Pontianak (iainptk.ac.id) – Seminar Internasional dalam rangka Konferensi Antarbangsa Islam Borneo (KAIB) 2025 resmi dibuka di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Selasa (09/09/2025) pukul 09.00 WIB. Acara ini dihadiri perwakilan dari lima negara, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Jerman.
Ketua Panitia, Eka Hendry AR, M.Si., M.Pd., menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Ini sudah ketiga kalinya IAIN Pontianak menjadi tuan rumah acara KAIB. Pada periode ini isu atau tema yang diangkat adalah tentang perdamaian dunia, krisis lingkungan hidup, dan dialog antar peradaban gelombang kedua. Terima kasih kepada Bapak Menteri Agama Republik Indonesia yang diwakili Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Gubernur Kalimantan Barat yang diwakili oleh Inspektur Provinsi Kalimantan Barat, serta seluruh panitia atas kerja kerasnya. Semoga Allah SWT membalas kebaikan rekan-rekan semua,” ucapnya.
Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., menekankan pentingnya peran akademisi dalam merawat peradaban.
“Konferensi Antarbangsa Islam Borneo kali ini hadir di tengah hiruk pikuk dunia, yang ditandai disharmoni antarbangsa, antaragama, antarsuku, dan krisis lingkungan hidup. Ada kerinduan peradaban manusia untuk kembali mengukir kejayaan melalui forum akademisi se-Borneo ini. Oleh karena itu, tema yang diusung adalah perdamaian, lingkungan hidup, dan dialog peradaban. Akademisi harus bersepakat bahwa peran mereka sangat penting dalam merintis, membangun, dan menguatkan peradaban, terutama dalam hal kemanusiaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UiTM Sarawak, Malaysia, Prof. Dr. Firdaus Abdullah, mengapresiasi keberhasilan IAIN Pontianak sebagai tuan rumah.
“Sejarah KAIB bermula sejak 2006, ketika masih bernama Seminar Serantau Islam. Saya berharap hasil konferensi ini tidak hanya bermanfaat bagi akademisi, tetapi juga bagi masyarakat dan pemerintah dalam membangun kebijakan menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks. Sekali lagi tahniah untuk IAIN Pontianak atas pembukaan yang sangat cantik dan berkesan ini,” tuturnya.
Gubernur Kalimantan Barat yang diwakili oleh Inspektur Provinsi Kalbar, Dra. Marlyna Almuthahar, M.Si., CRA., CRP., CGAE., menegaskan bahwa KAIB merupakan forum strategis lintas bangsa.
“KAIB ini merupakan forum strategis yang mempertemukan pemikiran lintas disiplin dan lintas negara untuk membahas kontribusi Islam dalam membangun peradaban yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan di kawasan Borneo,” jelasnya.
Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A., dengan pemukulan gong. Dalam sambutannya, beliau juga menyampaikan pesan dari Menteri Agama RI.
“I would like to express my deep appreciation to State Institute for Islamic Studies Pontianak for organizing this international seminar in collaboration with several countries in Southeast Asia and Borneo. This program enhances harmony and humanity, strengthens equal theology, and creates excellent, friendly, and integrated education. Through this seminar, you will make a significant contribution to the world by emphasizing the importance of building peace and harmony. I also hope environmental issues will be studied comprehensively from various scientific approaches, providing highly qualified and realistic recommendations,” tegasnya.
Acara pembukaan ini juga diwarnai dengan penyerahan cinderamata dari Rektor IAIN Pontianak kepada tamu kehormatan. Acara ditutup dengan sesi ucapan selamat serta ramah tamah yang berlangsung penuh khidmat dan bahagia.
Penulis : Aditya
Editor : Bambang