Tasawuf, Menjawab Tantangan Global

 Tasawuf

Mengutip website www.darulfaizin.org, Eric Fromm mengatakan bahwa karakter masyarakat modern diwarnai oleh orientasi pasar, dimana keberhasilan seseorang tergantung pada sejauh mana nilai jualnya dipasar. Akibatnya, setiap oarng termotivasi untuk berjuang keras menjadi pekerja-pekerja sukses dan kaya raya untuk membuktikan keberhasilannya. Kemakmuran melambangkan tingginya nilai jual, sementara kemiskinan dimaknai sebaliknya.

Kebaikan, kejujuran, kesetiaan pada kebenaran dan keadilan bagai tidak bernilai jika tidak memberikan manfaat untuk kesuksesan dan kemakmuran. Jika kondisi ekonomi seseorang tidak makmur, maka dinilai sebagai orang yang belum sukses, bahkan gagal dalam kehidupan. Pendek kata, segala sesuatu diukur dengan berpatokan kepada keberhasilan dalam mencapai kekayaan materi, tidak lagi berpijak kepada kualitas kemanusiaan.

Banyak cara yang diajukan para ahli untuk mengatasi problematika masyarakat modern. Salah satu cara yang banyak disepakati para ahli adalah dengan mengembangkan kehidupan yang berakhlak dan bertasawuf. Salah satu pengusung gagasan ini adalah Prof. Dr. KH. Asep Usman Ismail, MA, guru besar tasawuf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bukunya Tasawuf Menjawab Tantangan Global yang dibedah di kampus STAIN Pontianak (6/13).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Trans Pustaka, bekerjasama dengan STAIN Pontianak dan Yayayan Pendidikan Islam Darul Faizin. Dikatakan ketua panitia Ir. Bambang Mulyantono dalam pengantar sambutannya, buku ini sangat relevan dengan situasi dan persoalan kehidupan kita dewasa ini, karna globalisasi selain membawa kemaslahatan bagi kehidupan manusia, juga membawa kecemasan dan problematika.

Dalam rangka merespon problematika masyarakat modern, Prof. Dr. KH. Asep Usman Ismail, MA menuangkan pandangan-pandangan cemerlangnya dalam bukunya tersebut. Dalam buku itu, Penulis yang tak lain penyusun Ensikolpedi Tasawuf juga menguraikan secara rinci bagaimana mengamalkan tasawuf dalam kehidupan masyarakat modern dan bagaimana tasawuf membangun karakter Muslim.

Tasawuf merupakan belahan dalam dari ajaran Islam, belahan luarnya adalah fikih. Di dalam shalat ada belahan luar dan ada belahan dalam. Belahan luarnya itu bacaan dan gerakan, sedangkan belahan dalamnya menghadap kepada Allah, merasakan kehadiran Allah, ikhlas, khusuk, berdialog dengan Allah. Jadi tasawuf tidak bisa dipisahkan dengan fiqih. Tidak bisa mengambil aspek dalamnya saja lalu mengabaikan aspek luar. Karena agama itu luar dan dalam.

Prof. Dr. KH. Asep Usman Ismail, MA menggambarkan bangunan Islam yang utuh itu sebagai segitiga sama sisi. Sisi dasar atau pondasi adalah  iman, penjabarannya pada rukun iman yang enam perkara. Lalu pondasi keimanan diaktualisasikan pada sisi kedua yakni islam, dengan pelaksanaan yang terinci pada rukun islam yang lima itu. Sisi ketiga disebut ihsan. Dalam sebuah hadist,  Rasulullah menerangkan ihsan adalah sikap bahwaengkau menyembah (beribadah) kepada Allah seolah-olah kamu melihatNya; jika kau tidak dapat (merasakan) melihatNya, sesungguhnya Allah melihatmu. Jadi, ihsan adalah penghayatan mendalam dari pelaksanaan Islam.

Dijelaskan Prof. Dr. KH. Asep Usman Ismail, MA tasawuf itu ingin mengokohkan tiga hal yaitu satu aqidah, dua syariat, dan tiga akhlak, fokus tawasuf itu Allah yang dipahami sebagai tuhan. Ketika menjalankan nilai ketiga hal ini, tujuan tasawuf adalah mensucikan jiwa, mendekatkan diri kepada Allah, bagaimana merasakan hidup dengan kehadiran Allah.

Terkait dengan peran penting apa yang dimainkan oleh tasuwuf dalam menjawab tantangan global dewasa ini, penulis menegaskan bahwa dunia tasawuf dapat memberikan kontribusi pada tiga hal: Pertama mengokohkan keislaman, sehingga keislamannya menjadi Islam yang santun, Islam yang ramah, Islam yang manusiawi. Kedua meneguhkan perlunya mengembangkan umat dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. Ketiga membangun solidaritas umat Islam yang sekaligus akan memperkuat bangsa ini karena bangsa ini mayoritas muslim.

Selanjutnya, bagaimana uraian lengkap buku tersebut, mungkin anda dapat membaca lansung dengan membelinya ditoko buku terdekat.

Print Friendly, PDF & Email