-

Ungkap Kajian Sejarah Keislaman di Borneo, IAIN Pontianak akan Filmkan Kesultanan Matan secara Dokumenter

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Sesuai dengan Visi IAIN Pontianak, yang “Ulung dan terbuka dalam kajian dan riset keilmuan, keislaman, serta kebudayaan Borneo” sehingga lahirlah berbagai kegiatan. Salah satu kegiatannya adalah pembuatan Film Dokumenter Kesultanan Matan, yang mengangkat keislaman di Borneo. Sebelum masuk ketahap produksi, naskah dan rancangan film di workshop-kan terlebih dahulu. Workshop Film Dokumenter Kesultanan Matan ini, berlangsung di Hotel Orchardz Pontianak, Pada tanggal (17/09).

Turut hadir dalam kegiatan Workshop Film Dokumenter Kesultanan Matan, Plt Rektor IAIN Pontianak, Dr. Misdah, M.Pd., yang juga membuka Workshop ini. Dalam penyampaiannya beliau mengatakan “Saya selaku Plt Rektor IAIN Pontianak menyambut baik dari kegiatan ini. Guna Mewujudkan Visi IAIN Pontianak yang ‘Ulung dan terbuka dalam kajian dan riset keilmuan, keislaman, serta kebudayaan Borneo’ film ini harus di buat dengan penuh keseriusan. Dengan adanya Workshop ini akan membawa dampak yang positif untuk menjadikan film ini semakin berkualitas.”

Selain Plt Rektor, turut andil juga para pakar dan peneliti sejarah yang ada di Kalbar. Seperti Dr. Patmawati, M.Ag., Dr. Zulkifli, MA., Dr. Hermansyah, M.Ag., Gusti Carma Husada., H. Syafarudin Usman., Dra. Lisyawati Nurcahyani, M.Si., M. Nasir, S.Sos, M.Si., Yusri Darmadi, S.S., Dr. Erwin, S.Ag, M.Ag., dan Agus Setiawan.

Para pakar dan peneliti sejarah yang hadir, menyambut baik dengan adanya pembuatan film ini. Dalam Workshop ini pula mereka memberikan masukan dan saran untuk semakin memaksimalkan film Dokumenter ini. Sehingga sejarah yang ditampilkan tidak meleset dari fakta dan data yang ada.

Ditempat yang sama, Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Acan Mahdi, M.Si yang juga merupakan Produser dalam Film ini menyampaikan alasan mengapa Kesultanan Matan yang dipilih untuk dijadikan Film “Kesultanan Matan merupakan kesultanan Islam pertama di Kalimantan Barat. Sehingga untuk mengungkap keislaman di Borneo, berangkatnya dari Kesultanan Matan. Biar lebih menarik, sejarah ini kita visualkan berbentuk film.”

Beliau berharap “Secara akademis, semoga film ini bisa memenuhi kehausan akademik terutama masyarakat Islam. Kami juga berharap film ini bisa menjadi tontonan yang menarik untuk generasi muda. Kita berusaha dan menargetkan tahun ini (2020) Film Kesultanan Matan sudah bisa dinimati masyarakat secara umum.”

Haris Supiandi, M.Sn, selaku Sutradara dan juga merupakan Alumni KPI IAIN Pontianak, menyambut baik masukkan yang ada “Masukan dari para Pakar dan peneliti sejarah di Kalbar dalam Workshop Film Dokumenter Kesultanan Matan ini diluar ekspetasi saya hasilnya. Respon, kritik dan saran dari mereka sangat luar biasa membantu kami dalam memaksimalkan alur dari film ini.”

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Omar Mukhtar

Print Friendly, PDF & Email