Seminar Kepemudaan, Rektor IAIN Pontianak Tegaskan Moderasi Beragama

PONTIANAK (iainptk.ac.id)–Dewan Eksekutif Mahasiswa IAIN Pontianak menyelenggarakan kegiatan Seminar Kepemudaan dengan tema Membangun Jiwa Pemuda yang Unggul, Berdaya Saing, dan Bermoral, Kamis (10/01) di Auditorium Abdul Rani Mahmud. Narasumber dalam kegiatan tersebut, Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, SH., M.Hum, Kasubdit Bhabinkamtibmas Polda Kalimantan Barat, AKBP K. Tri Panungko, S.IK, MM, Rektor Balai Kopi, Abdul Qodir Jailani (Qodja). Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA membuka acara tersebut secara resmi. Hadir pula Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Rouf, MA, Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Suyati, S.Ag beserta pejabat lainnya. Kurang lebih 400 peserta hadir sekaligus berpartisipasi dalam kegiatan itu.

Presiden Mahasiswa DEMA IAIN Pontianak, Burhanuddin mengungkapkan kegiatan ini merupakan agenda terakhir dari periode kepemimpinannya. “Momen ini menjadi saksi bahwa hari ini adalah agenda terakhir dari kepengurusan kami di DEMA IAIN Pontianak. Alhamdulillah dalam satu periode kami telah mengikhtiarkan diri untuk mengabdikan diri pada kampus tercinta. Inilah persembahan terakhir kami untuk IAIN Pontianak.” Ungkapnya.

Ia pun menambahkan kegiatan seminar ini bertujuan sebagai wadah silaturahmi bagi organisasi kepemudaan yang ada di Kalimantan Barat untuk selalu bersinergi dan berkontribusi bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari BEM Se-Kalimantan Barat, Organisasi Kedaerahan Se-Kalimantan Barat, SMA/SMK/MA Se-Kota Pontianak.

Sementara itu dalam sambutannya, Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA menyampaikan instrument penting dalam NKRI yaitu keberagamaan yang utuh dan baik. Keberagamaan yang meyakini eksistensi aqidahnya pribadi dan memberi kesempatan eksistensi keberagamaan orang lain. “Moderasi beragama itu adalah muslim yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap aqidahnya dan berkenan orang lain juga berkeyakinan yang kuat terhadap aqidahnya masing-masing. Bertoleransi itu saling mengaku eksistensi.” Ujarnya.

Rektor pun mengungkapkan “IAIN Pontianak memiliki program mandatori negara yaitu menyampaikan, mengajarkan, dan menanamkan perilaku beragama mahasiswanya yang moderat atau Islam Washatiyyah. Pemahaman keislamannya mumpuni namun ia rela orang lain juga beragama secara baik. Enggan jadi provokator.” Tambahnya.

“Tumpuan nomor satu yaitu moral. Orang yang memiliki sikap dan akhlakul karimah yang baik. IAIN Pontianak memiliki tugas dan mandatori negara yang menyampaikan, mengajarkan, dan menanamkan perilaku maupun moral beragama yang moderat. Saya yakin sekali kepahaman agama yang baik akan melahirkan pribadi-pribadi yang baik, pribadi-pribadi yang baik akan melahirkan sikap sosial yang baik.” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email