-

Tim Falakiyah IAIN Pontianak Lakukan Pemantauan Hilal 1 Dzulhijjah 1441 H di Gd. Lab Terpadu

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Tepat tanggal 21 Juli 2020 M atau bertepatan dengan 29 Dzulqa’dah 1441 H, Tim Falakiyah IAIN Pontianak melakukan pemantauan terhadap Hilal bulan Dzulhijjah 1441 H. Berdasarkan hasil perhitungan atau hisab yang dilakukan mengenai posisi dan kedudukan hilal awal Dzulhijjah 1441 H, hilal berada pada ketinggian 8 derajat 3 menit 28 detik. Hal ini tentunya sangat mendukung untuk dilakukanua rukyatul hilal. Apalagi dengan ketinggian tersebut juga telah memenuhi kriteria astronomi, diantaranya limit Danjon 7 derajat, Ilyas (1998) 4 derajat, Caldwel dan Laney (2001) 4 derajat, sementara di Indonesia kriteria LAPAN Jarak sudut bulan-matahari > 6,4° dan beds tinggi bulan-matahari > 4°.

Pelaksanaan observasi atau rukyatul hilal ini juga merupakan upaya praktis yang dilakukan dalam rangka mengimplementasikan dan mengamalkan nilai2 yg terdapat dalam ajaran Islam, yakni mengamati tanda-tanda kekuasaan Allah SWT (ayat-ayat kauniah) atas segala keteraturan ciptaanNya yg terdapat dalam jagat raya. “Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman.” (QS:Al-Jaatsiyah | Ayat: 3).

Selain itu ketua Tim sekaligus Dosen Ilmu Falak Falultas Syariah IAIN Suhardiman, M.S.I juga menambahkan bahwa pelaksanaan Rukyatul Hilal ini juga dilakukan sebagai bentuk pengembangan keilmuan yang ada, dimana melalui moment2 seperti ini hendaknya dapat dijadikan sebagai kesempatan yang baik bagi mahasiswa utk mengasah kemampuan/kompetensi yg mereka miliki terkait dengan keilmuan dalam bidang Ilmu Falak.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, meski posisi hilal berada cukup tinggi diatas ufuk, akan tetapi hilal msh tidak bisa diamati atau terlihat dengan baik, meskipun sdh dengan menggunakan peralatan Teleskop Celestron Nexstar 6SE yang saat ini dimiliki oleh Lab. Falak IAIN Pontianak.

Adapun kendala yang dihadapi pada saat melakukan pengamatan adalah awan tebal yang masih menyelimuti di langit sebelah barat bagian utara (barat laut) yang menjadi fokus pengamatan atau tempat terbitnya Hilal Dzulhijjah 1441 H.

Pemerintah melalui Kementerian Agama melakukan sidang Isbat secara terbatas sehubungan dengan kondisi pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia. Dalam sidang Isbat yang dipimpin Oleh Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan bahwa Kementerian Agama selalu menggunakan dua metode yang tidak terpisahkan, yakni metode hisab (perhitungan astronomi) dan metode rukyat (melihat langsung keberadaan hilal)”.

Berdasarkan hasil hisab, dilaporkan bahwa posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk. Sedangkan hasil pemantauan hilal di 84 titik rukyat di 34 provinsi di Indonesia, sampai hari ini sudah lebih dari 12 titik yang melaporkan melihat hilal. Beberapa data yg telah dikonfirmasi menyebutkan bahwa hasil hisab hilal di seluruh Indonesia berada di atas ufuk, antara 6 derajat 51 menit sampai dengan 8 derajat 42 menit.

Dari hasil sidang tersebut maka diputuskan bahwa 1 Dzulhijjah 1441 H, bertepatan dengan hari Rabu tanggal 22 Juli 2020 M. Dengan demikian maka Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 H akan dilaksanakan pada pada hari Jum’at 31 Juli 2020 M.

Editor: Omar Mukhtar Al Assad
Penulis: Tio Rizki Kurniawan dan Bambang Eko Priyanyo

Print Friendly, PDF & Email