IAIN Pontianak

Pentas Drama Arab “Wanita-Wanita Parlemen” Gema Syiar Bahasa dan Isu Gender

Pontianak, 19 Juli 2025 (iainptk.ac.id) — Gedung Abdul Rani IAIN Pontianak menjadi saksi semaraknya pementasan drama bahasa Arab bertajuk “Wanita-Wanita Parlemen” yang digelar pada Sabtu malam. Pementasan ini merupakan buah dari implementasi mata kuliah Maharah Kitabah yang diampu oleh Rahnang, M.Pd.I, dan sekaligus menjadi bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam rangka menghidupkan syiar bahasa Arab melalui keterampilan berbicara (Maharatul Kalam).

Acara dibuka secara resmi oleh Kaprodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Dr. Rahmap, M.Ag., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kreativitas mahasiswa serta pentingnya ruang berekspresi untuk mengasah kemampuan berbahasa Arab secara kontekstual.

“Drama ini bukan hanya sebagai media pembelajaran, tetapi juga jendela reflektif terhadap dinamika sosial-politik, khususnya peran perempuan dalam dunia parlemen,” tutur beliau.

Isu Gender dan Politik: Drama yang Berbicara Lantang

Naskah drama “Wanita-Wanita Parlemen” menghadirkan kisah perjuangan para perempuan dari berbagai latar belakang yang menapaki dunia politik. Dengan setting parlemen, drama ini menyoroti isu kesetaraan gender, dinamika kekuasaan, konflik internal-eskternal, hingga pengorbanan personal yang harus mereka hadapi.

Penonton diajak menyelami kompleksitas dunia politik dari sudut pandang perempuan yang tak hanya menjadi politisi, namun juga ibu, istri, aktivis, dan manusia biasa. Alur yang kuat dan dialog berbahasa Arab yang fasih menjadikan drama ini unik sekaligus edukatif.

Disutradarai oleh Talenta Muda Penuh Dedikasi

Di balik kesuksesan pertunjukan ini, berdiri dua sosok kreatif yakni Muhammad Andi Ismail dan Muhammad Nanang Syafi’i, S.Pd. sebagai sutradara yang meracik setiap adegan dengan detail dan emosi yang menyentuh. Mereka bekerja bersama Rahnang, M.Pd.I dan Susanto, S.Pd.I sebagai supervisor, yang memastikan konten tetap kuat secara akademik dan relevan dalam konteks pembelajaran bahasa Arab.

Kolaborasi Lintas Komunitas dan Energi Kolektif Mahasiswa

Keberhasilan pementasan ini tidak lepas dari kolaborasi apik antara Sanggar Teater Komunitas Santri (KOMSAN) IAIN Pontianak, HMPS PBA, HMPS PIAUD, serta tim dokumentasi yang dipimpin oleh Farli Afif, S.Sos.

Komentar positif pun berdatangan dari berbagai pihak. Salah satu pemain, Putri Nabila, menyampaikan rasa bangganya, “Awalnya saya grogi berbicara di depan umum dengan bahasa Arab. Tapi lewat latihan dan bimbingan, saya jadi lebih percaya diri dan memahami bagaimana drama bisa jadi sarana dakwah dan pendidikan.”

Sementara itu, salah satu orang tua mahasiswa mengaku terharu, “Luar biasa melihat anak kami bisa tampil percaya diri dan menyuarakan hal besar seperti perjuangan perempuan, dalam bahasa Arab pula.”

Pentas yang Menginspirasi dan Mengedukasi

Mahasiswa, dosen, hingga tamu undangan yang hadir mengakui bahwa pementasan ini bukan hanya menghibur, tetapi juga menyentuh. Mahasiswa PBA semester VI, Ramzi, mengatakan, “Pentas ini menginspirasi kami bahwa belajar bahasa Arab tidak melulu teori, tetapi bisa diwujudkan dalam karya nyata dan berdampak.”

Sebagai bentuk dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan ini menjadi bukti konkret bahwa pembelajaran bisa menjelma menjadi syiar budaya, pemberdayaan bahasa, dan refleksi sosial.

Pentas drama “Wanita-Wanita Parlemen” bukan sekadar pertunjukan, tetapi ruang pembelajaran, advokasi kesetaraan, dan panggung harapan untuk masa depan pendidikan bahasa yang lebih hidup dan bermakna.

image_pdfimage_print