: ciri khas) dari setiap perguruan tinggi. ”

Dalam kegiatan ini, beliau menginformasikan “Ada 7 kebijakan prioritas kementerian Agama yang wajib diikuti oleh seluruh Satker di Kementerian Agama. Nomor 1 adalah moderasi beragama, adapun tugas dari Rumah Moderasi Agama adalah untuk memberi pelatihan kepada seluruh ASN yang ada di lingkungan perguruan tinggi. Karena Target Menteri Agama Tahun 2021, seluruh ASN sudah mengikuti pelatihan moderasi beragama.”

“Konsepnya, kita akan menyiapkan Narasumber, Master Trainer, Instruktur, dan Fasilitator Nasional. Hal ini dibentuk karena untuk menyamakan informasi tentang moderasi beragama. Tugas perguruan tinggi hanya memberikan pemahaman kepada mahasiswa, dosen dan pegawai. Perinsipnya sama, semua harus melek tentang moderasi beragama,” tegasnya.

Beliau menambahkan ada 4 indikator, seseorang itu moderat atau tidak “Nomor satu komitmen kebangsaan. Nomor dua toleransi, baik intra atau antar umat beragama. Nomor tiga anti kekerasan, baik secara verbal maupun fisik. Terakhir adalah penerimaan terhadap tradisi, hal ini penting karena variasi antara suku, bahasa, adat dan tradisi. Kalau ada yang tidak menerima ini berarti dia tidak moderat. Sehingga kita harus berada di tengah atau Islam Wasathiyah, Islam yang Rahmatan Lil Alamin.”

Terakhir, Sekjen Kemenag RI me-Launching “Dengan memohon Ridho Allah Subhanahu Wa Taala, Rumah Moderasi Agama dan Career Development Center (CDC) IAIN Pontianak, secara resmi saya buka dengan bersama-sama membaca Basmallah.

Oleh : Bambang Eko Priyanto

Editor: Omar Mukhtar