Camat Kapuas Sanggau Dukung Program Kampung Riset IAIN Pontianak

PONTIANAK (www.iainptk.ac.id)–Salah satu lokasi Kegiatan Kampung Riset 2019 di Kecamatan Sungai Kapuas. LP2M IAIN Pontianak bersilaturahmi ke ruang kerja Camat Kapuas, Drs. Alipius, M.Si, Senin (29/7/2019) Jalan Ilir Kota, Kapuas, Ilir Kota, Sanggau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Pertemuan tersebut membicarakan pelaksanaan Kampung Riset di beberapa desa yang ada di Kecamatan Kapuas sekaligus meminta izin untuk melaksanakan kegiatan tersebut selama sepekan mulai tanggal 19 s.d. 24 Agustus 2019.

Ketua LP2M, Sukardi, SH., M.Hum mengungkapkan, Kabupaten Sanggau dengan segala potensinya memiliki begitu banyak objek wisata dan peninggalan sejarah yang menarik untuk diamati dan dikaji lebih dalam. Salah satu objek wisata sekaligus peninggalan sejarah yang terkenal di masyarakat Sanggau yaitu Keraton Surya Negara. Keraton ini terletak di Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau. Selain itu objek wisata lainnya seperti Air Terjun Pancur Aji, Batu Posok, Air Terjun Nopan, Danau Belimbing, Batu Sampai, Masjid Jami’ Sanggau, Makam Raja Sanggau, dan lain sebagainya.

“Tahun ini kami memilih Sanggau sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan Kampung Riset. Setelah di tahun-tahun sebelumnya kami juga sudah melaksanakannya di Sambas, Ketapang, dan Kubu Raya. Banyak hal menarik di Sanggau yang nantinya akan kami explore dalam bentuk tulisan dan akan kami jadikan beberapa buku karya mahasiswa dan dosen pembimbing.” jelasnya.

Rencana Kegiatan Kampung Riset ini pun diapresiasi oleh Camat Kapuas, Drs. Alipius, M.Si. Pada prinsipnya ia mendukung Kegiatan Kampung Riset. Apalagi ini untuk kepentingan banyak pihak. Pihaknya pun mempersilahkan LP2M untuk menentukan desa mana yang akan dijadikan lokasi pengabdian dan riset.

“Setidaknya ada 24 kelurahan/desa di Kecamatan Kapuas. Beberapa di antaranya ada Bunut, Beringin, Sungai Sengkuang, Tanjung Sekayam, Penyeladi, dan banyak lagi yang lainnya. Silahkan bapak pilih kira-kira desa mana yang akan dijadikan sebagai lokasi pengabdian maupun riset.” terangnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email