Wakil Menteri Agama RI Resmikan IAIN Pontianak

peresmian

Pada acara peresmian IAIN Pontianak, Wakil Menteri Agama RI Prof. Dr. Nasaruddin Umar mengajak hadirin untuk bersama-sama mengucapkan bismillah. “Dengan memohon Ridho Allah SWT, pada hari selasa, tanggal 1 April 2014 atau pada tanggal 1 jumadil akhir 1435 Hijriah dengan bersama-sama kita membaca Bismillahirahmanirrahim. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dengan ini kami nyatakan diresmikan”. Tuturnya dan disambut meriah dan gembira hadirin yang memenuhi Gedung Sport Center.

peresmian#2Prosesi acara Peresmian IAIN Pontianak secara simbolik juga ditandai dengan memukul rebana oleh Wamenag di gedung Sport Center IAIN Pontianak. Dengan penuh semangat Wamenag berdiri di atas podium mengucapkan selamat atas peralihan status, dan berharap IAIN Pontianak mampu memberikan kejutan dalam waktu yang tidak lama, mempersembahkan sesuatu yang sangat berharga bagi Kalimantan Barat dibidang keilmuan di negeri tercinta.

Dengan status yang baru ini, Prof. Dr. Nasaruddin Umar menekankan kepada seluruh mahasiswa, semoga prestasi demi prestasi akan dicapai bersama IAIN Pontianak. Beliau juga berpesan kepada pimpinan, segenap civitas akademika, terutama kepada dosen, dan karyawan, agar dapat meningkatkan kualitas dan mutu, serta kinerja. Dengan demikian paparnya, bukan hanya status yang berubah, tetapi kinerja, perhatian, konsentrasi dan secara keseluruhan juga ikut berubah.

Bagi Wamenag, momentum ini merupakan hari yang bersejarah untuk masyarakat Kalbar dan Negara Indonesia. Menurutnya saat ini sudah ada 17 IAIN di seluruh Indonesia, maka perubahan status ini mengandung konsekuensi yang mendalam, bukan sekedar perubahan simbolik dari STAIN menjadi IAIN Pontianak.

Menurutnya, Kalimantan Barat patut bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena sudah cukup lama menanti perubahan. Pada hari ini akhirnya bisa terwujud perubahan menjadi IAIN Pontianak. Wamenag mengajak, untuk mewujudkan syukur tersebut dengan perubahan sikap mental, cara pandang dan harus menjawab tantangan ini dengan kerja keras. Jangan sampai nanti, statusnya berubah tetapi sikap mental dan cara pandang tidak berubah.

Lebih lanjut Wamenag menegaskan, masih banyak persoalan masyarakat yang menjadi tanggung jawab kita. IAIN Pontianak secara bersamaan harus mampu menjadi solusi masyarakat saat ini, hadir untuk menciptakan konsep baru, dan jangan kalah dengan IAIN yang sudah mendahului.

peresmian#3Dalam kerangka pengembangan perguruan tinggi, Prof. Dr. Nasaruddin Umar punya pandangan tersendiri. Perguruan tinggi kita saat ini terangnya, didominasi model teaching University yang lebih bertujuan pada proses transfer ilmu pengetahuan.

Untuk satu langkah ke depan yang harus dipersiapkan adalah Research University. Dijelaskan Wamenag, Paling tidak model teaching university dikombinasikan atau berkembang menjadi model Research University. Tujuannya untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru melalui riset yang mendalam.

Untuk pengembangan selanjutnya adalah bagaimana menjadi model Entrepreneur University, model ini bertujuan menciptakan inovasi, dan produk yang dikonsumsi global. Kaitan dengan pengembangan sejumlah perguruan tinggi yang ada di lingkungan Kementerian Agama saat ini adalah tidak boleh ada alumni yang menganggur, paparnya.

Prof. Dr. Nasaruddin Umar memberikan tantangan kepada IAIN Pontianak untuk mampu meningkatkan levelnya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Pontianak. Menurutnya civitas akademika IAIN Pontianak harus bekerja dan tidak boleh menunda untuk menjadi UIN Pontianak. Dia juga berharap kepada pemerintah daerah atau stakeholders,bahu membahu untuk mewujudkan IAIN menjadi UIN Pontianak dalam masa lima tahun mendatang.

Print Friendly, PDF & Email