-

Yudisium Fakultas Syariah, Rektor Ingatkan Sarjana IAIN Pontianak Harus Peduli Masyarakat

Pontianak (iainptk.ac.id)–Fakultas Syariah pada prodi Hukum Keluarga serta Hukum Ekonomi Syariah meyudisium 17 mahasiswa. Acara itu diselenggarakan di Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Senin, (21/10/2019) pagi.

Dalam kesempatan itu Dekan Fakultas Syariah Dr. Muhammad Hasan, M. Ag menyampaikan laporan terkait peserta yudisium.

“Kami ucapkan terimakasih dan rasa bangga kepada para orangtua, karena telah mengamanahkan anaknya kuliah ke Fakultas Syariah IAIN Pontianak. Sarjana Fakultas Hukum berbeda dengan sarjana hukum dari fakultas yang bukan dari Fakultas Syariah. Fakultas Syariah mengkombinasikan aspek syariah, tidak hanya hukumnya. Tetapi aspeknya syariah dengan harapan bisa berintegrasi” ujarnya.

“Bisa diwarnai oleh nilai yang berlandasakan syariah, sehingga hukum yang ada tidak terlepas dari koridor beragama, sehingga sebagai warga Indonesia akan menjadi taat kepada ajaran agama. Fakultas Syariah bercita mengintegrasikan antara hukum, syariah dan keborneoan hukum yang hidup dalam kehidupan sehari-hari” lanjut Dekan Fasya.

“Tahap dua ini kami meyudisium berjumlah 17 orang, yang terdiri dari angkatan 2015 dan ada juga angkatan dari tahun sebelumnya. Kita tidak melihat kenapa hal ini bisa sedikit inputnya juga sedikit. Saat itu yang masuk hanya 70-an telah diyudisium pada semester lalu sekitar 23 orang, artinya hingga sampai saat ini sudah hingga 60% . Dilihat dari animo yang memilih untuk kuliah di Fakultas Syariah yang sudah terigister orang, yang memilih fakultas Syariah berjumlah 191 orang. Perkembangan kurang lebih dari 3 tahun, peningkatan mahasiswa lebih dari 170%. Pertumbuhan dua prodi ini sudah luar biasa, mengingat pemerintah menargetkan pertumbuhan prodi itu 10% setiap tahunnya. Kita selama tiga tahun terakhir, pertumbuhannya lebih dari 170% persen” terangnya.

“Mahasiswa yang lulus kali ini predikat terbaik dengan IPK Cum Laude 3,51 ini juga bukan nilai mahasiswa tertinggi, karena predikat Cumlaude sangat variatif, salah satunya harus tepat waktu. Tidak pernah memperbaiki nilai. Nilai tertinggi Fakultas Syariah 3,71. Tetapi juga tidak bisa menjadi terbaik mengingat waktunya yang sudah melampaui waktu, diingat dari masa study dan sudah dilakukan yaitu tiga tahun sepuluh bulan. Mengingat target pemerintah maksimal masa study empat tahun enam bulan” lanjutnya.

Selain itu juga Dekan Fasya Muhammad Hasan berharap kepada peserta yudisium pengetahuan yang disampaikan oleh para dosen diterapkan, oleh karena itu, peserta yudicium baik yang akan tampil sebagai hakim, panitera, sebagai loyers dan ini merupakan profil dari keahlian. Mumpuni di bidang keilmuan dan meraih sukses.

Rektor IAIN yang hadir dan menerima peserta yudisium untuk diwisuda pada tanggal 24 Oktober 2019 mendatang menyampaikan, “Boleh jadi yudisium kali ini menjadi yudisium terakhir. Akan dibahas dalam rapat khusus dan akan diikuti dengan regulasi. Saya ucapkan selamat kepada para peserta yudisium. Karena telah menjadi mujahid. Menjadi sarjana itu sulit.” katanya.

“Sarjana itu merupakan strata kualifikasi anak bangsa yang sangat maju. Gelar sarjana yang diraih, harus dibuktikan dalam partisipasinya nyata pada kehidupan masyarakat. Tentu saja gelar sarjana itu menjadi kebanggaan orangtua. Tutupi satu kekurangan dengan satu kelebihan. Kuasai keilmuan. Sarjana IAIN harus memiliki kepedulian dan partisipasi dalam masyarakat” pesan rektor.

Rektor mengakhiri sambutan “Kami mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf kepada para orangtua yang telah mempercayakan anak Bapak/ibu untuk menuntuk ilmu di IAIN Pontianak” pungkasnya.

Yudisium Fasya terlihat hadir Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, Wakil Rektor Bidang Administrasi, Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr. Saifuddin Herlambang. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Dr. Ali Hasmy. Ketua Senat Dr. Nani Tursina, Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Syahrul Yadi, M.Si.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email