Pontianak (iainptk.ac.id) – Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pontianak melaksanakan praktik pemantauan hilal pada Jumat, 27 Juni 2026. Kegiatan ini dipandu langsung oleh dosen pengampu mata kuliah Ilmu Falak, Suhardiman, M.S.I., dan berlangsung di lantai 7 Gedung Laboratorium Terpadu IAIN Pontianak.
Pemantauan dilakukan dengan menggunakan peralatan astronomi seperti teleskop Celestron NexStar 6 SE dan Vixen ED805, yang menjadi sarana utama dalam mendukung pengamatan benda langit, khususnya hilal atau bulan sabit pertama.
Suhardiman menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari praktik mata kuliah Hisab-Rukyat. “Kegiatan pemantauan hilal ini sekaligus bentuk praktik terhadap mata kuliah Hisab-Rukyat, di mana mahasiswa sebelumnya juga telah melakukan perhitungan terkait posisi dan kedudukan benda-benda langit, khususnya hilal dan posisinya terhadap matahari serta kondisi ufuk barat,” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa fokus utama dari kegiatan ini bukan semata pada keberhasilan dalam mengamati hilal, tetapi juga pada peningkatan keterampilan mahasiswa dalam mengoperasikan alat-alat hisab rukyat. “Praktik semacam ini sangat penting agar mahasiswa memiliki kemahiran dalam pelaksanaan rukyatul hilal,” tambahnya.
Kendati kondisi cuaca di Kota Pontianak tergolong cerah pada saat pengamatan, namun hilal 1 Dzulhijjah 1446 H belum dapat teramati. Hal ini disebabkan posisi hilal yang masih rendah, yakni hanya berada pada ketinggian 1 derajat 47 menit 45 detik saat matahari terbenam.
Penetapan awal bulan Dzulhijjah tetap menunggu hasil sidang isbat yang akan diumumkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Sidang tersebut akan memperhitungkan laporan rukyatul hilal dari seluruh wilayah Indonesia dengan mengacu pada kriteria MABIMS, yaitu tinggi hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.
Adapun wilayah yang dinilai telah memenuhi kriteria tersebut adalah Aceh, dengan ketinggian hilal mencapai 3 derajat dan elongasi 7 derajat. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki peluang tinggi untuk keberhasilan dalam pengamatan hilal dan berpotensi menjadi rujukan dalam penetapan 1 Dzulhijjah 1446 H.
Penulis : Farli
Editor : Bambang