Ukhuwah Islamiyah dan Budaya Kerja Harus Diaplikasikan dalam Menjalankan Tugas

65.0

Acara halal bi halal yang digelar di lantai 4 gedung Rektorat IAIN Pontianak itu dihadiri oleh suluruh pegawai structural, dosen, tenaga kontrak dan beberapa undangan khusus lainnya. Kepala Biro AUAK, H. Khairunas, SH. MH, mengatakan, dengan semangat ukhuwah Islamiyah kita semakin bisa membangun secara bersama-sama menuju cita-cita IAIN Pontianak sesuai dengan visi dan misi yang ada.

“Mempererat ukhuwah islamiyah, hendaknya sejalan dengan membangun 5 budaya kerja Kementerian Agama (Integritas, Profesional, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladanan) yang menjadi tolak ukur kita menuju IAIN yang ulung”, tuturnya.

Menurut Khairunas, membumikan dan mengaplikasikan lima budaya kerja Kementerian Agama bukan sekedar retorika, akan tetapi harus bisa diaplikasikan kedalam tugas dan tanggung jawab sebagai pegawai IAIN Pontianak. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan ukhuwah Islamiyah keluarga besar IAIN Pontianak, baik yang masih menjabat ataupun yang tidak menjabat.

65.1Selain itu, Dr. Abdurrahman Abror, mewakili sesepuh dan pendahulu sebelumnya, dalam pengantarnya, dia mengatakan tantangan yang dihadapi sekarang tentu berbeda ketika dia datang dan bertugas di STAIN Pontianak sebelum berubah menjadi IAIN Pontianak.

Dia memberikan catatan, IAIN harus menjaga mutu kepada setiap calon mahasiswa yang mendaftar ke IAIN Pontianak, minimal harus bisa baca tulis al-Quran. Hal ini diingatkannya, jangan sampai lulusan tarbiyah yang merupakan calon guru khususnya, atau IAIN secara keseluruhan, tidak mengerti baca tulis al-Quran.

Dia juga menyampaikan tiga pelajaran yang bisa dipetik dari pengantarnya. Secara umum kehidupan manusia memiliki tiga hal yang utama harus dipahami. Pertama, masa kanak-kanak dan pemuda, kedua, masa remaja dan, ketiga, masa tua.

Menurutnya, Masa kanak-kanak dan pemuda, adalah bagaimana belajar hidup dan membiasakan diri dalam kehidupan ini. Sedangkan masa remaja adalah masa produktif, dalam masa ini waktu adalah penting. Waktu sangat berharga, akan tetapi pada masa ini sangat sulit dalam mengubah seseorang.

IAIN Pontianak harus bisa melakukan revolusi mental, dan cara berfikir, mengingat pungkasnya, pada tahun 2015 PTKIN ada kenaikan 12 persen dari 79 ribu jumlah mahasiswa baru yang mendaftar, IAIN Pontianak harus mempersiapkan infrastruktur dan SDM yang baik dalam memberikan layanan pendidikan, terlebih dalam membuka jurusan baru.

Print Friendly, PDF & Email