Workshop Pemekaran FUAD IAIN Pontianak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak terus bergerak maju untuk mempersiapkan diri menjadi UIN. Beberapa bulan yang lalu IAIN Pontianak berhasil memekarkan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI), menjadi Fakultas Syariah (Fasya) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Tahun ini giliran Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) ingin memekarkan diri.

Pertama menjadi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan yang kedua Fakultas Ushuluddin dan Adab. Sebelum pemekaran tersebut terealisasi perlu adanya workshop pemekaran. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang rapat senat pada hari Kamis, (16/5) pagi. Turut hadir Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Wakil Rektor Bidang Administerasi Umum dan Keuangan, Kepala Biro AUAK, Pengurus Lembaga Penjamin Mutu (LPM), Dekan FUAD, Wakil Dekan FUAD, Kabag, Kasubbag, Kaprodi, Sekprodi, dosen dan stakehoalder.

Nantinya Fakultas Dakwah dan Komunikasi akan menaungi Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Prodi Manajemen Dakwah (MD). Sedangkan Fakultas Ushuluddin dan Adab menaungi Prodi Psikologi Islam (PI), Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) dan Prodi Studi Agama-Agama (SAA). Dengan adanya pemekaran ini diharapkan pelayanan kepada mahasiswa bisa semakin maksimal.

Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA dalam pengarahannya menyampaikan, dengan pemekaran ini kita akan tingkatkan SDM, dosen yang masih melakukan studi kita support untuk segera menyelesaikan studinya. Serta dosen yang masih S2 kita dukung untuk melanjutkan S3, bagi yang sudah S3 kita akan bantu keperluannya untuk menjadi guru besar. Pelayanan kepada mahasiswa juga akan terus kita tingkatkan, sekarang mahasiswa bayar SPP bisa dari ATM tidak perlu mengantri di kampus. Kita juga sudah menyediakan gedung yang representatif untuk mahasiswa belajar.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum dalam kesempatan ini mengingatkan kembali tentang Institut Agama Islam Negeri, disingkat I-A-I-N. Institut (I) menggambarkan dari simbol Akademis, apapun yang kita lakukan diwilayah ini adalah kajian akademis. Prilaku, cara berfikir, argumentasi, dan pemilaianpun harus akademis. Selanjutnya, Agama (A) itu merupakan Teologi Universal, dan Islam (I) merupakan Teologi Parsial. Rektor mengamanahkan saya untuk dibagian dua ini. Semester 1 dan 2 materi pembelajaranya lebih banyak teologi Parsial. Terakhir Negeri (N) melambangkan nilai-nilai nasionalis.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email