26 Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Diterjunkan di Kepulauan Natuna

Kepulauan Natuna (www.iainptk.ac.id)-Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Desa Limau Manis, Kecamatan Bungaran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Secara geografis, bagian timur Kabupaten Natuna yang bermoto ‘Laut Sakti Rantau Bertuah’, berbatasan dengan Kalimantan Barat.

Jumlah peserta KKL di wilayah ini, sebanyak 26 orang. Mahasiswa yang terdiri dari beragam program studi tersebut, terbagi menjadi 2 kelompok, terdiri dari kelompok 63 dan kelompok 64. Kedua kelompok ini dibimbing oleh Drs. H. Rustam A., M.Pd.

Rombongan peserta KKL di Natuna, berangkat pada Ahad (14/7/2019) menggunakan kapal Bukit Raya dari Pontianak. Menghabiskan waktu sekira 29 jam mengarungi lautan menuju Pelabuhan Selat Lampa. Kapal Bukit Raya memang memiliki rute dua minggu sekali menuju kepulauan Natuna. Begitu menurut informasi dari petugas Pelabuhan Nasional Indonesia (PELNI) di Pontianak.

Namun, PELNI ada juga ada rute lain untuk sampai ke Selat Lampa, yaitu melewati pelabuhan Sintete di Pemangkat, menggunakan Kapal Sabuk Nusantara 48, dengan waktu tempuh selama 21 jam. Rute dari pelabuhan Sintete inilah yang digunakan oleh Dosen Pembimbing dan Panitia KKL.

Kehadiran mahasiswa IAIN Pontianak didampingi dosen pembimbing tersebut disambut secara resmi, Selasa (16/7/2019). Setibanya di lokasi KKL, mahasiswa langsung menempati posko yang sudah disediakan oleh pihak desa.

Camat Bungaran Timur Laut, Drs. H. Ahmad, MM sangat senang dengan kedatangan mahasiswa dari IAIN Pontianak. Bahkan, beliau berharap kegiatan serupa ini bisa dilaksanakan setiap tahun. “Kalau bisa, peserta disebar di tujuh desa yang ada di wilayah ini” harapnya.

Camat menyempatkan diri berkunjung ke posko peserta KKL, didampingi Kepala Desa Limau Manis, Zainal Abidin. Kedatangan Camat dan Kades diabadikan mahasiswa dengan berfoto bersama.

Drs. H. Rustam selaku dosen pembimbing menyatakan “Mahasiswa KKL IAIN Pontianak akan melakukan pengabdian pada masyarakat selama 40 hari. Bisa juga lebih dari 40 hari karena kepulangan menyesuaikan jadwal kapal” terangnya.

Penulis: Mulyadi
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email