mahasiswa-iain-pontianak-kpm-di-kabupaten-ponorogo
-

KPM di Kabupaten Ponorogo: Harapan Pemulihan Desa Pasca Pandemi

Ponorogo (iainptk.ac.id) Mahasiswa IAIN Pontianak ikuti Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) atau di IAIN Pontianak di sebut dengan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan di Balai Desa Cepoko, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan pembukaan dihadiri oleh Kepala Desa beserta jajarannya, Dosen Pendamping Lapangan (DPL), serta Mahasiswa peserta KPM dari kelompok 72 dan 73 yang berjumlah 44 orang, pada Selasa, 5 Juli 2022.

Dari IAIN Pontianak sendiri terdapat dua mahasiswa yang mengikuti PKM di Ponorogo yaitu Arsih Rahmadani yang latar belakangnya dari Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Dwi Gusti Wulandari dari Prodi Bimbingan Konseling Islam (BKI). Serta satu pendamping dari IAIN Pontianak, Dr. Mujiono, M.Pd.

Dikesempatan yang berbeda Wakil Rektor Bidang Akdemik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., Beliau mengharapkan agar mahasiswa IAIN Pontianak yang terjun pada KPM ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Mahasiswa juga dapat membawa nilai-nilai yang selama ini dipelajari di kampus untuk diterapkan pada lingkungan KPM-nya.

Beliau juga menambahkan “Mahasiswa harus bisa menganalisis terlebih dahulu mengenai apa yang menjadi potensi wilayahnya kemudian dapat mengembangkannya. Di sisi lain, mahasiswa juga diharapkan mampu membaca dan menafsirkan realitas yang ditemukan dalam lingkungan kehidupan masyarakat untuk nantinya dijadikan sebagai inspirasi dalam penyelesaian studi,” jelasnya.

Kepala Desa Cepoko, dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi yang luar biasa serta mengharapkan agar program ini tidak hanya berjalan dan berhenti selama 45 hari masa KPM, akan tetapi beliau mengharapkan dapat berkelanjutan hingga akhir jaman, tuturnya.

Beliau juga menyampaikan program yang direncanakan atau akan dilaksanakan oleh mahasiswa seharusnya dapat berlandaskan dari potensi Desa yang telah ada. Beliau mengatakan bahwa potensi tidak selalu bermakna positif, namun dapat membentuk sebuah kemungkinan. Problem bahkan juga menjadi potensi Desa yang seharusnya dapat diselesaikan dengan bantuan Mahasiswa peserta KPM. Selain itu juga perlu kembali melihat kondisi atau potensi di Desa yang lainnya seperti perekonomiannya. Hal ini dikarenakan Desa mengalami krisis selama 3 tahun masa pandemi, maka perlunya ada pemulihan pada kondisi-kondisi sulit tersebut.

Print Friendly, PDF & Email