Yudisium FSEI IAIN Pontianak Tahun 2018: Mencetak Ekonom & Entrepreneur Sejati

Yudisium Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Pontianak sukses digelar pada Jumat (20/7) Pukul: 08.00 WIB di Aula Abdul Rani Mahmud. Rektor IAIN Pontianak dan Dekan FSEI beserta jajarannya resmi melepas para yudisium yang akan diwisuda pada Sabtu (21/7) di Sport Centre IAIN Pontianak.

Dekan FSEI IAIN Pontianak, Dr. Fachrurrazi, MM menginformasikan jika IPK terendah di FSEI 3.08 dan tertinggi 3.83. Lulusan terbanyak dari Jurusan Perbankan Syariah dengan 38 orang, Jurusan Ekonomi Islam 32 orang, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah 10 orang. Dengan rincian 47 berjenis kelamin perempuan dan 38 lainnya berjenis kelamin laki-laki.

“Saat ini dunia sudah berubah tidak seperti yang anda jalani saat masuk IAIN. Saat Anda masuk kurs US dollar masih 9000. Dengan volatilitas yang ada saat ini naik dikisaran 14.420. Saat ini volatilitas pasar sudah berubah. Kami tidak mengharapkan Anda terpaku menjadi pegawai. Kami mengharapkan Anda menjadi seorang entrepreneur. Kita leading bersama-sama. Saya siap untuk menjadi teman Anda, mendampingi Anda, anytime anywhere you with us” paparnya.

“Pikiran kami ke depan, insyaallah kami akan berpikiran besar yakni membicarakan gagasan untuk kami eksekusi dan kami kembangkan dalam pelayanan prima di FSEI. Kami berpesan kepada mahasiswa yang di yudisium hari ini, Anda alumni memiliki pengetahuan yang harus membawa solusi di masyarakat. Bukan menjadi beban di masyarakat, namun kalian menjadi aset bagi ummat dan masyarakat pada umumnya.” tambahnya.

Sementara itu, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA mengatakan “Seperti yang disebutkan dalam hadits bahwa 99 pintu rezeki berasal dari transaksi tukar menukar dan perdagangan. Inilah letak strategisnya FSEI di masyarakat. FSEI bermaksud melahirkan salah satunya sebagai pelaku-pelaku ekonomi di Kalimantan Barat.” ungkapnya.

“Ada satu kalimat yang selalu saya pegang hingga kini dan saya tularkan kepada orang yang ingin menggunakannya yaitu orang pesimis ada satu peluang dia bikin seribu alasan untuk menolak dan mengambil peluang itu. Sedangkan orang optimis ada satu masalah dia ciptakan seribu jalan keluar. Inilah yang diamalkan oleh orang tua saya agar anaknya tetap harus sekolah walaupun dalam keterbatasan.” jelasnya.

Rektor IAIN Pontianak pun mengajak kepada seluruh peserta yudisium untuk mengutamakan sikap dan tingkah laku yang baik di masyarakat. “Kebaikan itu adalah yang semua orang suka seperti kejujuran, kebaikan, dan keadilan. Kedepankan kebaikan dan trust di masyarakat. Jangan menjadi tokoh antagonis, eksklusif, dan menakutkan di masyarakat” pesannya.

Print Friendly, PDF & Email