Zaenuddin: Menggapai Dunia Melalui Prestasi

 Zaenuddin

Pembawaanya ­ramah, tak akan mem­­­buat orang se­­gan untuk mendekatinya sekadar bersalaman atau mengobrol panjang. Berbagai pengalaman prestasi akademik yang pernah diraih, ia bagikan kepada siapa saja. Tak heran apabila mahasiswa sangat dekat dengan sosok ini. Pada masa jabatannya sebagai Ketua Prodi Manajemen Dakwah, ia bersama-sama mahasiswanya melakukan observasi lapangan di Tayan. Ia membimbing mahasiswa mendalami dunia karya tulis ilmiah. Ia menunjukan apresiasi yang tinggi apabila mahasiswa mau berkarya, hal tersebut terbukti dengan pengantarnya sebagai ketua prodi MD dalam buku Seperti Aliran Sungai Kapuas, Tahun Baru di Ibukota: Kumpulan Cerita Pendek Mahasiswa MD.

Zaenuddin#2
Dr. Zaenuddin, MA.,MA (Warek III IAIN Pontianak)

Komunikasi yang terjalin dengan mahasiswa membuatnya tidak sulit untuk melakukan berbagai diskusi. Melalui Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIN Pontianak, infomasi berkenaan dengan kemahasiswaan pun diperolehnya, kegiatan Coffe Morning dan Coffe Aftenoon merupakan satu di antara kegiatan rutin yang dilakukan bersama mahasiswa. Ketika ia menambah Klub Akademik di lingkungan IAIN Pontianak, ia mengajak mahasiswa bersama-sama merancang klub tersebut yakni Klub Riset, Seni, dan Desain.

Berdasarkan Keputusan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Nomor: 01 Tahun 2014 tanggal 23 Mei 2014 Dr. Zaenuddin, MA. MA., diangkat menjadi Wakil Rektor di bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. Sejak dilantik oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag pada tanggal 26 Mei 2014,  ia resmi memangku amanah tersebut hingga tahun 2018 mendatang. Program kerja untuk memajukan IAIN Pontianak telah disiapkan.

Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik menjadi bagian terpenting dalam program kerjanya di bidang kemahasiswaan. Menurut Zaenuddin selama ini prestasi mahasiswa masih terfokus pada prestasi non akademik. Sedangkan prestasi akademik belum tergarap keseluruhan. Dosen yang aktif menulis di Jurnal ini berpendapat bah wa ruh dari mahasiswa adalah karya tulis, karenanya ia ingin mahasiswa dapat meningkatkan prestasi akademiknya dalam artikel jurnal dan penelitian mahasiswa.

“Prestasi mahasiswa ini, harus prestasi akademik dan non akademik. Kita dorong mahasiswa IAIN Pontianak menerbitkan artikelnya di jurnal IAIN Pontianak, jurnal terakreditasi nasional maupun internasional” jelas pengasuh Jurnal Al-Albab, Borneo Journal of Religious Studies ini.

Menyemangati mahasiswa dalam meningkatkan prestasi, penerima beasiswa Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) dan Fulbright ini pun menyiapkan prorgam Student Achievement Award yakni program penghargaan untuk mahasiswa yang berprestasi. Mahasiswa yang berprestasi secara akademik maupun non akademik dapat berkompetensi secara fair.

“Nanti kita buat kritera-kriteria untuk prestasi. Misalnya dalam bidang artikel jurnal siapa yang artikel jurnalnya terbit di internasional, reward-nya sekian. Apabila non akademik, siapa yang juara silat juara provinsi rewardnya sekian, kita lihat lah nanti menyesuaikan kemampuan kita. Penghargaannya tidak dalam bentuk uang tunai, tentunya beasiswa”, tambahnya.

Home Coming merupakan satu di antara program unggulan Zaenuddin di bidang alumni. Acara ini memberikan peluang kepada alumni untuk ingat kampus-pulang ke kampus. Alumni yang telah menyebar dan bekerja di berbagai daerah diyakini Zae dapat serta mempromosikan IAIN Pontianak karenanya Zae ingin memaksimalkan kontribusi alumni melalui acara pulang kampus tersebut. Tak hanya untuk kampus, lulusan Magister dan Doktor di Universitas Gajahmada Jogjakarta ini percaya ketika alumni berkumpul akan ada inovasi-inovasi yang dibentuk oleh Alumni. Membuat bisnis sesama alumni menjadi kemungkinan besar yang dapat terjadi sebagaimana ia bersama Keluarga Besar Alumni Gajahmada.

“Tidak menutup kemungkinan saat berkumpul nanti, alumni membuat inovasi-inovasi yang me­reka perlukan. Saya dengan adanya kartu Kagama dapat merasakan banyak manfaat. Mau naik pesawat, dapat diskon. Kagama mempunyai banyak program sehingga alumninya dapat merasakan berbagai fasilitas. Saya berharap alumni kita juga seperti itu”, cerita Zae sambil menunjukan kartunya.

Sejarah pengalaman Zaenuddin di dunia internasional membuat dirinya mempunyai ba­nyak kenalan. Melalui link yang ada ia membangun kerjasama dengan berbagai universitas luar negeri. Pada Maret lalu, Zae bersama Kepala Biro AUAK, Dekan dan Wadek I Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Dekan  Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, serta mahasiswa penerima beasiswa Mandiri dan Bidikmisi melakukan kunjungan ke Universitas Malaysia (Unimas) dan Hikmah , lembaga Keagamaan Malaysia. Bentuk kerjasama dengan negara tetangga tersebut ialah Konferensi Internasional, Penelitian Bersama dan Exchange Faculty yakni pertukaran dosen serta KKL Internasional di Hikmah.

“Tahun ini kita diminta untuk menambah jumlah peserta KKL, tahun sebelumnya hanya 25 mahasiswa sekarang ditambah menjadi 60 mahasiswa”. Jelas Zae yang pernah merasakan magang di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) semasa kuliah Magister keduanya di Amerika.

Kerjasama dalam bentuk Exchange Student juga dilakukan di negara Gajah Putih, yakni Walailak Universty, Thailand. Selanjutnya Visiting Professor bekerjasama dengan Emory University, Amerika. Nantinya kerjasama tersebut tak hanya mendatangkan dosen dan mahasiswa dalam bentuk kunjungan melainkan tinggal untuk mengajar dan belajar di IAIN Pontianak.

Menyoal kerjasama Internasional tak lantas membuat kerjasama di tingkat lokal tertinggal. Zaenuddin berani melangkah ke luar karena kerjasama antar Perguruan Tinggi di Kalimantan Barat diakuinya telah terjalin.  Pembina Sekolah Tinggi Al-Iqra Kapuas Hulu ini menuturkan, kerjasama yang dilakukan antar kampus di Kalimantan Barat berupa pertukaran dosen, pembinaan dosen, dan mahasiswa.

“Untuk lokal kita sudah kerjasama. Di perguruan tinggi di Kalbar lah. Polnep, Al-Iqra Kapuas Hulu, STAI Mempawah. Kapuas Hulu saya memberikan pembinaan pengelolaan kegiatan mahasiswa”, tutup ayah dari Daud Aydin Anza ini.

Print Friendly, PDF & Email