Tingkatkan Kualitas Keagamaan Mahasiswa IAIN Pontianak dengan Program Ma’had Al-Jami’ah
Pontianak – (iainptk.ac.id), Seluruh mahasiswa mulai dari Tahun Ajaran 2020-2021 diwajibkan untuk mengikuti semua program pesantren kampus (Ma’had Al Jami’ah). Hal ini sesuai dengan SK Rektor Nomor 311 Tahun 2021 tentang Program Ma’had Al-Jami’ah. Kegiatan ini bertujuan untuk pembinaan mahasiswa dan peningkatan kultur akademik (academic culture) pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
Setiap mahasiswa diajarkan tentang keterampilan membaca dan menulis Al-Qur’an; keterampilan Ibadah dan penguasaan dasar-dasar pelaksanaan ubudiyah; keterampilan bahasa Asing (Arab dan Inggris); dan keterampilan memahami khazanah keislaman (kitab kuning). Keterampilan ini diajarkan diluar waktu perkuliahan, sehingga mahasiswa bisa lebih fokus dalam meningkatkan kualitas dirinya.
Masa penyelenggaraan Ma’had Al-Jami’ah minimal 1 (satu) tahun dan kelulusan pada program Ma’had Al-Jami’ah menjadi persyaratan untuk mengajukan proposal skripsi. Namun khusus untuk Mahasiswa Tahun Ajaran 2020-2021, dilaksanakan selama 1 semester, karena program ini adalah program perdana yang dilakukan pada tahun 2021.
Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA saat melaunching kegiatan ini tahun 2020 di hadapan orang tua, menegaskan “Tujuan kami menghadirkan program ini dalam rangka memaksimalkan amanah dari bapak dan ibu (orang tua mahasiswa), yang jelas anak bapak dan ibu disini tidak akan saya cetak menjadi teroris, tidak akan saya cetak menjadi pemberontak, tidak akan saya cetak menjadi orang-orang makar. Oleh karena itu berkenan bapak dan ibu sekalian mendukung program kami. Karena kami merasa bertanggung jawab kepada negara sekaligus kepada bapak dan ibu yang sudah mempercayai kampus ini. Kami ingin anak bapak dan ibu menjadi anak yang sholeh dan sholehah, yang dapat dan bisa mendoakan orang tuanya. Di Ma’had inilah kami akan memaksimalkan anak bapak dan ibu.”
Plt Kepala Pusat (Mudir) Ma’had Al-Jami’ah IAIN Pontianak, Baihaqi, S.H.I, MA mengatakan “Terdapat beberapa perbedaan program Ma’had tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya. Kalau dulu mereka yang mendaftar untuk menjadi mahasantri dan jumlahnya terbatas. Namun sekarang semua mahasiswa baru wajib mengikuti program ini. Adapun diantaranya program kita pertama baca dan tulis Al-Qur’an, kedua pemahaman Fiqih, ketiga pemahaman Aqidah, keempat Akhlak dan terakhir Bahasa.”
Beliau melanjutkan “Setelah kita lakukan tes kepada mahasiswa baru ternyata kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an sangat memilukan. Separuh mahasiswa kurang lebih 930-an yang dilakukan tes, kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an nilainya 50 ke bawah. Hal ini menjadi prioritas kita untuk menyelesaikan masalah baca dan tulis Al-Qur’an bagi mahasiswa. Data yang terkumpul kurang lebih 1.816 orang yang akan mengikuti program ini. Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, kegiatan ini berlangsung secara online. Kedepan, semua mahasiswa baru wajib di asramakan selama 1 tahun.”
Beliau berhadap “Jangan sampai Alumni IAIN Pontianak tidak dapat membaca dan menulis Al-Qur’an, tidak memiliki pemahaman fiqih, tidak mempunyai aqidah yang benar, tidak memiliki akhlak yang baik. Karena masyarakat melihat mahasiswa IAIN, bukan jurusannya (red: program studi). Yang melihat jurusan itu hanya di lapangan pekerjaan, tapi masyarakat tahunya mahasiswa IAIN Pontianak itu tahu baca-tulis Al-Quran, tahu fiqih, memiliki aqidah yang benar dan akhlak yang baik.” Pungkasnya.
Oleh : Bambang Eko Priyanto
Editor : Omar Mukhtar