Yudisium Ke-XXXV FTIK IAIN Pontianak

Sabtu, 07 Oktober 2017, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak melaksanakan Yudisium ke-XXXV. Kali ini, FTIK mengeluarkan sebanyak 172 orang Mahasiswa dengan perincian, Jurusan PAI Reguler A sebanyak 128 orang, PAI Reguler B sebanyak 31 orang dan Jurusan PBA 12 orang. Di antara para wisudawan tersebut ada yang memperoleh predikat terbaik, tercepat dan termuda.

Pihak Fakultas memberikan apresiasi kepada para mahasiswa yang kreatif dalam menghasilkan karya tulis, Siti Mery dengan judul buku “Nilai-nilai Pendidikan Islam pada Upacara Kematian Masyarakat Melayu Desa Raja Kabupaten Landak” dan “Tahfidz Quran 10 Juz” oleh Ahmad Fauzi Muliji mahasiswa Jurusan PAI. Di samping itu, diberikan juga penghargaan kepada dosen yang dipercaya untuk menyampaikan Orasi Ilmiah, yaitu Drs. H. Ma’ruf, M.Ag.

Dalam sambutanya, Dekan FTIK IAIN Pontianak, Dr Hj. Lailial Muhtifah, M.Pd., ada beberapa hal yang disampaikannya kepada para mahasiswa yang yudisium. Pertama, pada masa sekarang, tantangan kehidupan jauh lebih komplek. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan sosial dan budaya sangat cepat. Perkembangan ini tentu saja berdampak terhadap dinamika kehidupan masyarakat dan juga lembaga pendidikan.  Lembaga pendidikan harus mencermati arah perkembangan tersebut dengan melakukan perbaikan di semua aspek.  Jika tidak, maka lembaga pendidikan akan ditinggalkan oleh masyarakatnya. IAIN Pontianak, khususnya FTIK terus menerus memperbaiki kualitas penyelenggaraan pendidikan di FTIK, dalam rangka memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

Kedua, tantangan berikutnya yang memprihatinkan adalah imprealisme baru melalui apa yang disebut proxy war (serangan narkoba) dalam jumlah yang fantastik, ancaman ideologis yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila dan berbagai patologi sosial yang menyerang generasi muda.  Ini semua harus menjadi perhatian khusus, terutama bagi IAIN Pontianak (dan khususnya FTIK) terutama dalam pengembangan pendidikan agama Islam bagi generasi muda Islam.

Ketiga, bagi para calon wisudawan, apa yang anda peroleh di bangku kuliah tentunya harus terus dikembangkan. Karena tantangan yang bakal dihadapi di masyarakat akan jauh lebih berat. Oleh karenanya kami berharap, agar para calon wisudawan terus menerus meningkatkan kemampuan baik pengetahuan dan ketrampilan, agar dapat mengikuti perkembangan masyarakat dan lapangan kerja.

Kemudian dalam sambutan tersebut, Dekan FTIK juga menyampaikan kepada para orang tua, bahwa secara resmi menyerahkan kembali putra putri kepada orang tua masing-masing, semoga apa yang dilakukan oleh lembaga dapat memenuhi harapan bapak-ibu orang tua yang putra-putrinya akan diyudisium, serta ucapan terima kasih atas segala kepercayaan yang telah diberikan kepada FTIK IAIN Pontianak.

Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag selaku Rektor IAIN Pontianak juga menyampaikan dalam sambutanya  bahwa, melalui pendidikan hendaknya mampu merubah paradigma seseorang, dalam artian bahwa tentu akan berbeda orang yang berpendidikan dengan orang yang tidak berpendidikan dalam melihat dan menyikapi dan persoalan-persoalan yang dihadapi.

Orang yang berpendidikan juga dapat dilihat dari cara bersikap dan berprilaku dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena dalam dunia akademik mereka telah terbiasa menghadapi berbagai macama persoalan dan melakukan pemecahan terhadap permasalahan tersebut dengan berbagai pendekatan, metode serta analisa dari berbagai persfektif dan didasari berbagai teori-teori yang mereka pelajari dari Perguruan Tinggi.

Oleh sebab itu, Raktor yang telah mengabdikan dirinya di Kampus IAIN Pontianak puluhan tahun silam ini juga mengharapkan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan prosesi yudisium ini, agar  dapat memberikan peran dan kiprahnya dalam masyarakat. Apalagi mengingat Sarjana Pendidikan sebagai gelar akademik dari lulusan FTIK IAIN Pontinak ini adalah “Plus” dalam mengamalkan dan mengajarkan nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran agama.

Print Friendly, PDF & Email