FEBI Melalui Seminar Internasional Mengajak Tinggalkan Riba

PONTIANAK (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pontianak mengadakan Internasional Seminar Islamic Financial Inclusion Chalenges. Menghadirkan pemateri yang profesional seperti Dr. Mehrdad Rakhshandeh Yazdi dari Cultural Consulate Iran – Jakarta, Rifki Ismail, Ph,D dari Deputy Director of Departement of Islamic Economics & Finance – BI. serta Rudi Widodo, S.E, MA dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada hari Sabtu Tanggal (24/8) Pagi, di Aula Syekh Abdurrani Mahmud IAIN Pontianak.

Narasumber pertama Dr. Mehrdad Rakhshandeh Yazdi menyampaikan bagaimana cara Iran untuk mengatasi embargo yang telah dialami selama 40 tahun. Sebagai orang yang melihat masalah ini harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang baik. Iran merupakan Negara yang strategis karena sumber daya alam yang sangat banyak berupa minyak dan gas. Pada tahun 1995 negara Iran mengalami revolusi dengan gerakan revolusi Islam. Digauni untuk merubah semua tatanan dalam kehidupan sebari-hari baik dari segi ekonomi hingga pemerintahan.

Setelah revolusi, semua hukum yang digunakan adalah hukum Islam. Maka pada awalnya mengalami sedikit kesulitan karna harus terbiasa untuk beradaptasi namun sekarang Iran sudah menggunakan rezim Islam sesuai dengan Al-Quran dan Hadits. Baik dari segi pendidikan, dan ekonomi semuanya berlandaskan dengan Islam. Jadi segala kehidupan yang sudah terkonstruksi di masyarakat dari bawah hingga atas tarus berlandaskan Islam. Hingga saat ini di Iran sudah menerapkan keuangan Syariah 100%. Tambahnya.

Rifki Ismail, Ph,D menyampaikan “Ekonomi Islam merupakan bagian dari hukum Allah yang mendatangkan kebaikan. Jangan ngomong aja Ekonomi Islam punya potensi, Ekonomi Islam berpeluang. kita harus buktikan dengan menggunakan ekonomi yang berbasis Islam. Ekonomi Islam di Indonesia saat ini baru mencapai 5%, kita harus tingkatkan. Kita mau mencari keuntungan atau keberkahan. Rasulullah sebagai suritauladan kita, Beliau mencari keberkahan. Dengan meringankan beban orang, menolong orang lain. Serta menjauhkan diri dari riba.”

Rudi Widodo, S.E, MA “Saya mau bilang bahwa, kita tidak boleh mengatakan keuangan syariah adalah alternatif. Kita harus percaya bahwa keuangan syariah memang diwajibkan oleh Allah. Seperti yang qori bacakan tadi, kalau kita tidak meninggalkan riba izinkanlah Allah dan rasulnya untuk memerangi itu. Kita wajib meninggalkan riba, apapun resikonya. Penelitian sudah membuktikan bahwa ekonomi syariah akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, serta membuat angka kemiskinan akan semakin rendah.” Pungkasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email