Pontianak (iainptk.ac.id) 14 Oktober 2025 – Suasana ruang kelas di IAIN Pontianak kini tampak berbeda. Sejak hadirnya Smartboard, proses belajar mengajar menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Alat pembelajaran berbasis layar sentuh ini mulai digunakan di ruang kelas setiap Fakultas dan langsung mendapat respon positif dari mahasiswa maupun dosen.
Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. K.H. Syarif, S.Ag., MA., mengungkapkan “Terkait dengan penambahan sarana dan prasarana (sarpras) berupa smart board, yakni fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar di kelas. Ini merupakan bagian dari program yang telah kami rancang sejak tahun 2018 sekaligus menjadi wujud nyata dari visi pengembangan sarpras bertajuk smart class, smart room digital, atau digitalized campus yang telah kami canangkan. Tahun lalu, kita sudah mulai merencanakan berbagai pengadaan, dan kini sebagian telah terealisasi.
Dengan adanya smart board ini, dosen dan mahasiswa tidak perlu lagi membawa laptop atau berkas dalam bentuk fisik. Diharapkan, mahasiswa dapat menampilkan presentasi tugasnya secara digital, baik melalui flashdisk maupun OneDrive, langsung di layar monitor kelas. Dosen pun tidak perlu lagi menggunakan papan tulis, spidol, dan alat tulis lainnya, karena kini dapat menulis langsung pada smart board.”
“Selanjutnya, yang tak kalah penting adalah bahwa langkah ini sejalan dengan visi Menteri Agama tentang tata kelola dan pelayanan unit kerja yang modern dan efisien. Sekali lagi, pengadaan ini mendukung program besar kita. Meskipun tahun ini kita tengah fokus pada peningkatan kualitas akademik, fasilitas ini juga menjadi bagian penting dalam menunjang proses akademik di kampus.
Pengadaan smart board akan terus dilanjutkan pada tahun depan dan akan dilengkapi dengan fasilitas lain guna mewujudkan visi dan misi menuju tercapainya digitalisasi tata kelola pembelajaran di IAIN Pontianak.” jelasnya.
Selaras dengan hal tersebut, Kabag ULA IAIN Pontianak, M. Syahrun, S.E., M.M., menyampaikan “Semua fakultas saat ini sudah ada smartboard. Dengan adanya smartboard ini, sekitar 80 persen ruang kelas kini telah memiliki media pembelajaran. Sebelumnya, media yang digunakan berupa smart TV, dan sekarang ditambah dengan model smartboard.
beliau menambahkan “Dari hasil uji coba penggunaan smartboard kemarin, terlihat bahwa perangkat ini lebih interaktif dan multifungsi dibandingkan smart TV. Walaupun smart TV sebelumnya juga sudah cukup membantu, namun smartboard menawarkan kemudahan yang lebih luas dalam proses pembelajaran. Harapan kami adalah agar seluruh ruang belajar dapat dilengkapi fasilitas pembelajaran digital.

Pandangan positif juga datang dari Dr. Ita Nurcholifah, S.E.I., M.M., salah satu dosen FEBI yang menggunakan Smartboard saat mengajar Manajemen Pemasaran Syariah.
“Pas masuk kelas dan lihat ada Smartboard, saya langsung bilang ‘wah luar biasa!’ Ini pengalaman pertama, dan tadi Alhamdulillah dibantu bagian umum untuk koneksi dengan laptop. Memang butuh waktu sedikit untuk menyesuaikan,” ujarnya
Menurutnya, Smartboard menghadirkan suasana belajar yang lebih modern dan nyaman. “Ibu bisa menulis langsung di layar, tampilkan PPT, bahkan menayangkan video YouTube untuk memperjelas materi. Tadi pas bahas nilai kejujuran dalam pemasaran syariah, saya putar video dengan suara yang jernih, mahasiswa juga semangat sekali, suasananya hidup,” jelasnya.
Dari sisi kemudahan, Dr. Ita menilai alat ini sangat membantu. “Tentu saja mempermudah. Layarnya bersih, tidak seperti papan tulis yang sering berdebu.” katanya.
Sebagai pengguna awal, Dr. Ita juga berpesan agar Smartboard ini dirawat dan dimanfaatkan dengan bijak oleh seluruh civitas akademika.
“Semoga alat seperti ini bisa terus terjaga dengan baik. Mahasiswa dan dosen perlu sama-sama merawat dan menggunakannya dengan tanggung jawab. Karena alat ini bukan hanya memudahkan, tapi juga membuat suasana belajar jadi lebih menyenangkan,” tutupnya dengan penuh semangat.



Tiga mahasiswa Prodi Akuntansi Syariah FEBI IAIN Pontianak, Selva Hidayati, Nadia Wati, dan Hayati mengaku antusias dengan kehadiran fasilitas baru tersebut.
“Kesan pertamanya senang sekali, karena jadi lebih mudah dan fleksibel. Belajarnya juga bisa lebih fokus,” ujar Selva. Ia menambahkan bahwa sebelumnya, penggunaan proyektor atau infocus sering menjadi kendala karena keterbatasan tampilan. “Sekarang materi yang disampaikan dosen lebih jelas dan menarik, jadi kami juga lebih paham. Suasana belajar pun jadi tidak membosankan,” tambahnya.
Bagi mereka, Smartboard jauh lebih menarik dibandingkan papan tulis konvensional. “Menarik banget! Layarnya besar, tampilannya jelas, dan membuat kami lebih fokus,” ungkap Nadia sambil tersenyum.
Dengan hadirnya Smartboard, IAIN Pontianak menunjukkan langkah nyata menuju transformasi digital di dunia pendidikan tinggi Islam. Tak hanya memperkaya metode pengajaran, teknologi ini juga membuka ruang kolaborasi yang lebih dinamis antara dosen dan mahasiswa menjadikan ruang kelas bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga ruang eksplorasi pengetahuan yang hidup dan interaktif.
Penulis : Herman
Editor : Bambang