- -

TUNAIKAN PROKER, KKL-DR KKR 06 KUNJUNGI PONPES HIDAYATUL MUHSININ

(Selasa,27/07) Peserta KKL-DR Kubu Raya 06 melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Hidayatul Muhsinin. Selain melakukan kunjungan mahasiswa juga berdiskusi bersama salah satu tenaga pengajar yang ada di Pondok Pesantren Hidayatul Muhsinin tersebut. Peserta KKL-DR Kubu Raya 06 sangat tertarik untuk membahas latar belakang berdirinya Pesantren Hidayatul Muhsinin tersebut.

Pondok Pesantren Hidayatul Muhsinin merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di daerah Pal IX, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Pondok pesantren ini dulunya berada di daerah Senakin, Kecamatan Senga Temila, Kabupaten Pontianak saat itu yang sekarang menjadi Kabupaten Landak.

Pendiri dari Pondok Pesantren Hidayatul Muhsinin Yakni Dr. KH. A. Zainuddin Asy’ari, M.Pd.I pada tahun 1997 aktif di Pondok Pesantren Hidayatul Muhsinin dengan jumlah santri saat itu sebanyak 438 dengan santri yang baru masuk Pondok Pesantren Hidayatul Muhsinin Sebanyak 194 pada masa itu dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini.

Pada saat berada di Kabupaten Landak Bernama Pondok Pesantren Darul Ma’arif. Pada masa itu pesantren sudah dibangun fasilitas pendidikan yang memadai dengan nama Pesantren Darul Ma’arif, anak didik (santri) sudah lumayan ramai dengan jumlah sekitar 100 santri. Adapun fasilitas pendidikan sudah dibangun yakni Madrasah Tsanawiyah, juga asramah santri putra dan putri yang berdiri di atas tanah ± 8 Ha, untuk lahan peternakan dan pertanian sudah dibuat kolam peternakan ikan ± 40 x 60 sebanyak 3 buah dan juga tanaman kelapa ± 300 batang. Ruang penginapan putra/putri 15 lokal, ruang belajar 3 lokal, rumah pengasuh 1 unit lengkap dengan perpustakaan.

Menurut Khairuman. S.Pd.I, saat ini pondok pesantren sudah memiliki masjid 12 x 12 walaupun tidak begitu bagus, untuk pendidikan SMA Hidayatul Muhsinin tersedia 3 lokal belajar, 1 lokal kantor serta 1 lokal perpustakaan. MTs Hidayatul Muhsinin sudah tersedia 3 lokal belajar 1 lokal kantor serta 1 lokal perpustakaan. SDI Hidayatul Muhsinin tersedia 3 lokal belajar dan 1 kantor dan juga berkat kerjasama antara pengasuh guru serta alumni Hidayatul Muhsinin baru-baru ini kami dapat membangun 3 lokal belajar dan 1 lokal kantor yang diperuntukan menyelenggarakan pendidikan informal yaitu MDI (Madrasah Dinniyah Islamiyah).

Asal mula bergantinya nama dari Darul Ma`arif menjadi Hidayatul Muhsinin karena Pendiri Pondok Pesantren diminta pewakif yaitu Habib Anis Al-Hinduan supaya nama pesantren diganti menjadi Hidayatul Muhsinin. Karena pewakif memiliki hubungan dekat dengan Ust. Al-Habib Muhsin Al-Hinduan.

Penulis: Sabran

Print Friendly, PDF & Email