Perkuat Perencanaan dan Tata Kelola, IAIN Pontianak Gelar FGD SBSN-PBS

Focus Group Disscussion (FGD) Surat Berharga Syariah Negara Project Based Sukuk (SBSN-PBS) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak diselenggarakan Jumat (24/8) di Auditorium Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak. Hadir selaku narasumber FGD yaitu Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Agama Islam Kemenag RI, Syafriansyah dan Kasi Sarpas dan Kemahasiswaan Dirjen Pendis, Yasin. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA, Kepala Biro AUAK, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan, Suhaimi, M.Pd, Kepala Bagian Umum sekaligus PPK, Sumarman, S.Ag, Para Dekan dan jajarannya di Lingkungan IAIN Pontianak serta para konsultan dan manajemen konstruksi yang turut menghadiri undangan.

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA menyebut jika IAIN Pontianak sedang sibuk-sibuknya untuk akreditasi institute. Ketika melakukan pendataan ternyata ditemukan jika tahun ini IAIN Pontianak surplus dua kelas dari yang dibutuhkan. Animo masyarakat untuk kuliah di IAIN Pontianak sangatlah besar. Oleh karena itu, menurutnya sudah selayaknya IAIN Pontianak terus membangun dan segera memikirkan pengadaan kampus 2. Ia pun berterima kasih kepada Kasubbit Sarpas dan Kemahasiswaan yang akomodatif dan dengan cekatan mendengarkan aspirasi IAIN Pontianak. Tidak hanya itu, Rektor pun mengapresiasi kerja keras dari PPK maupun para penyedia yang senantiasa ikut memberikan progress dari proyek SBSN itu sendiri.
“Hari ini peminat IAIN Pontianak sekitar 5700 orang. Namun yang diterima 1899, namun yang daftar ulang 1772 mahasiswa. Tetapi bersyukurnya Kementerian Agama dalam hal ini Kasubbit Sarpas merespon cepat animo masyarakat untuk kuliah di IAIN Pontianak dengan memberikan anggaran pembangunan fasilitas yang dibutuhkan seperti gedung perkuliahan. Ke depan kita harus berfikir pengadaan kampus 2 yang diawali dengan pengadaan tanah. Sepertinya transformasi IAIN Pontianak di Kalimantan Barat untuk menjadi UIN wajib diwujudkan.” ungkapnya.

Sementara itu, Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Dirjen Pendis, Syafriansyah Mengungkapkan FGD ini merupakan inisiasi yang sangat baik oleh IAIN Pontianak. Oleh karena itu ia sangat mengapresiasi kerja keras dari IAIN Pontianak. Ia pun meminta Rektor IAIN Pontianak untuk menindaklanjuti dan diusulkan rencana pengadaan tanah untuk kampus 2. Karena menurutnya Kementerian Agama melalui Kasubbit Sapras memiliki program dan anggaran yang dimaksud.
“Kami harap perencanaan untuk menganggarkan SBSN tahun 2019. Mulai dari sekarang pejuang SBSN IAIN Pontianak untuk merencanakan RPD tahunan, sehingga saat diundang di pusat sudah memiliki persiapan yang matang.” ujarnya.

Penulis: Septian Utut
Editor: Aspari Ismail.

Print Friendly, PDF & Email