-

Lakukan Kolaborasi Wujudkan IAIN Pontianak Sebagai Kampus Inklusi

Pontianak (iainptk.ac.id) – IAIN Pontianak melalui Koordinator Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi bersama Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Humas, dan dua mahasiswa sebagai ‘pejuang inklusi’, melakukan kolaborasi perdana dengan Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat (DPPKB). Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat DPPKB pada 7 November 2023.

Dewan Pendidikan merupakan Lembaga Negara Non-Pemerintah yang Independen, sebagai organisasi masyarakat di bidang pendidikan yang memiliki komitmen, loyalitas, dan kepedulian terhadap peningkatan kualitas pendidikan di daerah. Salah satu program kerjanya berkaitan dengan Pendidikan Inklusi.

Menyadari hal ini, Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi yang dikomandani oleh Andry Fitriyanto, M.Ud., bersama rombongan melakukan audiensi sebagai bentuk penjajakan kerjasama dengan DPPKB. Salah satu perbincangan adalah tentang bagaimana menyusun blue print yang memungkinkan cita-cita dan hak-hak disabilitas untuk mendapatkan pendidikan inklusif yang sesuai. Mereka juga berupaya menyebarkan hak-hak disabilitas dalam pendidikan secara massif dan memastikan disabilitas mendapat tempat di ruang publik.

Andry Fitriyanto, M.Ud., menjelaskan, “Pusat layanan ini baru terbentuk pada awal tahun 2023. Alhamdulillah, sejak pendiriannya, pusat layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi di IAIN Pontianak telah lebih intens mengawal dan mendampingi mahasiswa di bidang Pendidikan. Setelah melakukan pendataan, kami menemukan bahwa terdapat 14 mahasiswa penyandang disabilitas di IAIN Pontianak, meliputi disabilitas sensorik, fisik, mental, dan intelektual,” ungkapnya.

Dikesempatan yang sama Ketua Dewan Pendidikan Kalimantan Barat, Dr. H. Muhammad Ali, M.Si, M.Psi, menyatakan bahwa masalah layanan disabilitas dan pendidikan inklusif di Kalimantan Barat sangat kompleks dan merupakan puncak gunung es, sehingga membutuhkan perhatian bersama. Dukungan akademisi di Perguruan Tinggi terhadap hal ini menjadi poin penting dalam konteks ini.

IAIN Pontianak memberikan Perhatian khusus seputar disabilitas dan pendidikan Inklusi, diantaranya memberikan bantuan beasiswa kepada penyandang disabilitas mulai dari masuk kuliah hingga selesai. Selain itu terdapat Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang memiliki mata kuliah Inklusi dengan beban studi sebanyak 2 SKS. Ini merupakan komitmen Perguruan Tinggi untuk memastikan guru Agama Islam memiliki pemahaman yang baik mengenai inklusi.

Silaturahmi ini diakhiri dengan penyerahan draf MoU dari IAIN Pontianak kepada Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat agar dapat disesuaikan dengan program kerja DPPKB, baik dalam bentuk pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar

Print Friendly, PDF & Email