Pontianak (iainptk.ac.id) — Pembukaan Konferensi Antarbangsa Islam Borneo (KAIB) ke-16 di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat semakin khidmat dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ahmad Syuaibi, M.Pd., yang juga merupakan alumni IAIN Pontianak. Ia melantunkan tiga rangkaian ayat, yakni Al-Maidah ayat 32, Ar-Rum ayat 41–43, dan Al-Hujurat ayat 13.
Bacaan tersebut menghadirkan pesan universal Al-Qur’an yang sangat relevan dengan semangat KAIB. Surah Al-Maidah ayat 32 menegaskan bahwa menyelamatkan satu nyawa manusia sama dengan menyelamatkan seluruh umat manusia, mengingatkan pentingnya penghormatan terhadap kehidupan. Surah Ar-Rum ayat 41–43 menyinggung kerusakan di darat dan laut akibat ulah manusia, menjadi refleksi atas krisis lingkungan global yang juga menjadi tema utama konferensi tahun ini. Sementara itu, Al-Hujurat ayat 13 menekankan persaudaraan lintas suku dan bangsa, pesan yang sejalan dengan ruh KAIB sebagai forum ukhuwah dan dialog antarperadaban.
Selain lantunan ayat suci, nuansa pembukaan juga semakin meriah dengan penampilan Tarian Etnis Kalimantan Barat oleh Grup Tari Tengkawang Meranti. Tari garapan baru ini mengangkat kekayaan budaya tiga etnis besar di Kalimantan Barat, yakni Dayak, Melayu, dan Tionghoa, yang hidup berdampingan secara harmonis. Melalui gerak yang dinamis, ritmis, dan penuh makna, tarian ini menggambarkan nilai luhur, identitas budaya, dan semangat toleransi yang menjadi kekuatan masyarakat Kalimantan Barat.
Gerakan tegas khas Dayak, keanggunan budaya Melayu, hingga filosofi detail dari Tionghoa berpadu dalam satu komposisi yang utuh. Pertunjukan ini bukan hanya suguhan seni, tetapi juga simbol persatuan di tengah keberagaman. Tepuk tangan meriah dari para tamu undangan pun mengiringi penampilan, menjadikannya persembahan budaya yang membanggakan sekaligus mempertegas peran Kalimantan Barat sebagai tuan rumah yang ramah dan berkelas dalam gelaran internasional ini.
Penulis : Fitria
Editor : bambang