Pengumuman Mahasiswa Penerima Beasiswa Bank Indonesia Tahun 2022 Tahap II

Pontianak (iainptk.ac.id) Berdasarkan Surat dari Bank Indonesia Nomor : No.24/655/Ptk/Srt/B tanggal 29 September 2022 Tentang Pemberitahuan Pengumuman Mahasiswa Penerima Beasiswa Bank Indonesia Tahun 2022 – Tahap II, maka diumumkan kepada seluruh mahasiswa/i IAIN Pontianak yang lulus sebagai penerima beasiswa dari Bank Indonesia tahun 2022. Sebagaimana terlampir dibawah ini:

[embeddoc url=”https://iainptk.ac.id/wp-content/uploads/2022/09/surat-beasiswa-BI-2022_sign.pdf” height=”300%” download=”all” viewer=”browser”]




MAHASISWA IAIN PONTIANAK RAIH 12 PRESTASI DI AJANG BUAF KE-6

Banjarmasin (iainptk.ac.id) 07/09/2022. Mahasiswa IAIN Pontianak mendapatkan berbagai prestasi mulai dari juara 1, juara 2, dan juara 3, pada ajang bergengsi yang bernama Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) yang ke-6 di Banjarmasin.

Pada akhir kegiatan BUAF panitia mengumumkan pemenang dari berbagai kategori. IAIN Pontianak sendiri meraih 12 prestasi dari 3 kategori juara yaitu, best panel paper menorehkan 7 prestasi, Best group panel presentation 4 prestasi dan best of the best paper 1 prestasi.

Adapun beberapa kategori lomba yang diraih oleh kontingen dari IAIN Pontianak meliputi kategori Panel 4: Caring Relationship in Education during Covid-19 Crisis & Redesigning of Islamic Education after Covid-19 II, atas nama Pratiwi Amaliya Putri meraih juara 1 dengan judul Tranformasi Sistem Pendidikan Madrasah dalam Wacana Metaverse pada Program Kementrian Republik Indonesia.

Putri, yang merupakan mahasiswi dari Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) ini mengungkapkan rasa senang dan bahagia atas capaian yang telah ditorehkan, serta kedepannya akan terus fokus untuk belajar.

“Saat ini saya harus fokus untuk belajar dan mengembangkan diri dengan sebaik-baiknya untuk persiapan kegiatan serupa yang mungkin akan datang satu ataupun dua bulan lagi, jadi kita tidak hanya cukup di BUAF doang, akan tetapi kegiatan-kegiatan lain harus tetap diikuti,” ungkapkan.

Selanjutnya paper yang berjudul Besiakng di Tiong Kandang : Ritual Adat Dalam Kepercayaan Suku Tae Dalam Menghadapi Ancama Pandemi Covid-19 ditulis oleh Elis Nurhadijah dan Elmansyah mendapatkan juara 2 dari kategori Ritual and Local Tradition On Resilience I.

Selain itu paper bertajuk  Tatung: Simbol Akulturasi Membangun Moderasi Dalam Konstruksi Budaya Kalimantan Barat ditulis oleh Surya Arianingsih dan Raziki Waldan mendapatkan juara 1 kategori Ritual and Local Tradition On Resilience II.

Pemaknaan Kebudayaan Pada Masyarakat Adat Di Desa Tae ditulis Nursintawati dan Syukron Wahyudi mendapatkan juara 3 kategori Ritual and Local Tradition On Resilience II. Dinamika Stres Pengasuhan Pada Ibu Dengan Pasangan Beda Suku Di Desa Rengas Kapuas ditulis oleh Huzaimah Agustini dan Walidya Khairiyati Hisani mendapatkan juara 2 kategori Mental and Spriritual Resilience I.

Tak hanya itu paper berjudul Pandemi Covid-19 Terhadap Realitas Masyarakat Pontianak Serta Kaitannya Dengan Nilai-Nilai Al-Qur’an dituliskan oleh Nadia Rahmattika mendapatkan juara 3 kategori Mental and Spriritual Resilience I. Peningkatan Spiritual Sebagai Upaya Ketahanan Mental Masyarakat Kampung Beting Di Era New Normal dituliskan oleh Weny Ridayana, Monalisa, dan Nafiesa Misca Zahra mendapatkan juara 2 kategori Mental and Spriritual Resilience II.

Selain daripada juara, BUAF telah memberikan beberapa penghargaan yang akan menjadi kategori khusus meliputi Best Group Panel Presentation yang mana dari IAIN Pontianak telah didapatkan oleh Dhiyan Suci Ramadhani dan Resta Tultuffia dari judul Implementasi Metode Pendidikan Akhlak Al-Ghazali dalam Sistem Pembelajaran Digital Era 4.0 pada Masa Covid-19.

Kategori yang sama juga diraih oleh Surya Arianingsih dan Raziki Waldan dengan judul Simbol Akulturasi Membangun Moderasi Dalam Konstruksi Budaya Kalimantan Barat. Maryani, Hepni Putra dan Ahmad Ghozali dengan judul Resepsi Masyarakat Terhadap Teks Al-Qur`An Pada Batu Nisan Makam Keramat Tujuh Dan  Keramat Sembilan Ketapang serta yang terakhir kategori khusus Best Of The Best Paper yang didapatkan oleh Pratiwi Amalia Putri dengan judul Transformasi Sistem Pendidikan Madrasah dalam Wacana Metaverse pada Program Kemenag RI.

Dr. Abdul Mukti, M.A., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak memberikan apresiasi kepada para peserta yang telah mampu mambawa nama baik kampu di ajang BUAF ke-6 ini, dan beliau juga berharap segala prestasi yang didapatkan bisa dipertahankan dengan sebaik-baiknya.

“Prestasi-prestasi ini harus tetap dipertahankan tidak hanya jumlahnya akan tetapi juga dilihat dari kualitasnya, melalui prestasi ini menunjukan bahwa kita bisa mengikuti ajang-ajang yang lebih bergengsi lagi baik secara quantity maupun quality,” jelasnya

Setelah ditutupnya BUAF ke-6, semua akan kembali mempersiapkan segala strategi untuk kembali di ajang BUAF yang ke-7 tahun 2023 yang mana akan di selenggarakan di IAIN Palangkaraya.

Penulis : Rahmad dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




Berikut Proses Pendafataran Beasiswa Indonesia Bangkit Bagi Sarjana dan Pascasarjana Tahun 2022

Jakarta (iainptk.ac.id) — Telah dibuka Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), Pendaftaran dibuka mulai 10 – 14 September 2022. Program ini bertujuan mempercepat peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Kementerian Agama untuk para Dosen, Guru/Pendidik, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa, Siswa, Santri, dan para pemangku kepentingan lainnya di lingkungan Kementerian Agama. Program ini hasil dari kerjasama antara Kementerian Agama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan.

Program Gelar atau Degree Program ini dibuka untuk jenjang studi sarjana (S1) dan pascasarjana (S2 dan S3), baik di dalam maupun luar negeri. Beasiswa luar negeri hanya dikhususkan bagi program S3 bagi dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK)/Ma’had Aly, dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Perguruan Tinggi Umum, pendidik Madrasah, guru PAI pada Sekolah, dan pegawai Kementerian Agama.

Proses pendaftaran diawali dengan mendaftarkan akun peserta secara daring melalui laman https://beasiswa.kemenag.go.id. Peserta agar melengkapi profilnya yang memuat data identitas diri, data keluarga, data pendidikan, data prestasi akademik dan/atau non-akademik, data kemampuan bahasa, dan data organisasi.

Selanjutnya, peserta mendaftar pada beasiswa yang ingin diikuti dan melengkapi semua dokumen persyaratan sesuai dengan jenis beasiswa pada laman https://beasiswa.kemenag.go.id  Pendaftar dapat melihat tahapan seleksi beasiswa yang diikuti pada dasbor pendaftar.

Ada tiga tahapan seleksi yang harus diikuti calon penerima beasiswa, yaitu: Seleksi Administrasi, Seleksi Akademik, dan Seleksi Wawancara. Seleksi administrasi akan dilakukan pada 17 – 19 September 2022, dan hasilnya akan diumumkan pada 20 September 2022.

Seleksi akademik, dilakukan dalam bentuk Seleksi Bakat Skolastik dan akan digelar pada 22 September 2022. Hasil seleksi akademik (Seleksi Bakat Skolastik) diumumkan pada 26 September 2022. Peserta yang lulus seleksi akademik akan mengikuti tahap wawancara pada 28 – 29 September 2022. Pengumuman Hasil Seleksi 30 September 2022,” tandasnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam M Ali Ramdhani mengungkapkan bahwa beasiswa S1 diberikan dalam bentuk beasiswa penuh untuk empat kategori. Pertama, Beasiswa S1 Reguler Dalam Negeri untuk lulusan Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan/Pendidikan Diniyah Formal/Pendidikan Mu’adalah/Pendidikan Kesetaraan pada Pesantren Salafiyah/SMA/SMK pada Pondok Pesantren untuk melanjutkan studi pada jenjang S1 pada perguruan tinggi di dalam negeri.

Kedua, Beasiswa S1 Prestasi Dalam Negeri untuk lulusan Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan/Pendidikan Diniyah Formal/Pendidikan Mu’adalah/Pendidikan Kesetaraan pada Pesantren Salafiyah/SMA/SMK pada Pondok Pesantren yang mempunyai prestasi akademik atau non-akademik yang monumental dan diakui untuk melanjutkan studi pada jenjang S1 pada perguruan tinggi di dalam negeri.

Ketiga, Beasiswa S1 Tahfidz Dalam Negeri untuk lulusan Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan/Pendidikan Diniyah Formal/Pendidikan Mu’adalah/Pendidikan Kesetaraan pada Pesantren Salafiyah/SMA/SMK pada Pondok Pesantren yang memiliki hafalan Al-Qur’an dengan kriteria tertentu sehingga layak untuk melanjutkan studi pada jenjang S1 pada perguruan tinggi di dalam negeri.

Keempat, Beasiswa S1 PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk guru lulusan Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan/Pendidikan Diniyah Formal/Pendidikan Mu’adalah yang ingin melanjutkan pendidikan ke program studi PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang diselenggarakan secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pengaturan detail Beasiswa ini dibuat dalam Pedoman terpisah (tidak diatur dalam Pedoman ini).

Untuk Program Gelar S2, lanjut pria yang akrab disapa Kang Dhani ini, ada dua jenis. Pertama, Beasiswa S2 Reguler Dalam Negeri untuk lulusan program D4 atau S1 yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk melanjutkan studi jenjang S2 di Perguruan Tinggi dalam negeri. “Kedua, Bantuan Penyelesaian Pendidikan (BPP) S2 Dalam Negeri untuk mahasiswa yang sedang menempuh (ongoing) studi pada jenjang magister (S2) di dalam negeri yang bertujuan untuk membantu percepatan penyelesaian studinya,” jelasnya.

Sedangkan untuk Program Gelar S3, ada tiga jenis. Pertama, Beasiswa S3 Dalam Negeri, berupa beasiswa penuh untuk lulusan program S2. Kedua, Beasiswa S3 Reguler Luar Negeri, berupa beasiswa penuh untuk melanjutkan studi pada jenjang S3 di luar negeri. “Dan ketiga, Bantuan Penyelesaian Pendidikan (BPP) S3 Dalam Negeri untuk mahasiswa on going pada jenjang doktoral yang bertujuan untuk membantu percepatan penyelesaian pendidikan doktor di Perguruan Tinggi dalam negeri,” sebutnya.

Informasi lengkap terkait ini, bisa dibaca dalam:

https://pendis.kemenag.go.id/arsip/pedoman-pendaftaran-program-gelar-beasiswa-indonesia-bangkit-lpdp-tahun-2022.

Sumber : pendis.kemenag.go.id

 




IAIN Pontianak Pemakalah Terbanyak Setelah Tuan Rumah di Ajang Internasional BUAF

Banjarmasin (iainptk.ac.id) 06/09/2022. IAIN Pontianak menjadi Pemakalah terbanyak setelah tuan rumah, yakni UIN Antasari Banjarmasin di ajang BUAF (Borneo Undergraduate Academic Forum) ke 6. Pembukaan kegiatan ini berlangsung di Auditorium Mastur Zahri UIN Antasari dengan mengangkat tema Religion and Resilience : the covid 19 crisis and future berjalan dengan sukses dan lancar, moment pembukaan tersebut dihadiri 164 para peserta, di tambah tamu undangan mulai dari IAIN Palangkaraya, IAIN Pontianak, UIN Samarinda, UIN Surakarta serta UIN Antasari selaku tuan rumah.
Sebagai kegiatan yang cukup bergengsi di tingkat regional tanah Borneo, BUAF ke – 6 ini menghadiri beberapa pemateri lokal dan intersional meliputi Dr. Norshahrill Saat, Ph.D SEAS – Yusof Ishak Institute Singapore, Aiza Maslan, Ph.D Universiti Sains Malaysia, Prof. Dr. Masdar Hilmy, M.A UIN Sunan Ampel Surabaya Indonesia, Ahmad Muhajir, Ph.D UIN Antasari Banjarmasin Indonesia, Muhammad Iqbal, Ph.D UIN Antasari Banjarmasin Indonesia.


Dr. Irfan Noor, M.Hum selaku wakil rektor bidang kemahasiswaan dan kerjasama UIN Banjarmasin mengatakan dalam sambutannya bahwa pihak UIN Antasari memiliki harapan yang besar terhadap sukses terselenggaranya kegiatan BUAF ke 6 ini dan lebih mengedepankan diskursus intelektual akademik kemahasiswaan.
“Tema yang dipilih ialah bagaimana kita bisa menjelaskan peran agama untuk umat beragama sendiri dalam menghadapi crisis covid-19 yang saat ini masih dalam proses pemulihan serta menyongsong masa depan tanpa mengabaikan segala permasalahan yang datang selama proses ini berjalan, pada BUAF ke – 6 ini kita akan menghadirkan 79 makalah yang siap untuk di presentasika dan besar harapan kami agar BUAF ke – 6 ini berjalan dengan sukses dan lebih mengedepankan diskursus intelektual akademik mahasiswa”
Seiring dengan apa yang telah dipaparkan oleh Dr. Irfan Noor, M.Hum terkait sebanyak 79 makalah yang akan dipresentasikan tersebut meliputi, 25 makalah dari mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin, 22 makalah dari mahasiswa IAIN Pontianak, 17 makalah dari mahasiswa UIN Samarinda, 14 makalah dari mahasiswa IAIN Palangkaraya, dan 1 makalah dari mahasiswa UIN Surakarta.
Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., Selaku Rektor UIN Antasari Banjarmasin menjelaskan kembali bagaimana proses awal BUAF itu hadir ditengah-tengah mahasiswa tingkat PTKIN di Kalimantan, dalam hal ini beliau menjelaskan juga tujuan dari BUAF ini untuk mencari bibit unggul untuk menjadi insan akademik
Beliau melanjutkan “Bagi saya pribadi ada kesan khusus sebab BUAF ini di inisiator oleh saya sendiri, pak Zainuddin dari IAIN Pontianak, ibu Nurtaibah IAIN Samarinda, bapak Harles Anwar dari IAIN Palangkaraya, gagasan awal pertama hanya jadi tamu saja, dan orang Kalimantan itu adalah orang hutan, selain itu kegiatan kemahasiswaan pekan olahraga dan seni, melihat dari ini kita perlu ada kegiatan yang bercorak akademik, sebab kampus inikan di isi masyarakat akademik, maka dalam hal ini kita perlu mengadakan pertemuan ilmiah, tujuan kami untuk mencari bibit unggul untuk menjadi insan akademik. Di IAIN Pontianak pertemuan kedua hybrid, setelah 1 hari di Lantik, saya langsung ke Pontianak demi BUAF saya rela hadir, saat ini kita semakin perlu mahasiswa yg berpikir ilmiah dan empiris sesuai bukti dalam mengahadapi era sunami informasi, kadang-kadang kita harus keluar dari kampung kita untuk menemukan diri kita sendiri.”


Pada pembukaan BUAF kali ini juga turut dihadiri oleh pejabat IAIN Pontianak meliputi Dr. Abdul Mukti, M.A., Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Suyati, S.Ag., selaku kabag Akademik dan Kemahasiswaan, serta pendamping kontingen Elmansyah, S.Pd.I, M.S.I., selaku kaprodi SAA IAIN Pontianak.
Dr. Abdul Mukti, M.A., mengatakan bahwa BUAF ini merupakan ajang para mahasiswa dalam membuktikan ini insan akademik yang relevan serta kegiatan ini kedepannya terkhusus di IAIN Pontianak harus lebih mendunia.
“BUAF ini adalah tradisi akademik yang bersejarah dilingkungan PTKIN yang ada di Kalimantan, kemudian Pontianak menjadi salah satu bagian dari inisiator adanya kegiatan BUAF ini, saya kira setiap tahun kita harus mengikuti ini sebab BUAF merupakan ajang membuktikan insan akademik yang relevan, harapan untuk IAIN Pontianak kedepan mulai dari segi kepesertaan harus bisa kita kembangkan diluar dari kawasan Borneo bisa jadi mungkin mungkin se-Asia Tenggara, Australia, dan bahkan Eropa. Agar bisa terlihat lebih berkelas dan mendunia, tidak lupa juga sentuhan secara digitalisasi harus lebih ditingkatkan lagi, ” katanya saat diwawancari.

Penulis : Rahmad dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar




REKTOR RESTUI ROMBONGAN MAHASISWA IAIN PONTIANAK UNTUK IKUTI AJANG BUAF DI UIN ANTASARI BANJARMASIN

Pontianak (iainptk.ac.id) 03/09/2022. Rektor IAIN Pontianak lakukan pelepasan kontingen Borneo Undergraduate Akademic Forum (BUAF) yang akan diselenggarakan mulai dari tanggal 6 – 8 September 2022 di UIN Antasari Banjarmasin.

Rombongan yang di lepas langsung di ruangan kerja Rektor IAIN Pontianak pada pukul 15:30 Wib ini berjumlah 26 orang. Mereka siap untuk diberangkatkan menuju Banjarmasin dalam mengikuti agenda tahunan yang bertaraf internasional ini.

“Mudah mudahan semuanya mendapatkan hasil yang maksimal, prestasi BUAF ini adalah prestasi yang bertaraf Internasional. Mudah-mudahan adik-adik yang mengikuti kegiatan ini bisa bermanfaat bagi kalian pribadi, ” ujar Rektor saat memberi restu kepada rombongan.

Beliau juga menambahkan, segala harapan dan doa untuk para kontingen yang akan berangkat pada Minggu pagi ini. “Saya doakan semoga selamat sampai tujuan, untuk adik-adik tampilah dengan berani dan objektif, hindari debat yang asal bunyi, apapun bentuk yang diperdebatkan harus di sandingkan dengan teori, kedepan alumni dari BUAF ini harus gencarkan benih-benih baru di setiap fakultas, gandengkan Dewan Eksekutif Mahasiswa untuk berkerjasama dalam setiap agendanya, kedepannya kalau bisa adakan lomba pra BUAF, ” tambahnya.

Berkaitan dengan proses keberangkatan ke Banjarmasin, para rombongan akan menggunakan jalur darat dengan transportasi bus Damri, titik kebarangkatan langsung dari kampus IAIN Pontianak pada minggu pukul 09:00 Wib, yang mana perjalanan para peserta ini diperkirakan akan memakan waktu 23 jam lamanya.

“Saya sangat men-support mahasiswa yang telah lolos paper-nya dalam ajang tahunan yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Kalimantan dan diikuti dari berbagai negara tetangga, sehingga event ini bisa dikatakan bertaraf internasional, kegiatan ini juga merupakan kegiatan untuk persiapan menuju OASE PTKIN yang akan diselenggarakan di tahun 2023 mendatang, harapan saya mahasiswa IAIN Pontianak menjadi peserta terbaik dari setiap kategori yang ada” jelas Suyati, S.Ag., selaku Kabag Akademik dan Kemahasiswaan.

Saat ini ada dua fakultas yang turut menyumbang mahasiswa sebagai peserta untuk ikut serta berkompetisi di ajang BUAF di UIN Antasari ini, dua fakultas tersebut ialah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) berjumlah 22 mahasiswa dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) berjumlah 4 mahasiswa, kedepannya Rektor mengharapkan agar masing-masing dari fakultas mengirimkan keterwakilan mahasiswa sebagai peserta BUAF.

“Tantangan dalam kegiatan ini bagaimana kita bisa mempersentasikan artikel yang kita tulis sendiri dan kita riset serta bagaimana dapat menguasai ruangan dan audien yang mendengarkan penjelasan dan bisa menjawab kritik dengan teori, semoga kegiatan ini dapat menjadi langkah awal saya untuk selalu menulis karena menjadi kebanggaan tersendiri di semester ini bisa keluar dan ikut event yang dibiayai oleh kampus sendiri” jelas Silviona peserta BUAF dari Jurusan Manajemen Dakwah.

Adapun agenda pelepasan rombongan ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ghozali dari rumah jurnal literasi, dan setelah itu foto bersama rektor IAIN Pontianak.

Penulis : Rahmad dan Bambangd

Editor : Omar Mukhtar




Perpanjangan Daftar Ulang Mahasiswa Angkatan 2015-2021 Catat Tanggalnya 5 – 9 September 2022

Berikut informasi Perpanjangan Daftar Ulang Mahasiswa Angkatan 2015-2021. Diharapkan mahasiswa melakukan daftar ulang sesuai tanggal yang sudah ditentukan, mulai dari 5 – 9 September 2022. Informasi lebih lanjut dapat di download pada file dibawah ini. 

Perpanjangan Daftar Ulang-1




IAIN Pontianak Wujudkan FGD CWLS, Wakaf Preneur dan MoU dengan DJPPR Kemenkeu

Pontianak (iainptk.ac.id) 02/09/2022. IAIN Pontianak mewujudkan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS)/SBSN dan Incubator Wakaf Preneur Goes to Campus”, Kegiatan ini terlaksana dengan kerjasama antara DJPPR Kemenkeu, IAIN Pontianak, Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kalbar dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Kalbar.

Pertemuan yang berlangsung di Auditorium Sykeh Abdul Rani Mahmud juga melahirkan MoU antara DJPPR Kemenkeu dan IAIN Pontianak, yang kemudian akan diwujudkan dalam bentuk kerjasama dibidang pendidikan, pengajaran dan pengabdian masyarakat. Mahasiswa IAIN Pontianak juga bisa magang di Kementerian Keuangan. Melalui Mou ini, selanjutnya Fakultas akan menuangkannya dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS). Selain itu pertemuan ini juga membahas tindak lanjut dari FGD ini berupa pembentukan Inkubator Wakaf Preneur IAIN Pontianak.

Berkaitan dengan hal ini, Wakil Rektor I, Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN pontianak, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., yang mewakili Rektor IAIN Pontianak menyampaikan “Ada salam dari Pak Rektor yang masih ada d luar kota. Beliau berharap IAIN Pontianak bisa berkontribusi untuk mensukseskan rencana ini.”

“Mudah-mudahanan kedatangan bapak dan ibu bisa menjadi energi bagi kami untuk alih status menjadi UIN. Serta apa saja yang disajikan oleh rombongan bisa bermanfaat bagi kita semua. Tugas kami di perguruan tinggi, membangun cara berfikir, untuk disampaikan kepada masyarakat, sehingga dapat dipahami dan diterima secara baik berkaitan CWLS ini,” ungkapnya.

Rasiam, MA., sebagai Ketua IAEI IAIN Pontianak, memandu langsung kegiatan FGD ini, dengan Narasumber Ibu Dwi Irianti Hadiningdyah,  S.H., MA., menjabat sebagai Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR). mengungkapkan pertemuan ini bertujuan untuk mengajak bagaimana kita sebenarnya bisa berinvestasi di sukuk wakaf. Investasi ini nantinya akan disalurlan kepada menerima yang betul-betul layak. Bisa berupa Beasiswa kapada anak-anak yang tidak mampu, guru honorer yang tidak mampu, penderita katarak dan lain sebagainya.

Sukuk wakaf atau Cash Wakaf Linked Sukuk adalah sukuk yang diterbitkan dalam rangka mengoptimalkan manfaat aset wakaf dan/atau imbal hasilnya untuk kepentingan umum yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Dikesempatan yang sama, Prof. Kamarullah, SH, M.Hum., yang merupakan Ketua BWI Kalbar, serta narasumber dikegiatan ini menekankan CWLS sebagai sarana untuk meningkatkan fungsi Wakaf. Wakaf konfensional seringnya berupa benda tidak bergerak seperti makam dan tempat ibadah.

“Pada dasarnya wakaf ada yang berbentuk benda bergerak dan tidak bergerak. Wakaf bergerak bisa melalui uang. Hal ini bisa terwujud karena masyakat kita senang untuk bersedekah, karena sedekah adalah amalan dunia dan akhirat, serta untuk wakaf uang tidak perlu jadi tuan tanah, siapapun bisa,” ujarnya.

Wakaf uang bisa digunakan untuk membeli yang tidak bergerak dan bergerak. Beliau juga menekankan “Wakaf uang tidak boleh langsung digunakan, tapi harus diinvestasikan dan manfaat hasil investasi baru bisa digunakan untuk membangun wilayah. Uang Pokoknya, tidak boleh diganggu-gugat, hasilnya baru bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat,” tegasnya.

Turut hadir dalam kegaitan ini, Pejabat IAIN pontianak, BWI (Badan Wakaf Indonesia), IAEI (Ikatan Alumni Ekonomi Islam), MES (Masyarakat Ekonomi Syariah), BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional), MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan Alisa Hadijah ICMI Kalbar, serta Ketua DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa).

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




Berkesan Penutupan Perkemahan PBAK IAIN Pontianak Tahun 2022

Pontianak (iainptk.ac.id) Tiba saatnya penutupan Perkemahan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Pontianak tahun 2022. Setelah berlangsung dari hari Senin hingga Rabu (29-31 Agustus 2022), mahasiswa melaksanakan PBAK 3 hari 2 malam di IAIN Pontianak.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdul Mukti, MA., mewaliki Rektor IAIN Pontianak menutup kegiatan ini secara resmi. Dalam katasambutannya beliau menyampaikan “Saya bangga dengan panitia PBAK, baik itu dari Institut maupun mahasiswa.  Saya tidak pernah meragukan kerja dari mahasiswa. Saya ucapkan terimakasih kepada panitia atas pengabdiannya,” ungkapnya di podium.

“Saya merasa haru dan bangga terhadap adik-adik mahasiswa baru IAIN Pontianak. Saat menyajikan lagu Indonesia Raya dan Himne IAIN Pontianak, kalian masih tetap semangat seperti hari pertama kegiatan PBAK,” Ujarnya.

Beliau melanjutkan “Atas nama pimpinan dan panitia, kalau ada dalam proses atau pelaksanaan ini ada yang kurang, kami mohon maaf. Saya yakin dan percaya mentor dan bintal saat mendampingi adik-adik mahasiswa itu dalam lingkup edukasi dan pendidikan.”

“Sore ini kalian sudah resmi menjadi mahasiswa IAIN Pontianak. Saya berharap saat kuliah nanti, kalian tidak hanya masuk di ruang kelas, tapi juga masuk organisasi. Hal ini untuk menguatkan mental anda menjadi aktivis yang akademis dan akademis yang aktivis,” harapnya.

Terakhir beliau mengungkapkan “Selamat kembali ke rumah masing-masing, selamat mandi secara normal, selamat makan secara normal, selamat untuk tidak mengantri, selamat untuk tidak dimarahi. Salam kepada keluarga masing-masing, selamat menjalankan masa perkuliahan setelah PBAK ini,” pesannya yang disambut tepuk tangan meriah dari mahasiswa.

Sebelumnya ada sambutan dari Wakil Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Juibi, dikesempatan ini iya mengucapkan terimakasih kepada panitia yang sudah berjuang mendampingi adik-adik mahasiswa. Ucapan kedua disampaikan kepada mahasiswa baru. “Hari ini kalian sudah resmi alih status dari siswa ke mahasiswa. Oleh sebab itu kalian memiliki peran yang sangat penting sebagai mahasiswa, kalian bukan hanya belajar tapi kalian adalah agent of change, social control, serta sebagai generasi penerus bangsa. Kita juga harus berusaha melampawi generasi sebelumnya,” ujarnya dihadapan ribuan mahasiswa.

Penulis : Bambang Eko  Priyanto

Editor : Omar Mukhtar




PBAK 2022, PIMPINAN FTIK AJAK MABA MENJADI GURU PROFESIONAL DAN TELADAN

Pontianak (iainptk.ac.id) Pimpinan Fakultas Tarbiyah dan IlmuKeguruan (FTIK) IAIN Pontianak mengajak mahasiswa baru(Maba) untuk menjadi guru profesional dan teladan bagimahasiswa lainnya. Hal tersebut yang disampaikan Wakil DekanI Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Drs. H. Yapandi Ramli, M.Pd saat berorasi di hadapan mahasiswa barudalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), Rabu (31/08) Sport Centre IAIN Pontianak. Dalam kesempatan ini hadir pula Wakil Dekan II Bidang Keuangan dan Administrasi Umum, Dr. Sahrani, M.Pd.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan FTIK IAIN Pontianak, Dr. H. Dwi Surya Atmaja, MA berhalangan hadir karena adapertemuan penting lainnya di kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, Yapandi Ramli menyebut jika mahasiswa baruyang saat ini telah bergabung di FTIK beruntung. Menurutnyabanyak orang yang ingin menjadi guru, namun karena sesuatudan lain hal tidak bisa. Profesi guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Oleh karenanya dibutuhkan tanggungjawab yang besar dalam perjalanannya. Menjadi guru tidak hanya sebatastampilan luarnya saja, lebih dari itu harus didukung denganakhlakul karimah yang baik.

“Guru professional harus memiliki penampilan yang mencerminkan sosok guru itu sendiri. Oleh karena itu maskotguru harus ada dalam diri Mahasiswa FTIK. Tampilan luar sajatidak cukup, tapi juga harus didukung dengan akhlakulkarimah,” ujarnya.

Ia menambahkan, FTIK memiliki visi, Terwujudnya FakultasTarbiyah dan Ilmu Keguruan yang Ulung dan Terbuka dalamKajian Kependidikan dan Riset Keislaman, Keilmuan dan Kebudayaan Borneo Tahun 2030. Maka dari itu ada 4 kompetensi yang harus dikuasai oleh guru, antara lain, kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial. Aspek kepribadian inilah yang harus dikedepankan.

Sementara itu, Wakil Dekan II FTIK, Dr. Sahrani, M.Pdmengajak mahasiswa baru untuk belajar sungguh-sungguh. Jangan buat orang tua kecewa dan putus asa. Jadikan orang tuayang senantiasa bahagia tersenyum bahkan saat merekameninggalkan dunia ini.

“Saya ingin memberi contoh sejarah siti hajar. Perjuangan sitihajar berat. Bahkan dalam banyak cerita, saya ambil satu cerita, ketika beliau harus berada di gurun yang tandus dan panas terikmatahari. Siti Hajar harus berusaha maksimal untuk mencari air bagi dirinya dan anaknya. Allah tahu bahwa Siti Hajar dan Ismail membutuhkan air, namun Allah memiliki kehendaknya. Sehingga Siti Hajar harus melalui perjuangan,” terangnya.

“Ini adalah suatu proses pelajaran penting bagi umat. Allah inginmanusia melakukan kausalitas, hukum sebab akibat. Tentukalian akan dihadapkan pada suatu tantangan, yang harus kalian hadapi semua tantangan itu. Jangan lari dari masalah. Tapi andamampu mencari solusi dari permasalahan itu,” tambahnya.

Ia mendoakan kesuksesan bagi mahasiswa. “Adik-adik sayadoakan sukses. Tapi apalah arti doa orang, kalau tidak ada usahadan doa dari kalian sendiri. Ayo kita berjanji bersama, kami berjanji ingin membahagiakan kedua orang tua, ingin mengubahekonomi keluarga kami, ingin mengangkat derajat kedua orang tua kami, dengan keberhasilan kami mereka bisa tersenyum,mereka bisa bangga, mereka bisa tertawa kehadiran kami, demi keberhasilan khususnya keberhasilan kami tuntas, selesai, darikampus ini dengan membawa ilmu, perilaku, akhlak, tabiat yang mulia, bermanfaat ilmunya untuk kami, saudara-saudara kami, keluarga kami, bangsa dan negara kami, Amin Ya Allah. Semoga Allah kabulkan,” ujarnya.

“Kalau mau sukses, niatkan dalam hati kita. Pilihan yang sudahditentukan menjadi pilihan utama. Jalani apa yang sudah Allah tentukan. Belajar dengan sungguh-sungguh. Tidak ada alasanbermalas-malasan. Cari solusinya. Jangan lupa berdoa. Doakalian dan doa orang tua akan dikabulkan Allah. Kata bagindaRasul, malaikat akan senantiasa menurunkan sayapnya kepadaumatnya yang menuntut ilmu. Allah akan menjamin rezekiorang yang menuntut ilmu. Ada niat, ada usaha, ada doa. Lengkapi itu dengan tawakkal kepada Allah,” pungkasnya.

Yufika, salah satu mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Bahasa Arab mengaku memeroleh motivasi setelah mendengarorasi dari pimpinan FTIK tadi. “Terima kasih telah memberikanmotivasi dan semangat serta nasihat yang bermanfaat bagiperjalanan akademik kami nantinya,” ungkapnya.

Anggi Rahmi, mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Agama Islam berharap dapat menyelesaikan studi dalam rentangwaktu yang ideal 3,5 hingga 4 tahun. Harapannya agar tidakmerepotkan kedua orang tua. Hal ini ia lakukan agar nantinyasukses dan dapat membahagiakan orang tua, sekaligusmempelajari lebih dalam tentang keagamaan.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Editor : Omar Mukhtar




Dekan Dihadapan Maba: Kita Hebat, 3 Profesor IAIN Pontianak Dosen FUAD

Pontianak (iainptk.ac.id) Rabu, 31 Agustus 2022. Hari ketiga pelaksanaan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Pontianak bagi Mahasiswa Baru (Maba), yang dilakukan dalam bentuk perkemahan mahasiswa dan dirangkai dengan peringatan hari jadi IAIN Pontianak ke-53 tahun sukses digelar.
Pada hari ini giliran pejabat Dekanat dan jajaran Tata Usaha Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak mengenalkan diri dan melakukan pemaparan program akademik dan kemahasiswaan dihadapan mahasiswa baru FUAD IAIN Pontianak. Kegiatan ini dilaksanakan bertempat aula lantai 5 gedung Prof. KH. Saifuddin Zuhri.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dr. Muhammad Edi Kurnanto, M.Pd., yang menjabat sebagai Dekan, Dr. H. Harjani Hefni, Lc, MA., menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Sahri, MA., menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Adminsitrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan. Sementara jajaran Tata Usaha turut hadir Muhammad Syahrun, M.M., Rahmida, S.Ag., selaku Sub Koordinator Akma, dan Ulya, S.Ag., selaku Sub Koordinator AUK, serta para tenaga kependidikan dilingkungan TU FUAD IAIN Pontianak.

Muhammad Edi Kurnanto mengawali penyampian dengan mengenalkan para pejabat dilingkungan dekanat FUAD IAIN Pontianak. Selanjutnya beliau memotivasi mahasiswa baru dengan kalimat FUAD Hebat, karena 3 profesor yang dimiliki IAIN Pontianak, ketiga-tiganya adalah dosen FUAD.

“Para mahasiswa baru FUAD harus bangga, dengan anda memasuki FUAD, maka anda adalah bagian dari kelaurga besar fakultas yang memiliki tiga guru besar. Kita memiliki Prof. Dr, H. Zaenuddin Hudi Prasojo, MA., yang ahli dalam bidang Ilmu Studi Agama, Prof. Dr. Ibrahim, MA., yang ahli dalam bidang Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam, dan Prof. Dr. H. Wajidi Sayadi, M.Ag., yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Tafsir Hadis, yang juga ulama masyhur Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat. Artinya anda tepat memilih fakultas ini, karena memiliki keunggulan sebab akan diampu oleh para profesor dan calon guru besar dengan keahliannya masing-masing,” tutur Dekan yang low profileini, dan disambut tepuk tangan para Maba.

Lebih lanjut Muhammad Edi Kurnanto menyampaikan bahwa FUAD merupakan fakultas yang memiliki program studi yang cukup banyak, peringkat kedua setelah FTIK IAIN Pontianak. Perlu juga adik-adik mahasiswa ketahui bahwa ada beberapa program fakultas untuk mengasah bakat dan minat, serta mahasiswa FUAD banyak yang berprestasi, mulai dari prestasi akademik, maupun non-akademik seperti tahfidz, perfilman, olahraga, dan lain sebagainya.

“Perlu saya sampaikan bahwa mahasiswa-mahasiswa FUAD memiliki prestasi akademik yang sangat baik. Baru-baru ini saja ada 19 mahasiswa FUAD yang lolos artikel ilmiahnya pada ajang internasional BUAF ke-6 di UIN Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Setiap wisuda ada saja mahasiswa yang berhasil memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00 dan merupakan yang terbaik di IAIN Pontianak. Salah satu faktor keberhasilan itu karena FUAD memiliki laboratorium yang mendukung mahasiswa berprestasi, juga ada program rumah jurnal dan literasi FUAD,” urai Edi memberi semangat kepada Maba.

“Untuk prestasi non akademik, boleh dikatakan FUAD lah gudangnya. Banyak mahasiswa FUAD yang juara MTQ provinsi bahkan nasional, juara lomba short movie dan video reels tingkat daerah dan nasional, juara olahraga futsal, bola voli, sepak takraw, dan bermacam-macam bentuk prsetasi lainnya,” papar Dekan.

“Apa pentingnya prestasi-prestasi tersebut, tentu itu untuk mahasiswa juga sebagai rekam jejak yang nanti dimasukkan dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), sehingga kelak akan mempunyai portofolio dan tentu akan memudahkan nanti ketika sudah menjadi alumni dalam mencari pekerjaan,” pungkas Edi dalam forum PBAK 2022.

Penulis: D. Darmadi

Editor: Omar Mukhtar