Tingkatkan Mutu, IAIN Pontianak Libatkan Mahasiswa dan Alumni

PONTIANAK–Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Pontianak menyelenggarakan Seminar Nasional “Urgensi Peran Mahasiswa dan Lulusan dalam Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi”, Kamis (13/9/2018) di Auditorium Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Menghadirkan narasumber nasional yang berkompeten di bidangnya, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI, Drs. Agus Sholeh, M.Ed dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. H. Waryono, M.Ag. Hadir sekaligus membuka acara tersebut, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA. Hadir pula Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti Ro’uf, MA, Para Dekan, Kabag, dan Jajaran pejabat lainnya.

Sekitar 200 peserta yang berasal dari unsur mahasiswa dan alumni berpartisipasi dalam acara itu.
Ketua LPM IAIN Pontianak, Dr. Muhammad Hasan, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan jika mahasiswa dan alumni memiliki peranan penting untuk mewujudkan perguruan tinggi yang bermutu. “Kalau kita lihat dari sebaran akreditasi prodi dan perguruan tinggi, mahasiswa dan alumni tidak kurang nilainya 20 %. Maka dari itu jika suatu prodi yang tidak memiliki alumni, kemungkinan untuk mendapatkan nilai A sangat susah. Oleh karena itu perguruan tinggi yang bermutu tidak lepas dari peran alumninya.” ungkapnya.

Ia pun menambahkan di samping membicarakan bagaimana peran alumni dan mahasiswa dalam mewujudkan perguruan tinggi, selain itu kegiatan ini juga akan membicarakan bagaimana alumni dan mahasiswa berkontribusi mewujudkan perguruan tinggi yang bermutu. “Karena bagaimanapun jika mahasiswa dan alumninya bermutu, maka perguruan tingginya akan bermutu. Ke depan ukuran mutu lebih banyak ditentukan oleh outcome alumninya. Dalam hal ini tidak ada alumni yang menganggur ketika telah lulus dari suatu perguruan tinggi. Jadi mahasiswa harus berpikir dua hal bagaimana menjadikan dirinya bermutu dan bagaimana berkontribusi agar perguruan tingginya bermutu.” jelasnya.

Sementara itu Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA menyatakan jika mahasiswa merupakan salah satu elemen penting yang ada di perguruan tinggi. Oleh karena itu lembaga sebagai pemangku kebijakan harus merancang, mengkoordinir, memonitor, dan mengevaluasi setiap program yang berkaitan dengan mutu mahasiswa. “Selama ini kita kurang memperhatikan mutu mahasiswa. Apa yang dilakukan sifatnya masih rutinitas yang berulang. Tidak ada standar dan kebijakan khusus yang membuat mahasiswa sadar akan arus visi dan misi IAIN Pontianak itu sendiri. Maka dari itu LPM bersama Warek I dan Warek III akan berkoordinasi menyusun standar dan kebijakan akademik yang membuat mahasiswa semakin bermutu.” ungkapnya.

Rektor melanjutkan dirinya telah memiliki beberapa program yang sedang dirancang bersama pejabat lainnya dalam rangka meningkatkan mutu Mahasiswa IAIN Pontianak ke depan. “Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan mutu mahasiswa ke depan yaitu selama 2 semester awal akan hidup mandiri di ma’had ataupun pesantren. Kemudian semester 4 mahasiswa harus memiliki standar tertentu di jurusannya dan standar tertentu dalam kajian keislaman serta banyak lagi standar lainnya. Hal ini bagian dari sosialisasi kebijakan lembaga.” jelasnya.

Ujung tombak dari pelaksana program adalah program studi (prodi). Kebijakan harus bercermin atas kebutuhan prodi. Oleh karenanya LPM harus membuat banyak workshop yang terkait prodi maupun fakultas. Hingga akhirnya nanti ditemukan standar yang sesuai akreditasi. Izinkan saya beserta tim di rektorat untuk mengimami perumusan dalam rangka tercapainya lulusan yang diharapkan. Selama ini kita kurang memperhatikan mutu mahasiswa. Nantinya Warek I beserta Warek III membuat standar dan kebijakan akademik yang membuat mahasiswa semakin bermutu.

Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan mutu mahasiswa yaitu selama 2 semester awal akan hidup mandiri di ma’had ataupun pesantren. Semester 4 mahasiswa memiliki standar tertentu di jurusannya dan standar tertentu di kajian keislaman dan banyak lagi standar lainnya. Hal ini bagian dari sosialisasi kebijakan lembaga.

Paling lambat Desember kalian akan melihat IAIN dalam genggaman. Kami akan layani mahasiswa dengan mutu yang baik. Mudah-mudahan apa yang diwejangkan narasumber hari ini mendapat poin yang positif untuk maju bersama. “Ada satu dorongan motivasi orang sukses itu bukan karena pintar, tapi orang sukses itu berhasil meniru kesuksesan orang lain. Semoga UIN Sunan Kalijaga IAIN Pontianak meraih akreditasi A” katanya mengakhiri.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email