- -

Kontribusi IAIN Pontianak dalam Pemberdayaan Madrasah di Perbatasan

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak, melaksanakan Pembukaan FGD Pemberdayaan Ekonomi Madrasah. Pada hari Rabu (11/12) sore di ruang rapat senat. Kegiatan FGD ini akan berlangsung selama tiga hari. Kegiatan ini diisi dengan materi pengantar sebelum pemberdayaan ekonomi Madrasah dilaksanakan. Kegiatan ini juga merupakan pendampingan dalam rangka pemberdayaan ekonomi Madrasah daerah 3T.

Menurut Ketua LP2M, Sukardi, SH.,M.Hum., “Madrasah yang sudah dipilih oleh Pendis pada hari ini juga sudah hadir semua. Setiap pengelola Madrasah akan memaparkan program apa saja yang berpotensi untuk dilakukan di Madrasah/Sekolah masing-masing. IAIN Pontianak dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar menjadi pendamping dalam kegiatan ini. Setidaknya,  ada sembilan madrasah yang disurvey. Tiga madrasah terpilih yang sesuai kriteria sudah diputuskan. Ketiga madrasah ini akan mendapatkan program bantuan pendampingan pemberdayaan ekonomi.

Rektor IAIN Pontianak menyambut baik kegiatan ini. “Tak sekedar ritualistik, apalagi banyak berbicara”, pesan Rektor. “Untuk mewujudkannya, kita harus berusaha”, pungkasnya.

Diakhir sambutannya,  Rektor berharap agar kegiatan FGD Pemberdayaan Ekonomi Madrasah bisa menjadi lahan kita untuk beramal. Ada berkahnya dalam bentuk hikmah. Yaitu bermanfaat, untuk kebaikan kita, kebaikan masyarakat yang menjadi sasaran kita.  Lebih dari itu kegiatan ini diridhoi oleh Allah Subhanahuwataala.

Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Kalbar, Drs. H. Ridwansyah, M.Si.

Kakanwil Kemenag Kalbar sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, hari ini adalah momen yang sangat strategis. “Mudah-mudahan ini menjadi sejarah, bagaimana kita memulai sebuah momen pemberdayaan madrasah di wilayah perbatasan yang sangat jauh dari suasana Ibu Kota”, ungkap Kakanwil. Beliau melihat tiga hal yang sangat menarik di lokasi madrasah terpilih. Pertama, Sambas menjadi Serambi Mekahnya Kalimantan Barat. Kedua, dulu banyak orang perpengaruh di Kalbar dari Sambas. Ketiga, Sambas berada di perbatasan Indonesia yang hanya dibedakan oleh patok saja.

“Saya fikir hari ini adalah jawaban. Kalau kita bisa mensejahterakan Madrasah di perbatasan. Kita bisa membuat asrama untuk anak TKI dan anak muallaf disana. Melalui program pemberdayan ini, Saya berharap bukan hanya sekedar proyek yang menghasilkan keuntungan untuk membangun materi. Namun, tak kalah penting kualitas pendidikan anak kita. Saya berharap betul program ini terukur. Punya landasan akademiknya. Kemudian bisa berkelanjutan dengan kemajuan setiap tahunnya.” Tambah Kakanwil Kemenag Kalbar.

Editor: Mulyadi
Penulis: Bambang Eko Priyanto

Print Friendly, PDF & Email