Tidak Ada Istilah Lulusan IAIN Pontianak Menjadi Pengangguran

DSC_1553

Sejumlah 209 wisudawan yang terdiri dari berbagai lulusan jurusan dan pascasarjana mengikuti Wisuda IAIN Pontianak, pada hari Sabtu 30 April 2016 di Aula kampus. Dalam acara ini sebelum mewisuda sarjana, terlebih dahulu mengukuhkan gelar pegawai atau dosen yang telah menyelesaikan studi S3.

Seperti dibacakan Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, H. Khairunas, MH. Tentang Surat Keputusan Rektor IAIN Pontianak tentang wisuda magister dan sarjana serta pengukuhan gelar pengukuhan gelar pegawai yang telah menyelesaikan studi S3.

Sebagaimana terlampir dalam Surat Kepurusan tersebut, 12 orang lulusan Magister Pendidikan Agama Islam, 140 orang Jurusan Pendidikan Agama Islam, 16 orang dari Jurusan Bahasa Arab, 19 orang dari Jurusan Ekonomi Islam, 6 orang dari Jurusan Muamalah, 2 orang dari Jurusan Perbankan Syariah, 6 orang dari Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan 8 orang dari Jurusan Bimbingan Konseling Islam.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag dalam sambutannya mengatakan wisuda kali ini merupakan wisuda yang pertama di gelar di Aula Masjid Syarif Abdurrani Mahmud kampus IAIN Pontianak.

Tidak lupa Hamka mengucapkan selamat kepada wisuda dan wisudawan yang telah menyelesaikan studi S1 dan S2 IAIN Pontianak dan juga kepada orang tua yang telah menitipkan anaknya untuk menimbah ilmu di kampus tercinta.

Dia menuturkan dengan digelarnya wisuda ini, menandakan tercapainya prestasi baru dalam kehidupan wisudawan sekaligus menunjukkan naiknya kualitas pendidikan dan menyandang gelar sarjana.

“Hendaknya prestasi tersebut diiringi dengan meningkatnya kualitas prilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Ini akan menjadi modal utama dalam memanfaatkan gelar sarjana yang diraih untuk memperoleh pekerjaan yang baik”, tandas Hamka.

Bukan tanpa alasan, sebab hari ini lanjutnya, dengan bermodalkan ijazah dan kepintaran semata tidaklah cukup untuk memperoleh pekerjaan. Sudah sangat banyak orang menyandang gelar sarjana di luar sana.

DSC_1444Hamka berharap, sertailah kesuksesan pendidikan dengan bersikap rendah hati (tawaddhu) sebagaimana mengutip sabda Rasul “tidak akan menjadi hina orang yang merendahkan hatinya kecuali akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT”.

Di samping itu lanjut Hamka, bagi wisudawan yang sudah bekerja. Dengan meningkatnya jenjang pendidikan yang dicapai semestinya mampu meningkatkan kompetensi dan semakin besar pula peran dan prestasi yang dapat dipersembahkan nantinya.

Sementara bagi sarjana yang akan bekerja, kata Hamka, inilah saatnya untuk berkarya dan membuktikan kemampuan diri yang dimiliki dengan memanfaatkan keberhasilan tersebut tidak mesti harus menjadi PNS dan menunggu menjadi PNS baru berperan dalam membangun bangsa.

Gelar kesarjanaan ini jangan menimbulkan kegalauan dan kebiasaan baru, namun tetap optimis dan kepercayaan diri menatap masa depan dengan kreatifitas serta mengembangkan segala potensi yang dimiliki.

Sarjana sekarang bukan masanya untuk menunggu peluang kerja, tetapi mencari dan menciptakan lapangan pekerjaan tanpa memilih dan memilah pekerjaan. Apa lagi IAIN Pontianak begitu besar memiliki lahan pengabdian kepada masyarakat yang bisa dikembangkan untuk menciptakan peluang untuk bekerja.

“Itu artinya tidak ada istilah lulusan IAIN Pontianak menjadi pengangguran”, tambah Hamka.

Print Friendly, PDF & Email